GBI PRJ (CK7)

Mazmur  57 : 2 - 12 Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku. Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga dan menyelamatkan aku, mencela orang-orang yang menginjak-injak aku. Kiranya Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya. Aku terbaring di tengah-tengah singa yang suka menerkam anak-anak manusia, yang giginya laksana tombak dan panah, dan lidahnya laksana pedang tajam. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! Mereka memasang jaring terhadap langkah-langkahku, ditundukkannya  jiwaku, mereka menggali lobang  di depanku, tetapi mereka sendiri jatuh ke dalamnya. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! "

Mazmur 57 ini adalah isi hati Daud ketika ada dalam ancaman pengejaran dari Saul di gua Adulam. Daud sudah diurapi sebagai raja Israel oleh nabi Samuel, namun secara nyata dia belum menjadi raja. Kenyataanya justru Daud menghadapi masalah. Mengapa orang yang diurapi, hidup benar dan saleh mengalami masalah?

Daud berada di gua Adulam bersama dengan orang-orang yang mengalami masalah, tapi Daud menguatkan hati untuk berseru kepada Allah dengan mengandalkan perlindungan dan pertolongan Allah. Dia membangun iman dan persekutuannya dengan Allah; dia yakin Allah akan melepaskannya dari perkara dan mengalami kemenangan. Dalam keadaan apa pun Daud tetap bisa menyanyi, memuji, bahkan membangunkan fajar (mengawali hari dengan bersekutu dengan Allah).  Itulah sebabnya Daud diakui oleh Tuhan bahwa ia adalah orang yang berkenan di hati Tuhan.

Manusia diciptakan untuk menjadi pemuji dan penyembah Tuhan. Selama nafas masih berhembus kita akan selalu mengagungkan Tuhan dengan pujian dan penyembahan kepada-Nya; itu menjadi bagian dalam seluruh kehidupan kita.

Mazmur  22 : 4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Mazmur 150 : 6 Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan ! ... Haleluya!

Memuji Tuhan harus dengan sikap hati yang benar, bukan hanya menggunakan bibir saja supaya kita tidak disebut sebagai orang munafik. Seperti Daud tidak hanya sekedar bernyanyi, tapi dia mempersiapkan hatinya sebelum memuji Tuhan, demikianlah kita melakukannya.

Yesaya 29 : 13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa  ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya,  padahal hatinya menjauh dari pada-Ku ,  dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia  yang dihafalkan,

Markus 7 : 6 Jawab-Nya kepada mereka: Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Hati yang dikehendaki Tuhan sebagai pemuji adalah :

1. Hati yang berserah dan bergantung kepada kedaulatan Tuhan

Mazmur 57 : 2 Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu.

2. Hati yang  mengakui kebesaran dan kasih setia Tuhan

Mazmur 57 : 6 & Mazmur 11-12, Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! Sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah ! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi !

Pesan dari Mazmur 57 adalah :

1. Tetap fokus pada Tuhan apapun keadaannya

2. Sebelum memuji Tuhan, siapkan hati yang benar:

§ Hati yang berserah dan bergantung kepada kedaulatan Tuhan

§ Hati yang mengakui kebesaran dan kasih setia Tuhan

Rangkuman Pdp. Willy Santoso, BSc :

Penyembahan dengan hati itu sangat penting. Mazmur 57 menjelaskan bahwa di masa penghancuran yang Tuhan ijinkan terjadi, kita harus berlindung kepada Tuhan. Seperti pada masa Pandemi Covid-19 ini kita harus semakin intim dengan Tuhan.

Yesaya 26 : 20 - 21 Tuhan sedang keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi, kita diminta untuk bersembunyi barang sesaat supaya Allah menyelamatkan kita. Masa-masa bersembunyi ini kita harus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan dengan cara memuji dan menyembah Dia melibatkan hati, bukan sekedar keluar dari bibir saja.

Sembahlah dan pujilah Tuhan dengan hati yang tulus, maka keselamatan dari Tuhan akan kita alami.