GBI PRJ (CK7)

Amsal 9 : 10
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

Apa saja yang perlu kita ketahui tentang hikmat:

1.    Hikmat timbul ketika diperhadapkan pada pilihan.
Dalam membangun hidup kita saat ini, hikmat yang kita perlukan timbul ketika kita diperhadapkan pada pilihan: suka atau tidak suka, mau atau tidak mau. Memang hidup ini adalah pilihan, dan semua berujung pada semua pilihan yang telah kita ambil hari ini, sekalipun mengambil pilihan itu tidaklah mudah.

Matius 7 : 24 - 27
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

2.    Hikmat bertumbuh lewat pendengaran dan pengerjaan Firman Tuhan.
Orang yang takut akan Tuhan pasti melakukan apa yang Firman Tuhan minta kita lakukan.

3.    Hikmat berfokus pada kekekalan.
Titik fokus hikmat ada di pondasi, karena itu bangun hikmat kita di atas batu yang kokoh yaitu dari firman, dan jangan hanya fokus melihat pada apa yang kelihatannya bagus di mata karena semua diuji pada apa yang tidak terlihat. Jangan hanya membangun pada sesuatu yang kelihatan, tetapi usahakan membangun apa yang tidak terlihat, yaitu pondasi hikmat kita.

4.    Hikmat diuji ketika datangnya badai kehidupan.
Tuhan tahu apakah seseorang membangun rumahnya di atas pasir ataukah batu. Tuhan juga terkadang mengizinkan datangnya hujan, banjir, ataupub badai, tetapi justru hikmat diuji ketika datangnya badai kehidupan. Suka atau tidak suka, pada akhirnya semua akan terlihat ketika datangnya badai. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempersiapkan hidupnya ketika badai datang. Bukan hanya terus berdoa untuk dilalukan, tetapi harus mempersiapkan karena orang yang bijaksana bersiap-siap supaya saat badai datang, rumahnya tidak roboh.

Dalam hidup ini ada tiga pilihan jawaban Tuhan:
•    Tuhan jawab sesuai doa kita.
•    Tuhan bilang untuk tunggu dulu terhadap setiap doa kita.
•    Kadang kala Tuhan jawab tidak.

Ketahuilah, Tuhan tidak memiliki kewajiban untuk menjawab doa kita, maka itu diperlukan hikmat untuk memahami. Walau sepertinya Tuhan terlihat tidak bekerja, Dia Tuhan yang punya janji setia, dan janji-Nya pasti digenapi. Dibutuhkan hikmat untuk mengerti bahwa Tuhan tetap bekerja dalam waktu dan sesuai cara-Nya.

Dibutuhkan hikmat juga untuk mengrti saat Tuhan berkata “tidak” itu adalah bagian dari penggenapan janji Firman-Nya, dan jika kita mau Tuhan menjawab doa kita, kita juga sebaiknya rela ketika keinginan kita yang bertentangan dengan janji-Nya tidaklah Tuhan jawab.

Tuhan Yesus Memberkati