GBI PRJ (CK7)

Mazmur 23 : 4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Ayat ini dapat diterjemahkan; “Sekalipun aku harus berjalan melalui lembah kekelaman, aku tidak takut pada yang jahat, sebab Engkau bersama dengan aku, gada dan tongkatmu itulah yang memberikan keberanian kepadaku.” (Terjemahan sendiri).

Suatu penggambaran hubungan Daud dengan Tuhan, bahwa dirinya sebagai domba gembalaan yang dituntun oleh Tuhan  sebagai Sang Gembala.

Lembah bayang-bayang kekelaman (Salmawet: Nahal Perat; Nahal Mishmar di daerah Engedi) : gambaran figuratif yang dipakai untuk menggambarkan kesengsaraan atau ketakutan, teror, kekelaman, kekecewaan yang sangat mendalam, bahaya yang sangat ekstrem.

Kondisi kita akhir-akhir ini menempatkan hidup kita pada lembah bayang-bayang maut; keputusasaan, depresi, tanpa kepastian dan ketakutan yang sangat berat.

Martin Luther, mengalami lockdown dan menjadi buronan hidup atau mati.  Hasilnya adalah Alkitab PB dalam Bahasa Jerman pertama, ratusan kidung gereja untuk Gerakan Reformasi dan Buku Teologia.

Aku tidak takut pada yang Jahat

Kata “Jahat” (Ra) yang mengandung makna penghakiman yang buruk, kondisi Kesehatan yang terancam kematian, perilaku moral yang membahayakan atau melukai orang lain. Kehancuran moral dan fisik karena kejahatan.

Karena Engkau Bersama dengan Aku.

Ketika kita berjalan dalam kekelaman (keadaan yang gelap) Tuhan tetap beserta kita, tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan menggunakan tongkat sebagai alat untuk mengelus, memberi kenyamanan dan keselamatan. Kebersamaan kita dengan Tuhan akan menumbuhkan ketenangan, kedamaian yang menghasilkan sukacita dan keselamatan. Oleh karena penyertaan Tuhan, Daud mengalami produktifitas meskipun berada dalam lembah kematian.

5 tahun dari 10 tahun masa Pemenjaran Paulus di Kaiserea dan dua kali di Roma telah memberikan kepada kita surat Efesus, Kolose, Filemon, Filipi, dan 2 Timotius.

2 Timotius 4 : 17
Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.

Kisah Para Rasul 23 : 11 Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya : "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” 

BERANI [tharseo] : tegar atau teguh menghadapi bahaya atau lingkungan yang bermusuhan.

Tuhan berkata kepada kita disetiap hari ketika menghadapi situasi yang sulit, kelemahan, dan berbagai lembah kekelaman; "Tharseo!!!” Beranilah!, “Kuatlah!”, “Jangan takut!”, “Bangkitlah!” 

Rangkuman Pdm. Grace Suhadi :

Dengan pandemik yang makin meningkat akhir-akhir ini, menempatkan kita seperti dalam lembah kematian (kekelaman).

Apa yang harus kita lakukan ?
Kita harus BERANI ! Pengalaman rohani bersama Tuhan akan menolong kita
Situasi lockdown yang dialami Daud, Yesus dan Paulus tidak membuat mereka putus asa, malahan mereka produktif dan menghasilkan karya yang besar bagi kita semua orang percaya.

Mari kita persembahkan karya yang baik yang berdampak bagi Tuhan dan sesama di tengah-tengah situasi yang buruk ini. Percaya, Tuhan Yesus menyertai kita.

Tuhan Yesus Memberkati