GBI PRJ (CK7)

Hari ini kita belajar tentang Our Blessed Hope (Pengharapan yang Penuh Bahagia) sesuai firman Tuhan dari Titus 2 : 11 - 15. 

Titus 2 : 11 - 15 (versi KJV)
For the grace of God that bringeth salvation hath appeared to all men. Teaching us that, denying ungodliness and worldly lusts, we should live soberly, righteously, and godly, in this present world. Looking for that blessed hope, and the glorious appearing of the great God and our Saviour Jesus Christ. Who gave himself for us, that he might redeem us from all iniquity, and purify unto himself a peculiar people, zealous of good works. These things speak, and exhort, and rebuke with all authority. Let no man despise thee. 

Kasih karunia-Nya akan terlihat oleh banyak orang lain, tak terbatas kepercayaan, suku, dan status sosial. Allah akan mendidik kita bukan sekadar supaya pandai, melainkan meninggalkan kefasikan serta keinginan duniawi, hidup bijak, adil serta beribadah selama di dunia ini. 

Kita sedang menantikan penggenapan pengharapan yang penuh bahagia serta kemuliaan Allah Mahabesar dan Juruselamat kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Saat ini, mungkin kita sedang lockdown, tetapi kita harus look up atau mengarahkan pengharapan kita pada penggenapan penyataan kemuliaan-Nya yang luar biasa. 

Roma 9 : 5
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin !

versi KJV :
Whose are the fathers, and of whom as concerning the flesh Christ came, who is over all, God blessed for ever. Amen. 

Sesungguhnya, pengharapan kita bukan terletak pada sesuatu, melainkan pada Siapa, yakni Tuhan Yesus Kristus sendiri yang telah menjelma menjadi Manusia. Sebab Dialah Allah yang kita puji serta sembah sampai selama-lamanya. Ia telah mengorbankan diri-Nya sebagai penebus dosa untuk menyelamatkan kita. Lain halnya raja-raja di dunia yang selalu dilayani, tetapi Raja di atas segala raja, dan Tuan di atas segala tuan, Tuhan kita Yesus Kristus datang untuk melayani dan menyerahkan diri-Nya (Matius 20 : 28, Markus 10 : 45). 

Ia membebaskan kita dari segala kejahatan, dan menguduskan kita bagi diri-Nya sebagai kepunyaan-Nya sendiri serta agar rajin berbuat baik. Maka, tugas kita sebagai orang percaya ialah memberitakan firman Tuhan, serta menjauhkan diri dari kefasikan. Nah, seberapa jauhkah kita dari keduniawian, dan sebetapa dekatkah kita dengan Tuhan ? Firman Tuhan mengingatkan, tinggalkanlah kefasikan supaya seluruh hidup kita berubah baik karena menantikan kedatangan-Nya kembali. Kita mati terhadap dunia, tetapi hidup bagi Kristus. 

1 Yohanes 2 : 15 - 17
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 

Orang yang menantikan penyataan kemuliaan Tuhan akan meninggalkan keinginan fasik, sebab Dialah Pengharapan yang Berbahagia dan Diberkati. Jika Ia masih memberi kita anugerah hidup sampai hari ini, semua karena kemurahan-Nya dan kesempatan untuk hidup benar serta berbuat baik. Kita pun memperoleh amanat untuk membawa jiwa-jiwa kepada-Nya. 

Karena itu, pengharapan kita yang utama ialah percaya Tuhan Yesus Kristus benar-benar lahir untuk kita, mati di atas kayu salib, dikuburkan, bangkit pada hari yang ketiga, dan naik ke surga di hadapan banyak saksi, serta kelak akan datang kembali untuk menjemput kita yang percaya serta berkenan pada-Nya (1 Tesalonika 4 : 14 - 18). 

Kita tahu kedatangan-Nya sudah sangat-sangat dekat. Hari-hari ini kita melihat terjadi peperangan, bahkan sepertinya Gog dan Magog sudah di depan mata (Wahyu 2 : 7 - 10). Ketika semuanya terjadi, look up atau arahkan pengharapan kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Ada tiga hal yang menjadi tugas kita : 

• HIDUP BIJAKSANA (live soberly)

• BERTINDAK BENAR DAN ADIL (live righteously)

• BERIBADAH (live godly) 

Hari-hari ini, banyak orang merasa kacau justru karena tidak punya penguasaan diri. Mereka jatuh pada kenikmatan duniawi dan hawa nafsu. Sebaliknya, hendaklah kita penuh dengan Roh Kudus ! Mengapa ? Sebab Roh Kudus yang menuntun kita pada seluruh kebenaran. Jadi, milikilah self-restraint atau penguasaan diri. Sesungguhnya, ukuran sejati orang yang kuat ialah memiliki penguasaan diri. 

Efesus 5 : 18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. 

Hidup benar terhadap orang-orang sekitar, di manapun kita berada, serta apa pun yang kita kerjakan, dalam usaha maupun relasi antara sesama. Banyak orang mungkin bisa melakukan apa yang baik, namun sifat baik itu relatif, sebab hal yang baik bagi seseorang belum tentu baik bagi orang lain. Namun, hidup benar pasti sesuai firman Tuhan, sebab firman-Nya adalah kebenaran (Yohanes 14 : 6). Orang yang menantikan Dia pun akan menyucikan diri. 

1 Yohanes 3 : 1 & 3 
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia … Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 

Kasih karunia merupakan sesuatu yang sesungguhnya tak layak kita menerima, apalagi untuk disebut sebagai anak Allah, tetapi bukan terus-menerus menjadi kanak-kanak atau seperti orang-orang dunia yang tidak mengenal Dia. Kita dapat mengetahui, seperti halnya orang-orang yang kotor secara fisik karena tidak menjaga atau merawat diri, demikian pula halnya jika secara jiwa dan roh, maka terjadi sesuatu yang tidak beres (2 Korintus 6 : 17 - 18, 2 Korintus 7 : 1). 

Karena itu, introspeksi juga pergaulan kita, sebab akan sangat mempengaruhi dan dapat mencemari. Jaga dan koreksi diri dalam bergaul. Mungkin sulit atau merasa tidak enak, namun firman Tuhan tegas mengingatkan untuk menjauhi pergaulan yang buruk. Sebab, sesungguhnya tidak semua orang yang menyebut diri sebagai anak-anak Allah itu sungguh-sungguh anak-anak Allah. 

Jika ingin memisahkan diri dari sistem dunia yang bobrok ini, kita harus memisahkan diri dari semua jenis pencemaran jasmani maupun rohani, sehingga menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. Hiduplah beribadah di masa sekarang ini. Bahkan, seharusnya kita hidup seperti Kristus telah hidup, oleh karena kita beribadah kepada-Nya. 

1 Yohanes 2 : 6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 

Galatia 5 : 22 - 23 
Tetapi buah Roh ialah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 

Tidak mungkin mengindahkan yang satu, lalu menepiskan yang lain. Kasih pun sabar, bahkan sabar menanggung segala sesuatu (1 Korintus 13 : 1 - 13). Jika kita tekun menantikan Dia, mengarahkan pandangan kepada-Nya, maka tidak mungkin kita tidak mau menyucikan diri serta hidup kita. 

Saat kita menjadi umat kepunyaan-Nya, maka Ia akan memelihara. Kita menjadi biji mata-Nya. Saat kita dibasuh oleh darah Yesus, hidup dalam kebenaran dan kesucian, maka mata Tuhan akan tertuju pada hidup kita dan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi kita (Mazmur 34 : 6 - 9). 

1 Petrus 2 : 9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat n  yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. 

versi KJV :
But ye are a chosen generation, a royal priesthood, an holy nation, a peculiar people; that ye should shew forth the praises of him who hath called you out of darkness into his marvellous light. 

Kiranya kita menjadi biji matanya Allah. Dan ingat, hanya iman Kristen yang meyakini Allah diam dalam hidup kita. Roh Kudus tinggal dalam kita ! The Holy Spirit is the Spirit of holiness (Roh Kudus adalah Roh kesucian) ! Kudus berarti dipisahkan, tidak dipakai sembarangan, melainkan dikhususkan bagi Dia, sehingga kita pun dapat rajin berbuat baik (zealous of good works). 

Kita memperoleh kasih karunia untuk diselamatkan, hidup benar, serta rajin berbuat baik. Dan salah satu tanda Roh-Nya tinggal dalam kita ialah kita rajin dan bersemangat berbuat baik, terutama pada kesempatan yang ada hari-hari ini. Sebagai anak-anak Tuhan, berdoalah kepada-Nya, apa yang masih dapat kita lakukan untuk berbuat baik kepada orang lain, terutama mereka yang terdekat dengan kita, sebab Ia telah mempercayakan begitu banyak berkat serta karunia bagi kita. 

Matius 5 : 16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. 

Tuhan Yesus Kristuslah Pengharapan kita, yang akan mengangkat serta menjemput kita pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Pergunakan setiap kesempatan untuk mengabarkan Injil. Ceritakanlah perbuatan-perbuatan baik yang telah Allah perbuat dalam hidup kita. Kapan terakhir kali sejak kita bersaksi tentang kemurahan Tuhan dan bagaimana Ia menjamah hati serta menolong kita ? Setiap kita dipanggil untuk menjadi saksi-Nya (His eyewitnesses) yang telah melihat maupun mengalami sendiri karya Tuhan dalam kehidupan kita. Tak semua orang terpanggil menjadi hamba Tuhan, namun setiap kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus. Itulah perbuatan terbaik yang dapat kita lakukan. 

Jangan bersedih hati ataupun terus-menerus mengasihani diri (self-pity party). Bersukacitalah dalam Tuhan, sebab sukacita karena Tuhan itulah kekuatan kita. Dan janganlah lupa mengulurkan pertolongan bagi orang-orang yang membutuhkan. 

Tuhan Yesus Memberkati