GBI PRJ (CK7)

Dalam hidup ini, pasti kita memiliki sebuah harapan. Namun banyak orang bertanya-tanya, mengapa harapan mereka tak kunjung jadi kenyataan, padahal sudah merasa melakukan banyak hal bagi Tuhan.

Pun tiap kali memasuki atau mengawali tahun yang baru, kita memiliki sebuah harapan yang lebih baik dan ingin mendapat suatu perubahan yang baru. Namun itu semua perlu keputusan, komitmen serta disiplin.

4 PILAR KEHIDUPAN : 

• KEROHANIAN (miliki kerohanian yang lebih baik, iman yang makin kokoh dan tidak terguncangkan keadaan apa pun yang terjadi)

• PERNIKAHAN DAN KELUARGA (kerinduan menjadi seorang istri maupun suami yang lebih baik maupun anak-anak yang luar biasa, takut akan Tuhan dan menjadi keturuan ilahi)

• KEUANGAN DAN PEKERJAAN (alami terobosan dan masuk dimensi yang baru dengan pertolongan Tuhan meski pandemi)

• KESEHATAN TUBUH (rajin berolahraga dengan komitmen)

Jangan sampai ada orang yang merasa kerohaniannya baik, tetapi pernikahan, pekerjaan maupun kesehatannya berantakan. Empat pilar tersebut tidak terpisahkan, melainkan saling melengkapi. Semoga harapan kita bertumbuh secara seimbang dengan tujuan agar dapat menggenapi panggilan dan rencana Tuhan dalam hidup kita.

Untuk sebuah harapan dapat jadi kenyataan, perlu dua hal : DECISION AND DISCIPLINE (Keputusan dan Disiplin). Keputusan tanpa disiplin tidak akan menghasilkan perubahan apa pun. Demikian sebaliknya, disiplin tanpa keputusan adalah mustahil, sebab disiplin lahir dari keputusan. Harapan pun hanya terwujud kalau kita membuat keputusan yang disertai disiplin. Dua hal tersebut tidak terpisahkan, sebab satu sama lain saling melengkapi.

2 KEBENARAN TENTANG KEPUTUSAN : 

• KEPUTUSAN MENGHASILKAN KEKUATAN.

Jangan tunggu kuat dulu, baru buat keputusan, karena Saudara tidak akan pernah jadi kuat sampai membuat keputusan. Dalam tiap proses kehidupan, hadapi dengan buat suatu keputusan. Sebab banyak orang tidak berani membuat keputusan, dan hanya berdiam di tempat sehingga mengalami tekanan dan depresi berkepanjangan, apalagi di masa pandemi seperti ini. 

• BUKAN APA YANG TERJADI, TETAPI KEPUTUSAN APA YANG AKAN KITA AMBIL KETIKA SEMUA ITU TERJADI.

Ada dua keputusan terpenting yang harus kita ambil, terutama di masa sukar, yaitu menguatkan hati dan merendahkan hati. Ambillah keputusan untuk menguatkan hati kita.

6 PERISTIWA yang mengguncang iman atau membuat kita kecewa ataupun putus asa : 

• Dikhianati seseorang yang paling kita kasihi (Mazmur 55 : 12 - 14)

• Orang yang kita kasihi meninggal tiba-tiba

• Putus cinta, perceraian

• Perpisahan / perceraian orangtua

• Vonis penyakit mematikan dari dokter

• PHK / gagal bisnis / ditipu

Kita tidak bisa mencegah situasi ataupun sesuatu yang buruk dalam hidup, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Tapi ingat, YANG TERPENTING DALAM HIDUP INI BUKANLAH APA YANG TERJADI, MELAINKAN KEPUTUSAN APA YANG AKAN KITA AMBIL KETIKA SEMUA ITU TERJADI. Keputusan terpenting ialah untuk menguatkan hati. 

Galatia 6 : 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Harapan kita dalam Tuhan akan jadi kenyataan bila kita tidak menjadi lemah. Menguatkan hati adalah tanggung jawab kita, bukan semata-mata bagian Tuhan. Setelah kita lahir baru pun, kita memasuki lembaran hidup yang baru, dan Tuhan sudah menyediakan suatu Tanah Perjanjian ataupun Promised Land atau Land of Promises (janji-janji Tuhan). Bagian Tuhan adalah menyertai kita. Ia takkan menyertai orang yang patah semangat, namun Ia akan menyertai orang-orang yang mau tetap bersemangat meski menderita, apa pun yang terjadi.

Yosua 1 : 9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu ? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.

Jangan jadikan masalah atau kesulitan untuk alasan tidak bersemangat, melainkan sebagai kesempatan menaruh harapan dalam Tuhan sehingga kita bersemangat. Jangan menaruh harapan kita pada situasi atau penilaian sendiri, tetapi dalam Tuhan, sebab dalam Dia selalu ada harapan. Karena itu, belajarlah menguatkan hati kita dalam Tuhan. Seperti halnya yang dialami Daud (1 Samuel 30 : 1 – 6). Itulah yang membuat Daud menjadi pemenang (1 Samuel 30 : 18 – 20). Di balik masalah yang besar, ada kesempatan kemenangan yang besar. Bahkan hanya beberapa hari setelah peristiwa Ziklag, Daud dilantik menjadi raja atas Yehuda di Hebron.

Seburuk apa pun keadaannya, jangan pernah menaruh tanda titik dalam kehidupan, di mana Tuhan masih memberi tanda koma. Masih ada Tuhan, masih ada harapan. Kalau fokus kita mengasihi Tuhan, Dia akan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.

BAGAIMANA CARA MENGUATKAN HATI KITA ? Kunci untuk menguatkan hati adalah "jamu" atau Jaga Mulut serta lidah dan perkataan kita dengan baik.

Yakobus 3 : 4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.

Amsal 18 : 21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

1. MEMPERKATAKAN FIRMAN TUHAN SIANG DAN MALAM !

Yosua 1 : 8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

2. BERNYANYI, MEMUJI DAN MENYEMBAH TUHAN DENGAN SEGENAP HATI

Kisah Para Rasul 16 : 25 - 26 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Mazmur 103 : 1 - 5 Dari Daud. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya ! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Habakuk 3 : 17 - 18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.