GBI PRJ (CK7)

Apa yang harus kita perhatikan untuk memasuki tahun 2025 ini ?

Ratapan 3 : 22 – 23 
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu ! 

•    Yang pertama, nantikanlah Tuhan dengan segenap hati.
Apa artinya ? Bahwa, di tahun 2025 ini, kita harus lebih fokus lagi kepada Tuhan Yesus, dan berharap, bergantung hanya kepada-Nya. Jangan lagi menyimpang ke kanan atau ke kiri. Mungkin kita sedang mengalami pergumulan, ataupun pernah melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak berkenan di hadapan Tuhan, tetapi di 2025 ini hiduplah dengan benar dan kudus di hadapan-Nya. 

Kalaupun sekiranya ada doa yang masih belum dijawab-Nya, kalau masih mengalami beberapa pergumulan berat, tetaplah memandang kepada Tuhan, sampai Ia benar-benar memberkati kita dengan luar biasa ! Jalan keluar-Nya pasti Ia sediakan. 

Walau mungkin banyak orang yang berkata bahwa tahun ini penuh dengan ketidakpastian, krisis ekonomi di mana-mana, peperangan di sana-sini, namun tetaplah memandang kepada Tuhan dalam setiap aspek maupun situasi kehidupan kita. Janganlah sampai menjadi seperti orang-orang di dalam 2 Timotius 3 : 1 – 9.

Mazmur 27 : 14
Nantikanlah TUHAN ! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu ! Ya, nantikanlah TUHAN !

Matius 6 : 33 
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Mazmur 123 : 2 
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

•    Yang kedua, tahun 2025 adalah Tahun Penuaian (The Year of Harvest).
Menuai apa ? Ingat, yang kita tabur itulah yang kita tuai. Jika menabur kebaikan, kita akan menuai kebaikan. Jika menabur kasih, kita akan menuai kasih. Ada empat macam penuaian yang akan terjadi di kehidupan kita pada tahun 2025 ini :

Yohanes 4 : 35
Bukankah kamu mengatakan : Empat bulan lagi tibalah musim menuai ? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

1.    Tuaian jiwa-jiwa. 
Saat kembali pulang ke rumah Bapa di surga, kita tidak akan membawa apa-apa. Tuhan juga tidak akan bertanya kepada kita berapa harta kita, melainkan hanya satu ha : Berapa banyak jiwa yang sudah kita tuai ? 

Karenanya, maukah kita membawa jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus ? Banyak orang di luar sana yang lelah, bingung, stres, seperti domba-domba yang tidak bergembala (Matius 9 : 36), tetapi kita harus jadi terang. 

Di manapun berada, kita harus menjangkau sebanyak mungkin jiwa melalui kehidupan dan perbuatan kita. Jadi, bukan cuma “jago berkhotbah”, melainkan bagaimana dengan sikap hati dan hidup kita, apakah banyak orang akan makin mau mengenal Yesus, dan bertobat ? Sebagai saksi-Nya, kita harus hidup berdampak, dan menjadi terang dalam tiap langkah, sehingga banyak orang melihat siapa Allah melalui hidup kita yang diubahkan dan diberkati oleh-Nya.

2.    Tuaian buah Roh. 
Kita tahu buah Roh (Galatia 5 : 22 – 23). Jadi, bukan dengan kekuatan sendiri, tetapi oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kita dapat menuai kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Kelemahlembutan juga berbicara tentang kerendahan hati, jangan sombong. Dan hari ini, Tuhan minta kita supaya berakar, bertumbuh, dan berbuah lebat. 

Roma 7 : 4 b
Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

Amsal 16 : 5 & 18
Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman … Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

3.    Tuaian berkat. 

Ulangan 6 : 10b – 11
Untuk memberikannya kepadamu -- kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami -- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang.

Apa yang Tuhan maksudkan ? Bahwa, akan terjadi tuain berkat yang tidak pernah kita pikirkan, bayangkan, ataupun timbul di dalam hati kita, itulah yang Tuhan sediakan bagi kehidupan kita yang percaya. Ia juga bisa memakai siapa saja, ataupun berbagai cara, untuk mengangkat kita, memulihkan, dan memberkati kita dengan berlimpahnya.

Janji Tuhan begitu luar biasa saat kita hidup -- bisnis kita, usaha kita, rumah tangga kita, pelayanan kita, dan lainnya -- benar di hadapan Tuhan, sungguh-sungguh bergantung dan berharap hanya pada-Nya. Berkat itu juga bukan datang dari kita, tetapi dari Dia. Tiada yang mustahil bagi Tuhan.

Yesaya 60 : 5
Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.

4.    Tuaian di bumi.

Wahyu 14 : 18 - 20 
Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya : "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Apa artinya ? Bahwa, akan terjadi penuaian jiwa, namun akan berjalan paralel dengan yang namanya goncangan-goncangan, dan pergumulan dalam kehidupan ini. Namun, janganlah takut dan gentar, melainkan kuatkan dan teguhkan hati kita, sebab Ia beserta kita. Karena itu, lebih rajinlah lagi berdoa, membaca, mendengar, merenungkan, serta melakukan firman Tuhan di dalam Alkitab, dan mencari wajah-Nya, tetap berada di hadirat-Nya. 
 

•    Yang ketiga, hukum tabur tuai.

Galatia 6 : 7b – 10  
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Percayalah, bahwa firman ini adalah firman yang hidup, dan bersyukurlah karena kita punya Tuhan, Allah yang hidup. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Dan mujizat Tuhan masih dapat terjadi. Mungkin hari-hari ini keadaan atau keluarga kita belum harmonis, belum bersatu, tetapi taburlah kebaikan, taburlah kasih, kesabaran, kelemahlembutan, dan kerendahan hati, saling merangkul, dan mau memaafkan, karena apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai dengan luar biasa.

Bukannya menabur kejahatan, tinggi hati, keserakahan, kepahitan hati, dan kekecewaan. Manusia mungkin bisa saja mengecewakan, tetapi Tuhan tidak pernah sekali pun mengecewakan kita. 

Allah tahu apa yang terjadi. Saat kita menabur dengan cucuran air mata, akan terjadi penuaian yang luar biasa, tuaian jiwa-jiwa, tuaian buah Roh, tuaian berkat, dan tuaian di bumi pada tahun 2025 ini.

Yeremia 17 : 7 – 8 
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN ! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Jadi, hari ini apabila kita masih diberi kesempatan untuk hidup memasuki tahun 2025, pakailah untuk berbuat baik, tetaplah melangkah bersama Tuhan, dan nantikanlah Dia dengan sungguh-sungguh.

Tuhan Yesus Memberkati