GBI PRJ (CK7)

Banyak negara melarang ataupun menghentikan berbagai aktivitas, bahkan ritual ibadah di mana-mana. Hal-hal yang bersifat ritual pun diberhentikan sementara berdasar imbauan pemerintah di negara kita. Kita sebagai gereja harus menghargai & menaati imbauan tersebut. "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah" (Roma 13:1).

Beberapa hal yang masih dapat kita alami & syukuri melalui kejadian belakangan ini adalah:

• Punya hubungan intim secara personal/pribadi dengan Tuhan
• Supaya kita semakin punya bonding (komunikasi yang intens) dengan keluarga
• Mulai menata baik-baik hidup kita, terutama menghadapai masa depan

Dari Mazmur 91:1-16 pun kita dapat belajar tiga hal terkait peristiwa wabah ini:

1. Peristiwa ini dapat sebagai alat Tuhan untuk kita bisa melihat perbedaan antara orang-orang yang mengandalkan Tuhan atau tidak. "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik" (Mzm. 91:7-8). Kita seharusnya tidak perlu memiliki rasa takut, sebab jika kita punya rasa takut berlebihan & terus-menerus (menguasai), maka kita sama saja dengan orang-orang fasik & tidak beriman. Ada perlindungan Tuhan bagi kita. Yakinlah melalui peristiwa ini ada proteksi dari Tuhan. Tanpa peristiwa ini, kita tidak akan tahu arti menjadi orang-orang pilihan Tuhan. Jangan juga kita hanya jadi penonton dan tidak berbuat sesuatu. Miliki keyakinan dan kualitas iman yang teguh. Jangan ragukan kuasa-Nya. Dia akan melakukan banyak perkara besar dalam hidup kita.
2. Apa yang Allah janjikan pada kita pasti akan digenapi-Nya. "Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang … Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu" (Mzm. 91:6, 9-11). Rasa takut mungkin boleh ada, tetapi jangan sampai berlebihan ataupun acuh-tak-acuh, namun juga jangan sampai melupakan janji firman Tuhan. Pegang janji-Nya, sebab Ia setia pada firman-Nya! Tetaplah optimis bersama Tuhan juga agar sistem imun tubuh kita tetap kuat.
3. Ada berkat dari hubungan kita sebagai umat dengan Tuhan. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku" (Mzm. 91:14-16). Jika hati kita melekat dengan Tuhan, pemeliharaan-Nya pasti datang tepat pada waktunya. Selalu ada cara-Nya untuk memelihara kita sebagai orang benar. Perkatakan juga firman-Nya. Pererat hubungan-Mu dengan-Nya.

Berserulah pada Tuhan dan terus melekat pada-Nya. Nantikan kuasa pertolongan-Nya. Di setiap ujung penderitaan, pasti ada jalan keluar dari Allah. Apa pun media yang kita pakai hari-hari ini untuk beribadah dan terus melekat pada Tuhan, gunakan dan manfaatkanlah sebaik-baiknya.

Tetap kuat, tetap bersandar pada Tuhan, dan tetap jaga kesehatan.