GBI PRJ (CK7)

Salah satu ketakutan yang ada dalam dunia ini adalah ketakutan akan ketidaktahuan apa-apa, tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, misalnya divonis sakit yang tidak ada obatnya, politik ke depan yang tidak tahu arahnya ke mana, dan perang yang terjadi di mana-mana entah kapan berakhir. 

Kita perlu bertanya, apa yang sebenarnya kita kejar di dalam kehidupan ini ? Terkadang kita lelah terhadap rutinitas yang dilakukan setiap hari, karena itu kita harus memiliki tujuan dan sistem yang dimaksimalkan untuk mencapai tujuan yang ingin dituju. Seperti halnya Tuhan yang mempercayakan dunia ini kepada manusia untuk dikelola dengan baik. 

Kita sebagai jemaat sering kali menganggap gereja itu sebagai gedung, namun kata ‘gereja’ sebenarnya berarti ‘Ekklesia’ yang dapat diartikan sebagai ‘suatu dewan, pertemuan, jemaat (orang Israel), pertemuan jemaat (Kristen)’.  

Di Kisah Para Rasul, kata ‘Ekklesia’ disebut sekitar 107 kali, sedangkan di Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) hanya disebut kira-kira hanya tiga kali oleh Yesus. 

‘Ekklesia’ merujuk pada sebuah kata dalam konteks pemerintahan, yaitu kuasa eksekutif-eksklusif. Jadi, kata tersebut tidak eksklusif atau hanya untuk agama Kristen dan kaum profetik, melainkan kata yang sudah dipakai dalam konteks pemerintahan umum pada masanya. 

Matius 16 : 13 - 14 
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya : Kata orang, siapakah Anak Manusia itu ? Jawab mereka : Ada yang mengatakan : Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan : Elia dan ada pula yang mengatakan : Yeremia atau salah seorang dari para nabi.

Daniel 7 : 13
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Orang-orang yang percaya kepada-Nya dikehendaki Tuhan untuk memerintah di bawah kekuasaan Tuhan. Di akhir zaman ini, akan banyak hal yang menggoyahkan jiwa orang-orang yang percaya. Namun, jangan khawatir, melainkan percayalah bahwa ‘Ekklesia’ atau gerejalah yang akan memerintah.

Matius 16 : 15 - 18
Lalu Yesus bertanya kepada mereka : Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini ? Maka jawab Simon Petrus : Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup ! Kata Yesus kepadanya : Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu : Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Pada saat itu, Kekaisaran Filipi adalah tempat perkumpulan kekuasaan gelap. Namun, di titik itulah, Tuhan akan datang dan mengajarkan siapa diri-Nya dan ‘Ekklesia’-nya. 

Salah satu kategori bahwa suatu tempat sudah dikuasai oleh kuasa kegelapan adalah banyaknya penyembahan berhala, dan angka kemiskinan di tempat itu. Kata ‘miskin’ bukan cuma berarti orang yang tidak memiliki uang, namun orang yang memiliki uang dan tidak pernah sekalipun dipakai untuk membantu orang lain. Dan ketika banyak berhala, akan ada banyak orang yang sakit jiwanya atau gila. 

Menurut orang yang percaya, siapakah Tuhan ? Banyak orang menganggap Yesus sebagai tokoh moral. Pemikiran itu adalah hal yang salah karena sebenarnya Tuhan itu adalah seorang Raja yang pantas untuk kita ikuti. Dan kita akan menjadi dewan pelaksana Tuhan, atau ‘Ekklesia’-nya Tuhan. Setiap orang yang percaya kepada-Nya dilibatkan untuk menjalankan semua perintah Tuhan. 

Pada zaman Perjanjian Baru, orang-orang percaya tidak memiliki kebebasan beragama, ataupun Alkitab yang sudah tersusun, sinode-sinode beragama, tempat ibadah, dan lainnya. Namun, sekarang kita menjadi orang-orang percaya yang sudah memiliki semua fasilitas yang diperlukan. Karena itu, semestinya kita bergerak dan bertindak pada zaman ini.

Kisah Para Rasul 13 : 22
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan : Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Kisah Para Rasul 13 : 36
Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.

Sebagai orang percaya kita adalah anak-anak Raja, namun kita harus memiliki hati hamba, dan memiliki mental kerajaan. Jadi, bukan sekedar mengenai pujian dan penyembahan, tetapi mengenai seorang percaya yang menjalani kehendak Tuhan. 

Di akhir zaman ini, akan banyak tantangan di kehidupan kita. Tetapi, sebagai orang percaya kita harus tahu bahwa di dunia yang penuh dengan kegelapan ini, akan datang kerajaan Tuhan sebagai Raja, dan kitalah yang akan menjadi ‘Ekklesia’ atau dewannya Tuhan, yang melaksanakan semua kehendak-Nya. 

Marilah kita menjadi ‘Ekklesia’ yang memiliki hati seorang hamba, dan mental kerajaan. Hidup di tengah dunia ini, dan berjalan dalam kuasa-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati