GBI PRJ (CK7)

Di penghujung tahun 2021, setiap kita sudah mempersiapkan diri untuk melakukan berlibur di luar kota, melakukan perjalanan menyambut Natal dan Tahun Baru, namun ternyata dengan adanya varian baru dari covid19 yang diberitahukan oleh WHO, ini membuat semua perencanaan berubah, dimana kita harus tetap berada di rumah.

Sebuah perenungan bagi kita bersama ketika kita masih diijinkan  Tuhan untuk diam di dalam rumah adalah sebuah anugerah dari Tuhan buat kita.

Apa yang dapat kita kerjakan dan hal-hal apa yang dapat terjadi dengan berada didalam rumah ? Mari kita belajar dari kisah perempuan Sunem didalam 2 Raja-Raja 4 : 8 - 36.

1. PRAKTEKAN KASIH
Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan. - 2 Raja-Raja 4 : 8.

Perempuan kaya ini mengundang Elisa, seorang abdi Allah, orang di luar rumahnya, dan perempuan ini mempraktekan kasih didalam rumahnya.

- Kasih Membutuhkan Usaha
Suatu kali Yesus pernah berkata kepada para murid-Nya.

Markus 10 : 24 -25
Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi : Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

- Kasih Membutuhkan Pengorbanan

Yohanes 3 : 16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

- Kasih Itu Tidak Berkesudahan

1 Korintus 13 : 8
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Love begins at home, and it is not how much we do, but how much love we put in the action that we do. - Mother Theresa -

Kita tidak bisa mengharapkan keluarga yang sempurna, tapi kita bisa menerimanya dalam kasih. Sehingga pada akhirnya kita mengerti, semua akan kembali ke rumah.

Lukas 15 : 18 & 20
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya : Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

2. PENTINGNYA KESEPAKATAN
2 Raja-Raja 4 : 9 - 10
Berkatalah perempuan itu kepada suaminya : Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana.

Penting sekali jika di dalam rumah ada sebuah kesepakatan. Ketika keluarga bersepakat hal-hal besar terjadi.

Matius 18 : 19
Dan lagi Aku berkata kepadamu : Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Matius 18 : 19

3. SELALU ADA PENGHARAPAN

2 Raja-Raja 4 : 16 - 17
Berkatalah Elisa : Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki. Tetapi jawab perempuan itu : Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini !Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.

Between our circumstances and promise, is a space for God to fill. (Diantara keadaan kita dan janji Tuhan, adalah bagian Tuhan untuk menggenapi)

Namun ada kalanya pengharapan terlihat sebagai sebuah harapan kosong.

2 Raja-Raja 4 : 19 - 20 & 28
Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya : Aduh kepalaku, kepalaku ! Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang : Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya ! Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia. Lalu berkatalah perempuan itu : Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku ? Bukankah telah kukatakan : Jangan aku diberi harapan kosong ?

4. TEMPAT MUJIZAT DINYATAKAN

2 Raja-Raja 4 : 32 & 36
Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata : Panggillah perempuan Sunem itu ! Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa : Angkatlah anakmu ini !

Di dalam rumah ada pemgharapan dan mujizat. Oleh sebab itu, mari habiskan banyak waktu di rumah di tengah keluarga di dalam masa ini dengan cara :

1. Praktekan kasih kita

2. Penting memiliki sebuah kesepakatan

3. Selalu memiliki pengharapan
 
4. Didalam rumah justru tempat mujizat dinyatakan

Rangkuman oleh Pdt. Indarwanto Tarigan, BA :

Thema pagi ini adalah "Natal di rumah" berdasarkan kitab 2 Raja-Raja 4: 8 - 36.

Melaui perempuan Sunem ini, kita merenungkan mengapa kita dapat berada di rumah pada masa Natal dan tahun baru ? Apa yang dapat kita kerjakan dan alami didalam rumah bersama keluarga ?

1. Tuhan mau kita mempratikkan kasih ditengah keluarga dan orang lain. Walaupun keluarga kita tidak sempurna, namun kasih yang kita nyatakan di tengah keluarga dapat memulihkan keluarga.

2. Tuhan mau kita belajar sepakat. Khususnya didalam doa, maka akan ada hal-hal besar terjadi.

Matius 18 : 19
Dan lagi Aku berkata kepadamu : Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

3. Tuhan mau kita tetap memiliki pengharapan baru bersama keluarga. Tuhan tidak pernah ingkar janji, karena Ia pasti akan menggenapinya.

4. Jadikan rumah kita menjadi tempat mujizat Tuhan dinyatakan untuk semua keluarga.

Tuhan Yesus Memberkati