Kita sering melihat hubungan kekeluargaan antara mertua dengan menantu yang saling cekcok atau berselisih. Padahal, hal sedemikian tidaklah sepatutnya terjadi, terutama di kalangan anak-anak Tuhan. Seharusnya menjadi jalinan yang baik, harmonis serta saling menghargai. Suatu hubungan yang bukan di atas dasar materi, melainkan kasih dan nilai-nilai yang akan dijalani dan diwariskan terus-menerus dari generasi ke generasi dengan penuh kebanggaan maupun kehormatan sesuai firman Tuhan.
Amsal 17 : 6 Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
Saya sebelumnya selama 21 tahun pun ketika masih tinggal bersama mertua memang tidak mudah. Awal-awal sering menangis dan merasa tidak betah, terutama adanya latar belakang budaya, pendidikan maupun kebudayaan yang berbeda. Namun, jika kita mengaku siap menikah dan membangun rumah tangga, semestinya kita pun siap menerima konsekuensi yang ada. Jadi, bertahanlah apa pun yang terjadi.
Bahkan, dalam tiap perkara, kita akan mendapat banyak pelajaran berharga melalui kehidupan keluarga kita. Sehingga kita menjadi wanita tangguh yang mampu menghadapi dan mengatasi segala sesuatu.
ARTI MERTUA BAGI GENERASI MILENIAL
Mertua sama saja sebagai orangtua. Sebagai orangtua, kita mengharap saat anak-anak menikah, tentunya mereka menjalaninya secara baik. Nah, bagaimana fungsi kita sebagai mertua bagi generasi zaman sekarang, generasi milenial ?
Ada mertua yang kolot atau otoriter ataupun mengendalikan. Ada mertua yang modern, sabar, pengertian dan sebagainya. Memang berbeda secara individu. Dan terkadang sebagai mertua pun kita hanya bisa menasihati atau memberitahu atau wejangan risiko-risiko terhadap pilihan yang diambil menantu. Karena itu, pentingnya bimbingan pranikah (BPN) maupun konseling guna diikuti generasi milenial yang akan menikah supaya mengetahui tahapan-tahapan dalam pernikahan. Jadi, bukan asal menikah.
ARTI GENERASI MILENIAL
Generasi milenial sendiri artinya anak-anak muda yang bertumbuh seiring perkembangan zaman begitu pesat dan cepat berubah, maupun memiliki berbagai perbedaan mencolok dengan generasi sebelumnya. Generasi milenial juga apa adanya, cenderung kritis dan tidak mau menerima begitu saja. Selain itu, menuntut adanya integritas dari orangtua atau mertua. Dengan kata lain, hanya akan mendengarkan orang-orang yang sungguh-sungguh melakukan juga apa yang diajarkan (walk the talk), jadi bukan omong doang. Apa pun yang mertua lakukan, itulah yang condong mereka tiru.
Generasi milenial pun sangat mudah mempengaruhi maupun dipengaruhi media sosial. Karena itu, sebagai mertua, mau tidak mau, mesti mencoba bergaul dengan mereka agar memahami mereka lebih baik lagi.
BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA BERIKAN PADA GENERASI MILENIAL :
• Menghargai Mereka.
Ada aturan emas (golden rules) dalam membina suatu hubungan, terkhusus orangtua-anak maupun mertua-menantu. Ketika anak-anak menikah, maka bukan hanya mereka yang menjalin hubungan, melainkan kita juga sebagai orangtua maupun mertua dengan mereka ataupun antarkeluarga. Bersikaplah saling terbuka. Dan apa pun yang kita ingin supaya anak-anak atau menantu perbuat ke kita, firman Tuhan mengingatkan, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Jadi, bukan memaksa kehendak atau keinginan sendiri. Taburlah yang baik, maka suatu kelak jika tidak menyerah, kita akan menuai yang baik pula.
Anak-anak zaman sekarang atau generasi milenial cenderung sibuk bekerja, membangun karier atau mengurus kehidupan rumah tangga, sehingga terkesan cuek, acuh tak acuh terhadap kita sebagai orangtua maupun mertua. Sementara itu, generasi masa ini dibuai kemudahan teknologi, di mana tinggal klik atau memesan lewat telepon dan sosial media.
Berbeda dengan zaman dahulu. Segala yang ada saat ini mempengaruhi cara anak-anak maupun menantu dalam berkomunikasi dan bersikap. Jika mertua tidak memahami situasi sekarang ataupun mencoba membanding-bandingkan keadaan masa lalu terhadap masa kini, mereka mungkin akan menutup diri. Karena itu, pahamilah mereka. Terutama di masa pandemi ini, cobalah membangun komunikasi atau hubungan yang baik. Hargailah setiap hal yang mereka coba kerjakan.
Matius 7 : 12 Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
• Menasihati Mereka.
Semua orang perlu nasihat, begitu juga anak-anak ataupun menantu kita. Sebagai orangtua, kita memiliki pengajaran yang baik serta lemah lembut untuk membantu mereka menjalani maupun menghadapi segala tantangan yang ada hari ini ataupun di masa mendatang. Terutama ketika mereka membutuhkan nasihat, cobalah mencerna terlebih dulu apa sebenarnya yang sedang mereka hadapi atau rasakan. Supaya kita tidak salah persepsi yang justru membuat malah hanya menilai atau menghakimi, lalu mereka enggan meminta nasihat. Sebagai orangtua dan mertua sudah seharusnya kita pun menjadi surat Kristus yang terbuka (2 Korintus 3 : 3).
Jika terhadap anak sendiri bisa saja tegas, namun ada baiknya bila terhadap menantu, kita melakukannya secara bijak dan pendekatan berbeda. Terutama andalkanlah Tuhan untuk menuntun dan memberikan nasihat-nasihat ilahi yang berdasar pada firman-Nya yang tidak akan mereka peroleh di tempat lain. Dan jadilah teladan terlebih dulu, sebab bila mereka tidak melihat integritas kita, bagaimana mungkin kita menuntut mereka melakukan itu semua.
Walau tidak ada mertua yang serbaideal dalam berbagai hal, dan banyak di antara kita yang masih memiliki masalah, namun kita dapat mengambil pelajaran dari semua hal itu sehingga bisa membagikan apa pun yang baik kepada menantu kita.
Amsal 31 : 26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
• Menyediakan Naungan.
Sebagai anak-anak-Nya, kita butuh naungan atau perlindungan dari-Nya. Demikian pun, anak-anak kita membutuhkan naungan atau perlindungan (shelter) kita sebagai orangtua dan mertua mereka. Kita memang harus menyerahkan setiap anak kita kepada Tuhan, tetapi kita dapat ibarat menjadi tempat berteduh ketika mereka mengalami atau menghadapi permasalahan, kesusahan serta kesulitan. Jika mereka tak menemukan atau mendapatinya dalam keluarga sendiri, mungkin mereka akan mencarinya di tempat lain yang salah sehingga membuat rumah tangga hancur dan berantakan. Karena itu, saat ada masalah maupun ketika memperoleh berkat, jadilah sahabat ataupun tempat berbagi curahan hati.
Saat kita telah tiba pada peran menjadi mertua, bahkan nantinya opa-oma ataupun kakek-nenek bagi cucu-cucu serta cicit, jadikanlah diri kita sebagai pribadi yang meneduhkan mereka dari beratnya tantangan hidup. Kita pun dapat membangun dan menyediakan naungan melalui doa-doa kepada Tuhan Yesus. Percayakan anak-anak kita kepada Tuhan yang sanggup menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan, bahkan melebihi apa pun yang kita pikirkan. Milikilah juga naungan kasih Kristus yang muncul dari kehidupan yang mengasihi Tuhan, sebab kasih-Nya memulihkan serta mengubahkan.
Mazmur 91 : 1 – 2 Dalam lindungan Allah--Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan : "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Di masa pandemi seperti saat ini, bukanlah suatu kebetulan Tuhan mempercayakan tugas sebagai orangtua serta mertua. Biarlah kita menjadi mertua bagi generasi milenial dengan baik dan tak kenal putus asa. Firman serta hikmat-Nya menjadi pedoman. Kuasa-Nya menyertai dan menopang setiap kita. Dan teruslah berjalan dalam iman. Kiranya kita menjadi anak-anak, menantu, mertua, orangtua dan keluarga-keluarga yang diberkati Tuhan.
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz