Firman Tuhan berkata besi menajamkan besi. Tuhan menempatkan kita ditengah komunitas untuk saling menajamkan karakter dan mengembangkan potensi agar kita bertumbuh menjadi dewasa rohani.
Namun kita sering mengalami konflik dalam komunitas yaitu terjadi kekecewaan karena fitnah, gosip, dan sebagainya. Hal ini terjadi Karena mereka menilai dengan 'kacamata' yang salah. Pagi ini kita belajar menilai dengan cara pandang yang benar.
Bolehkah kita menghakimi ?
Matius 7 : 1 - 3
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui ?
Artinya bila kita menilai orang janganlah kita ada dalam kemunafikan.
1 Korintus 5 : 12 - 13 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat ? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat ? Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah.
Para pemimpin gereja diberi otoritas untuk memberikan penilaian kepada jemaatnya. Disini tidak menilai dengan konotasi negative.
Yohanes 7 : 24 Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.
Bila kita harus menyimpulkan sesuatu harus dengan adil.
Right Assessment will produce the best Judgement
(Penilaian Yang Benar Akan Menghasilkan Penghakiman Yang Terbaik)
Assess - Menilai - Mengevaluasi -->
Penghakiman
- Kesimpulan
Disini tidak main hakim sendiri, dimana menilai tidak membicarakannya dibelakang.
1. Seringkali kita menilai dengan tidak benar.
a. Menilai (meneliti) dengan ketidaktahuan.
Amsal 19 : 5
Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.
Ingatlah manusia tidak ada yang sempurna, termasuk dengan kita sendiri.
b. Menilai dengan ukuran manusia.
2 Korintus 5 : 16
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
Ukuran manusia yaitu dengan ukuran yang terlihat saja (penampilan, fisik, pencapaian, keberhasilan)
Berikut adalah penilaian manusia dengan penilaian ukuran manusia.
Matius 13 : 54 - 58
Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata : "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu Bukankah Ia ini anak tukang kayu ? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas ? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita ? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu ? Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka : Seorang nabi dihormati di mana- mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.
Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Ada pola dari cara menilai seperti dengan ukuran manusia, yaitu :
- selalu mendapat impresi awal
- menilai dengan ukuran manusia
- timbul kecurigaan
- mulai menolak
- tidak percaya
2. Penghakiman yang keliru menyebabkan kuasa (mujizat) tidak mengalir.
Matius 13 : 58
Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Mujizat dapat diartikan sebagai pertobatan, kesembuhan, pemulihan, dst.
Apakah Gereja (kita) adalah tempat yang aman bagi orang lain ?
Yohanes 17 : 20 - 21 BIS, Bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa. Aku juga berdoa untuk orang-orang yang akan percaya kepada-Ku oleh kesaksian mereka ini. Aku mohon, Bapa, supaya mereka semua menjadi satu, seperti Bapa bersatu dengan Aku, dan Aku dengan Bapa. Semoga mereka menjadi satu dengan Kita supaya dunia percaya bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Yohanes 13 : 34 - 35 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
Galatia 6 : 2 BIS Hendaklah kalian saling membantu menanggung beban orang, supaya dengan demikian kalian mentaati perintah Kristus.
Tuhan mau gereja menjadi tempat yang aman, supaya dapat mengakui dosa dan mengalami pemulihan.
Gantilah menilai dengan ukuran manusia, menjadi menilai dengan mata iman.
3. Belajar menilai (melihat) dengan mata iman.
1 Samuel 16 : 7
Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel : Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.
Siapa yang ada didalam Kristus, adalah ciptaan yang baru. Jadi kita sedang dalam proses didalam Kristus supaya menjadi sempurna.
Langkah sederhana menilai saudara seiman dengan mata iman, terutama apabila dia melakukan kesalahan, yaitu :
1. Berhenti asumsi
2. Mengubah perspektif kita tentang orang itu
3. Posisikan diri kita menjadi orang itu yang melakukan dosa (kesalahan)
4. Bukan percaya kepada daging (kemampuan) orang ini untuk berubah tapi percaya kepada Roh Tuhan yang sedang membentuk dan mengubah orang ini. (Kita terus mendoakannya)
Yesus dalam pelayanan di bumi, yang selalu diikuti banyak orang yang mau belajar, tapi ada juga orang yang ingin menjatuhkan-Nya.
Apakah kita berada dalam sebuah komunitas hanya sampai kita menemukan kesalahan orang lain ?
Belajarlah dari Yesus, hati-hati dengan perkataan kita.
Mari kita bersatu, jadikanlah gereja sebagai tempat kita bertumbuh menjadi tempat yang aman dan penuh sukacita.
Rangkuman Pdt. Indarwanto Tarigan, BA :
Pagi hari ini kita mendapat pandangan baru tentang menghakimi. Boleh atau tidak ?
Menilai dengan benar.
Menghakimi harus dengan penilaian yang benar.
Matius 7 : 1 - 3
1. Jika kita sendiri belum benar (masih ada dosa), janganlah menghakimi.
2. 1 Korintus 5 : 12 - 13
a. Bila mendapat otoritas, khususnya pemimpin rohani dalam sebuah gereja, maka menghakimi (menilai) harus bertujuan dalam penggembalaan yaitu membawa orang kembali kedalam kebenaran.
Cara menilai dengan benar akan menghasilkan cara penghakiman yang baik.
b. Menilai dengan ukuran manusia yang tidak sempurna. Melakukan penilaian dengan ukuran secara terlihat mata saja.
2 Korintus 5 : 16 mengatakan bahwa mengukur Tuhan dengan ukuran manusia menimbulkan ketidak percayaan, sehingga tidak dapat melihat mujizat.
2. Penghakiman yang keliru akan menyebabkan mujizat tidak terjadi.
Yohanes 13 : 34 - 35 mengatakan bahwa kita harus saling mengasihi, bukan saling menghakimi bila kita adalah murid-murid-Nya.
3. Belajar melihat dengan mata iman, yaitu melihat dengan sudut pandang Tuhan.
(1 Samuel 16 : 7) agar tidak melihat dengan pandangan luar, namun kita harus melihat dengan mata iman. Ingat, Tuhan melihat hati kita.
Ada langkah sederhana :
1. Berhenti berasumsi
2. Merubah perspektif terhadap orang lain
3. Posisikan diri kita menjadi orang yang sedang melakukan kesalahan
4. Bukan percaya kepada daging/kemampuan orang ini untuk berubah, tapi percaya kepada Roh Tuhan yang sedang membentuk dan mengubah orang.
Roma 14 : 13
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi ! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini : Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung !
Janganlah membuat Saudara kita terjatuh atau tersandung dalam penilaian kita.
Mari menghakimi (menilai) orang dengan cara pandang Tuhan, agar ia dapat bangkit kembali dan menjadi berkat.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz