GBI PRJ (CK7)

Rangkuman Ibadah Raya ke I s/d V GBI PRJ Group (CK7)
Minggu, 07 November 2021 Pk. 07.00, 09.00, 11.30, 14.00, & 16.30
Pdt. DR. Janto Simkoputera, MD PhD
REVELATION (WAHYU = PENYINGKAPAN) 

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh serta jiwa kelak menjadi jenazah ketika kita meninggal. Tetapi, roh kita memiliki dua tujuan, yakni apakah ke neraka ataukah surga. Tentu sebagai orang Kristen, kita mengharapkan roh kita pasti masuk surga. 

Roh Kudus mengingatkan, menginsafkan kita akan dosa, kebenaran, serta penghakiman. Selain itu, Roh Kudus juga menghibur dan memimpin kita ke jalan yang benar, dan memberitahukan hal-hal yang akan datang. Nah, jika kita telah mengerti tugas Roh Kudus, kita akan membaca tentang kitab Wahyu. 

Pada zaman dahulu, kerajaan Romawi pernah berkuasa dengan kaisarnya bernama Domitianus, ia mau supaya semua rakyat menyembahnya sebagai tuhan dan allah. Sedangkan, rasul Yohanes tahu bahwa Tuhan dan Allah hanya ada pada Yesus. Sebab itu, ia menolak menyembah kaisar Domitianus. Akibatnya, kaisar marah, menangkap rasul Yohanes, dan menghukum dengan cara menggorengnya di atas minyak. Tetapi, secara mujizat rasul Yohanes tidak mati, meski digoreng dengan minyak mendidih. Akhirnya, kaisar membuang Yohanes ke pulau Patmos. Sebagai buangan, Tuhan memberikan rasul Yohanes penglihatan (pewahyuan) tentang apa yang sedang dan akan terjadi, dan itulah yang tertulis dalam kitab Wahyu (Revelation). 

Wahyu 1 : 12 - 14 
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. 

Wahyu 1 : 15 - 17  
Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata : “Jangan takut ! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.” 

Haleluya, Tuhan Yesus berdaulat, berkuasa, dan luar biasa ! Bayangkan, tangan kanan-Nya memegang tujuh bintang, yang berbicara tentang penggembalaan tujuh gereja-Nya dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kita pun bisa belajar mengoreksi diri melaluinya. Dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, artinya firman Allah yang membuat kita jauh dari dosa. Karena itu, sekiranya kita sebagai pembicara maupun jemaat, berhati-hatilah dalam berkata-kata, jangan sembarangan atau tidak berintegritas. 

Tuhan Yesus berkata, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.” Dialah Alfa dan Omega. Artinya, hidup kita ada di tangan-Nya, dan semua tergantung Dia yang menentukan. Tuhan Yesus sudah sangat-sangat dekat akan datang kembali untuk yang kedua kalinya, dan inilah akhir dunia. 

Wahyu 2 : 7
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat : Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah. 

Dengarlah baik-baik pesan Tuhan. Rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos, namun ia tetap mau memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus, sehingga disingkapkan apa yang sedang dan yang akan terjadi. Gereja CK7 pun menyediakan fasilitas-fasilitas supaya kita intim dengan Tuhan. Dalam Wahyu 2 - 3, Tuhan Yesus menyingkapkan keadaan tujuh gereja, yaitu di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, serta Laodikia. 

• Jemaat Gereja di Efesus (Wahyu 2 : 1 - 7)
Jemaat Efesus melayani Tuhan dengan luar biasa. Tetapi, Yesus mencela mereka, yaitu kasih mula-mula mereka telah hilang. Boleh-boleh saja hebat melayani di gereja, tetapi jika tanpa kasih atau kasih mula-mulanya hilang, firman Tuhan berkata, betapa dalamnya engkau telah jatuh. Karena itu, bertobatlah dan lakukan apa yang semula kita lakukan. Kalau tidak, Tuhan Yesus akan mencabut kaki dian dari kita. 

Kasih mula-mula, yaitu ketika pertama kali kita menerima Tuhan Yesus. Kita begitu rajin membaca Alkitab, berdoa, berpuasa dan bersaat teduh. Masihkah kita melakukannya ? Jika tidak, bertobatlah ! Mengapa ? Karena Tuhan Yesus akan mencabut kaki dian-Nya dari hidup kita. Artinya, hadirat-Nya tidak akan ada lagi dalam hidup kita. Jadi, kelemahan jemaat Efesus adalah pelayanannya luar biasa, namun kasih mula-mulanya hilang. Introspeksilah, apakah pelayanan kita kepada Tuhan Yesus sungguh hebat, tetapi kasih mula-mula kita pun telah hilang ?

• Jemaat Gereja di Smirna (Wahyu 2 : 8 - 11)
Jemaat di Smirna miskin, susah, tetapi mereka mempunyai kelebihan, yaitu sekali mengenal Yesus, tetap Yesus. Setia sampai mati. Mereka akan memperoleh mahkota kehidupan. Mengenai mahkota, ada lima mahkota yang dapat kita peroleh di surga dan akan kita persembahkan ke hadapan Tuhan Yesus : 

a. mahkota kehidupan, yaitu jika kita setia sampai mati

b. mahkota kebenaran, yaitu kalau kita merindukan kedatangan-Nya

c. mahkota abadi, yaitu jika kita menguasai diri

d. mahkota kemegahan, yaitu kalau kita memenangkan jiwa

e. mahkota kemuliaan, yaitu jika kita menggembalakan domba-domba Tuhan

Jika setia sampai mati, kita akan menerima mahkota kehidupan, dan tidak akan menderita apa pun pada waktu kematian kedua. Kapan kematian kedua itu ? Kematian pertama, yaitu secara fisik ketika kita mati. Sewaktu fisik kita mati, roh kita meninggalkan kita apakah ke surga atau neraka. Kematian kedua artinya terpisah selama-lamanya dari Tuhan Yesus dan dilempar ke lautan api. Siapa yang akan mengalaminya? Yaitu mereka yang tidak percaya, sehingga tidak beroleh keselamatan dalam kekekalan. 

Selain itu, mereka yang sudah percaya, dan namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan, namun kalah melawan dosa, sehingga namanya bisa terhapus. Jadi, perpisahan dengan Allah, ujungnya dilempar ke dalam lautan api karena tidak percaya dan namanya dihapus dari Kitab Kehidupan karena gagal mempertahankan iman. 

Wahyu 21 : 8
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua. 

• Jemaat Gereja di Pergamus (Wahyu 2 : 12 - 17)
Kota Pergamus terkenal sebagai tempat penyembahan kekaisaran dan berhala. Jemaat Pergamus berkompromi dengan pengajaran sesat Bileam maupun Nikolaus. Tuhan berpesan, “Bertobatlah !” Sebab itu, gereja kita menjaga supaya pengajaran sesat tidak masuk. 

Pengajaran sesat dari Bileam atau nabi palsu itu menyarankan raja kafir, yaitu Balak raja Moab, untuk mencobai bangsa Israel. Jadi, ia mengizinkan menyembah berhala dengan kebejatan dan ajarannya mudah masuk kepada guru-guru palsu maupun para pemimpin yang korup, mementingkan kebejatan serta keduniawian. Selanjutnya, pengajaran dari Nikolaus sama seperti pengajaran Bileam, ditambah mengizinkan perzinaan, dan menurutnya percabulan tidak mempengaruhi keselamatan !

• Jemaat Gereja di Tiatira (Wahyu 2 : 18 - 29)
Kota Tiatira pusat perzinaan, yaitu pengajaran dari Izebel. Izebel adalah seorang ratu, suaminya adalah raja Ahab. Karena pengaruh istrinya, Ahab menjadi raja yang jahat. Izebel mengajarkan perzinaan dan penyembahan berhala kepada jemaat-jemaat di sana, sehingga menjadi pengajaran sesat. 

• Jemaat Gereja di Sardis (Wahyu 3 : 1 - 6)
Di Sardis, ada sebagian jemaat yang masih benar, tetapi mayoritas sudah mati secara rohani. Hanya sedikit yang setia pada Tuhan Yesus dan bertekun dalam iman. Tuhan Yesus berkata bahwa apabila mereka menang atas dosa, nama mereka senantiasa ada di Kitab Kehidupan. Namun, bila kalah, namanya akan dihapus dari Kitab Kehidupan. 

• Jemaat Gereja di Filadelfia (Wahyu : 3 : 7 - 13)
Jemaat Filadelfia luar biasa, setia, mematuhi firman, dan tidak pernah menyangkal Tuhan Yesus. Mereka memiliki kunci Daud, artinya kalau sudah dibuka, tidak ada yang dapat menutupnya. Mereka menantikan Tuhan, sehingga akan memperoleh mahkota kebenaran karena tekun menantikan-Nya. Pada hari pencobaan pun akan dilindungi oleh Tuhan, dan ada berita kepada jemaat Filadelfia bahwa Tuhan Yesus akan segera datang. 

• Jemaat Gereja di Laodikia (Wahyu 3 : 14 - 22)
Jemaat Laodikia kaya raya, bisa membuat minyak, wool hitam, dan lainnya. Letak kota Laodikia berada di antara dua sumber air, yaitu Hierapolis serta Kolose. Hierapolis sumber mata air panas, Kolose sumber air dingin. Saat keduanya mengalir di Laodikia, maka menjadi suam-suam kuku. Tidak dingin, tidak panas. Tuhan berkata, hendaknya jemaat Laodikia menjadi panas atau dingin, jangan suam-suam kuku. Kalau suam-suam kuku, Tuhan akan memuntahkan mereka. 

Tuhan Yesus tidak suka kalau kita suam-suam kuku. Artinya, setengah mengikuti Tuhan Yesus, setengahnya ikut dunia maupun cinta uang. To be or not to be, itulah permintaan Tuhan Yesus. Total ikut Dia atau tidak sama sekali. Jika suam-suam kuku, maka akan dimuntahkan-Nya. Tuhan juga berkata, “Membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api,” artinya kita harus bayar harga. 

Jemaat Laodikia hebat, tetapi mereka setengah-setengah. Setengah melayani Tuhan, setengah mencintai uang. Bagaimana dengan kita ? Jadilah jemaat yang taat dan setia sampai mati. Tuhan Yesus berkata, “Membeli dari pada-Ku pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan.” Kelihatannya mereka kaya, tetapi di depan Tuhan Yesus, mereka miskin. Ia pun berkata, “Membeli dari pada-Ku minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” Artinya, supaya dapat melihat dengan jelas tentang apa yang benar, apa yang tidak benar.” 

Introspeksilah diri setelah mendengar firman ini. Bagaimana reaksi atau respons kita, mau berubah atau tidak ? Pilihannya ada pada kita. Apakah pelayanan kita luar biasa, tetapi kasih mula-mula kita hilang ? Apakah sudah malas beribadah, berdoa, baca Alkitab, datang ke Doa Fajar maupun Menara Doa ? Merasa tidak punya waktu lagi ? Suatu peringatan bagi kita semua, untuk sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan. 

Setia sampai mati kepada Tuhan Yesus. Sekali Yesus, tetap Yesus, walau badai hidup menerpa. Tinggalkan pengajaran sesat, dan berhati-hatilah terhadapnya. Tekunlah menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Berdoalah, “Datanglah, Tuhan Yesus datanglah.” Jangan suam-suam kuku, atau tidak panas dan tidak dingin. Sebab ingat, jika suam-suam kuku, Tuhan Yesus akan memuntahkan kita. 

Tuhan Yesus Memberkati