GBI PRJ (CK7)

Bermurah hati itu sulit, terlebih pada masa-masa seperti ini. Namun, kita sebagai orang percaya harus melakukannya. Pedoman bermurah hati adalah seperti Bapa mengasihi kita dengan cara memberikan Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus supaya kita diselamatkan.

Amsal 11 : 24 - 25 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Giving we receive, Grasping we lose - Memberi kita menerima, menggenggam kita kehilangan (Buku The Paradox of Generosity - Christian Smith & Hilary Davidson)

Lima area yang mempengaruhi orang akibat memberi : Kebahagian, kesehatan, tujuan hidup, tingat depresi dan kemajuan pribadi tersebut akan lebih baik dibanding yang tidak bermurah hati.

Lukas 6 : 38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

3 Tipe Dalam Memberi :

1. Memberi dari kelimpahan

2. Memberi dari kecukupan (Pengorbanan)

3. Memberi dari kekurangan (Pengorbanan dan Kasih)

Lukas 10 : 30 - 35 Jawab Yesus : "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya : Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali."

1. Generosity / Kemurahan Hati memerlukan kondisi hati yang sehat

Tergeraklah hatinya oleh belas kasihan...Apakah hati kita keras dan cemar sehingga sulit untuk bermurah hati ? Perhatikan perintah firman Tuhan dalam Amsal 4 : 23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

2) Generosity / Kemurahan Hati harus disengaja

1 Timotius 6 : 9 - 10 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Lukas 10 : 1 & 4 Setelah itu Tuhan memilih tujuh puluh  pengikut lagi, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului Dia ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Jangan membawa dompet atau kantong sedekah, ataupun sepatu. Jangan berhenti di tengah jalan untuk memberi salam kepada seorang pun juga.

Tiga Level dalam memberi : Wajib, Amal (sesekali), dan Penabur

3. Generosity / Kemurahan Hati tidak boleh tergantung keadaan 

Tiga Tipe orang dalam memberi :

1. Memberi dari kelimpahan (uang)

2. Memberi dari kecukupan (Pengorbanan – Keledai)

3. Memberi dari kekurangan (Pengorbanan & Kasih)

Generosity as a Lifestyle

1. Generosity / Kemurahan Hati memerlukan kondisi hati yang sehat

2. Generosity / Kemurahan Hati harus disengaja

3. Generosity / Kemurahan Hati tidak boleh tergantung keadaan 

Rangkuman Pdt. Robertus Purwadi, SE SPd :

Hari ini kita belajar tentang kemurahan hati, khususnya dalam hal memberi. Semua hal yang kita lakukan, termasuk saat kita memberi dasarnya adalah kasih Kristus, 1 Yohanes 4 : 19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Ada hutang yang tidak pernah lunas kita bayar, yaitu hutang kasih kepada Allah dan sesama kita. Jadi, kalau kita berkemurahan hati itu karena kita sudah terlebih dahulu dikasihi Allah. Kalau kita melakukan segala seuatu karena atas dasar ini, maka semua akan berkenan kepada Allah.