GBI PRJ (CK7)

Hari ini kita akan membahas serta mempelajari seorang tokoh Alkitab, yakni Abner, yang dapat kita baca dalam kitab 2 Samuel pasal 2-3.

1 Samuel 18 : 7b
Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.

Sejak saat itu, Saul benci kepada Daud serta berusaha menyingkirkan, bahkan membunuhnya. Saul juga tak taat perintah Allah, hingga akhirnya Tuhan memilih Daud menjadi raja yang selanjutnya atas Israel.

SIAPAKAH ABNER ?
Abner adalah putra Ner, saudara kandung Kish, ayah raja Saul. Abner dan Saul adalah saudara sepupu kandung. Sejak Saul diangkat menjadi raja pertama atas Israel, Abner diberi jabatan sebagai panglima perang Israel.

SIAPAKAH ISYBOSET ?
Setelah Saul mati, Abner tidak tergoda untuk menjadikan dirinya sendiri raja atas Israel, meski memperoleh pengaruh besar di antara kaum keluarga Saul. Lantas, Abner panglima Saul itu, mengangkat Isyboset, anak Saul sebagai raja Israel. Sedangkan, Daud telah diangkat menjadi raja atas Yehuda.

Abner sebagai panglima Saul menggerakkan anak buah Isyboset. Sedangkan Yoab, panglima Daud, menggerakkan anak buah Daud untuk maju sehingga saling bertemu di telaga Gibeon. Apakah mereka bermusuhan ? Ya. Apakah mereka bersaudara ? Ya. Apakah mereka akrab ? Ya. Dan Abner merasa tak sanggup memandang wajah Yoab apabila harus membunuh adik Yoab, yakni Asael.

ASAEL MATI
Setelah pasukan Abner kalah, anak buahnya melarikan diri, dan anak buah Yoab mengejar mereka. Asael, adik Yoab, sepupu Daud, pun ikut mengejar. Abner berusaha menghindari pertempuran dengan Asael karena demi menghormati Yoab. Namun, Asael tetap mengejar sehingga akhirnya mati terbunuh.

ABNER MENGHENTIKAN PEPERANGAN
2 Samuel 2 : 26 & 28
Berserulah Abner kepada Yoab : "Haruskah pedang makan terus-menerus ? Tidak tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya ? Berapa lama lagi engkau tidak mau mengatakan kepada rakyat itu, supaya mereka berhenti memburu saudara-saudaranya ?" Lalu Yoab meniup sangkakala dan seluruh rakyat berhenti; mereka tidak lagi mengejar orang Israel dan tidak berperang lagi.

ISYBOSET MENUDUH ABNER TIDUR DENGAN ISTRI AYAHNYA
2 Samuel 3 : 8
Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya : Sampai sekarang aku masih menunjukkan kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud, tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan ?

ABNER SADAR AKAN KESALAHANNYA
2 Samuel 3 : 9 - 10
Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan Tuhan dengan bersumpah kepadanya, yakni memindahkan kerajaan dari keluarga Saul dan mendirikan takhta kerajaan Daud atas Israel dan atas Yehuda, dari Dan sampai Bersyeba.

ABNER MENGGENAPI JANJI TUHAN
Setelah itu, Abner mengadakan perjanjian dengan Daud untuk membawa seluruh orang Israel memihak ke Daud sebagai raja Israel, serta membantu menyatukan kembali antara Israel dengan Yehuda.

ABNER MATI
Yoab marah terhadap Daud karena berpihak pada Abner, kemudian menyusul Abner ke Hebron. Di pintu gerbang, dipanggilnya Abner untuk berbicara secara pribadi, tetapi secara tiba-tiba Yoab menusuk perutnya, matilah Abner sebagai pembalasan atas kematian Asael, adiknya Yoab.

DAUD BERKABUNG KARENA KEMATIAN ABNER
2 Samuel 3 : 32, 37, 38 
Ketika orang menguburkan Abner di Hebron, maka menangislah raja dengan suara nyaring pada kubur Abner dan seluruh rakyatpun menangis … Maka tahulah seluruh rakyat dan seluruh Israel pada hari itu, bahwa pembunuhan Abner bin Ner bukanlah rancangan raja … Kemudian berkatalah raja kepada para pegawainya : “Tidak tahukah kamu, bahwa pada hari ini gugur seorang pemimpin, seorang besar, di Israel ?”

APA YANG DAPAT KITA PELAJARI ?

• Perpecahan terjadi karena ketidaktaatan pada Tuhan.
Berhati-hatilah terhadap ketidaktaatan yang dapat menyebabkan perpecahan dalam banyak area seperti keluarga, pelayanan maupun pekerjaan dan pendidikan kita ataupun lainnya. Sungguh-sungguhlah kembali ke ketaatan pada Tuhan.

• Pembelaan selalu datang dari Tuhan pada waktu-Nya dengan cara yang ajaib.
Tuhan mampu memakai orang-orang yang mungkin sebelumnya memusuhi maupun membenci kita, dan Ia sanggup mengubahkan hati orang-orang serta keadaan yang tidak memihak kita. Jadi, jangan andalkan kekuatan atau penghakiman kita sendiri.

• Upah dosa ialah maut, dan ada konsekuensi yang harus ditanggung.
Itulah “harga mati” yang tak bisa kita tawar-menawar. Jika terus berontak dan membelakangi firman ataupun perintah-Nya, pasti ada konsekuensi yang mesti kita tanggung. Karena itu, jangan main-main dengan dosa, yang berujung pada maut.

Rangkuman Pdt. Indarwanto Tarigan, BA :

Pada hari ini kita belajar serta diingatkan mengenai beberapa hal, yaitu : 

1. Perpecahan terjadi karena ketidaktaatan pada-Nya. Ketidaktaatan pada Tuhan ialah dosa, sebab berarti memberontak terhadap-Nya. Akar ketidaktaatan pun biasanya diawali iri hati, seperti halnya Saul terhadap Daud. Jangan sampai kita tak taat firman maupun perintah Allah.

Perpecahan pun merusak keluarga, bahkan mengakibatkan hal-hal yang buruk lainnya. Karena itu, jangan sampai terjadi perpeceahan. Jika suatu kota atau kerajaan saja dapat terpecah, apalagi sebuah keluarga, yang tidak akan bertahan jika terjadi perpecahan.

Matius 12 : 25
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka : “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.”

2. Pembelaan selalu datang dari Tuhan pada waktu-Nya dengan cara yang ajaib. Tuhan ialah Pembela Agung kita. Maka, jangan takut bertindak apabila kita memiliki niatan hati yang benar serta lurus, oleh sebab Ialah yang akan membela kita dengan cara-Nya yang ajaib. Sering kita merasa sanggup mengerjakan segala sesuatu atau menolong diri sendiri, padahal jalan dan cara-Nya itu ibarat sejauh langit dari bumi daripada jalan dan cara kita. Demikian pula promosi yang sejati pun datangnya dari Tuhan, bukan manusia. 

3. Upah dosa adalah maut dan ada konsekuensi. Jadi, hati-hati terhadap dosa, sebab akibat serta konsekuensinya pasti akan kita tanggung dan tuai. Tak bisa kita kabur atau lari dari konsekuensi maupun akibat dosa.

Dosa dapat membuat kita keluar jalur dari rancangan serta rencana-Nya. Karena itu, lekaslah berbalik pada Tuhan, dan jangan terikat dosa, oleh sebab Ia yang telah menebus serta memerdekakan kita dari kuasa dosa. Jadi, kita orang-orang yang sudah dimerdekakan dari dosa, menjadi hamba Kristus dan terang di manapun kita berada, terkhususnya di bangsa kita tercinta, Indonesia. 

Tuhan Yesus Memberkati