GBI PRJ (CK7)

Tuhan Yesus mengerjakan kasih yang luar biasa bagi setiap kita. Dan semua itu dimulai dari kejatuhan manusia dalam dosa. 

Kejadian 2 : 17 
Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.

Tuhan Allah memberikan perintah pertama kali kepada Adam yang ditempatkan-Nya di taman Eden atau hadirat Tuhan untuk mengelola taman tersebut. Adam diminta untuk menaati perintah Tuhan itu.

Kejadian 2 : 18 
TUHAN Allah berfirman : "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Penting sekali untuk senantiasa berada di hadirat Tuhan, menerima panggilan-Nya, dan hidup dalam firman-Nya. Khususnya, bagi seorang ayah, jika seorang anak tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya, kemungkinan besar anak tersebut akan merasa tidak aman dalam hubungan dengan orang lain di masa depannya. Mengapa ? Oleh karena figur bapa yang dirusak oleh Iblis. Seorang ayah adalah pembawa identitas, sedangkan seorang ibu adalah pembawa kehangatan dalam keluarga.

Sesungguhnya, kematian tidak berkuasa atas manusia sejak awal penciptaan. Namun, oleh karena dosalah yang menyebabkan manusia mengalami kematian. Kematian (death) sendiri artinya terpisah dari hadirat Tuhan. Itulah yang dialami manusia sampai sekarang. Jika dahulu pada masa yang sempurna saja bisa jatuh dan berbuat dosa, apalagi di zaman sekarang. Dampak dari dosa tidak bisa dipungkiri bahwa manusia akan binasa. Karena itulah manusia memerlukan penebusan. Ia tidak dapat mengingkari janji-Nya.

Mazmur 138 : 2
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.

(Versi NKJV) 
I will worship toward Your holy temple, And praise Your name For Your lovingkindness and Your truth; For You have magnified Your word above all Your name.

Lukas 22 : 19 - 20 
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya : "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata : "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.”

Sesungguhnya, kematian tidak berkuasa atas diri Yesus, namun Ia rela menyerahkan nyawa-Nya demi menebus dosa kita. Sekalipun Ia penuh kuasa, Ia rela menyerahkan diri-Nya ke dalam tangan manusia, padahal Ia berkuasa atas segalanya. 

Matis 26 : 51 - 53 
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya : "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku ?

Yohanes 18 : 4 - 6 
Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka : "Siapakah yang kamu cari ?" Jawab mereka : "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka : "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka : "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.

Kejadian 1 : 1 - 4 
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah : "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.

Tuhan Yesus, Raja segala raja, datang ke dalam dunia, menjelma menjadi Manusia, menebus setiap kita dari “pasar perbudakan dosa” dan kuasa kegelapan. Ia mengalami keterpisahan dengan Allah Bapa melalui penebusan dosa, supaya kita tidak lagi terpisah dari Allah oleh karena dosa, melainkan senantiasa merasakan dan mengalami hadirat-Nya setiap saat melalui kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita. 

Yohanes 10 : 17 - 18 
Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.

Matius 26 : 39 
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya : "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Matius 27 : 46 
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring : "Eli, Eli, lama sabakhtan ?" Artinya : Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?

Tuhan Yesus sebagai Manusia sempurna yang tidak berdosa, namun demikian dosa semua umat manusia ditimpakan kepada-Nya, agar Saudara dan saya dibebaskan dari hukuman kekal. Dan melalui kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga, kematian dan kebinasaan tidak lagi berkuasa atas setiap orang yang percaya kepada-Nya. Saat kita kelak meninggalkan dunia ini, kita akan berjumpa dan melihat orang-orang yang telah terlebih dulu meninggalkan dunia ini. Keselamatan serta kehidupan yang kekal itu merupakan jaminan bagi kita.

1 Petrus 2 : 24 
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Bilur-bilur (bahasa Yunani: ‘molops’) artinya tubuh Kristus yang hancur remuk oleh karena hukuman cambukan, namun itulah yang menyediakan kesehatan dan kesembuhan dalam tubuh, jiwa, dan roh kita. Karena itu, kita memperingati kematian dan pengorbanan Yesus melalui peristiwa Jumat Agung ini, dengan penuh penghayatan oleh karena hal ini merupakan saat yang sangat indah dan mahal bagi kita.

Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara dan saya. Persembahkanlah hati dan hidup kita kepada-Nya, sebab Ia telah memberikan nyawa-Nya, sehingga kita menerima dan mengalami damai sejahtera, sukacita, dan berbagai anugerah dari Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati