GBI PRJ (CK7)

Kompromi merupakan sesuatu yang terpaksa dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Hal-hal yang sering membuat kita kompromi misalnya persahabatan, tekanan hidup, pernikahan, dan lainnya. Sesungguhnya, kita harus hidup dalam kebenaran firman Tuhan, tidak kompromi, sebab dapat membuat kita melenceng dari jalan Tuhan, dan berbuat dosa. Ada beberapa jenis kompromi kehidupan :

1.    Kompromi ketidaksabaran.

1 Samuel 13 : 9
Sebab itu Saul berkata : "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.

Di dalam kehidupan ini, ada area-area tertentu yang akan selalu menjadi “medan peperangan”, terlebih ketika kita berada dalam masa menunggu waktunya Tuhan menggenapi janji-Nya. Saat menunggu, kita hendaknya menjaga mata, telinga, dan hati agar bisa tetap tabah menanti pertolongan-Nya, jangan seperti Saul yang mulai mudah goyah. Ketidaksabaran Saul membuatnya melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Bersabarlah menanti-nantikan waktu Tuhan untuk menolong kita.

2.    Kompromi kemalasan.

2 Samuel 11 : 1
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel.

Merasa nyaman sering kali membuat kita malas. Kemalasan membuat kita tidak mau bergerak maju, bekerja, memberi lebih, meng-upgrade diri, sehingga pada akhirnya tidak ada perubahan baik yang terjadi dalam hidup kita, bahkan mengambil jalan pintas untuk mencapai sesuatu.

3.    Kompromi kesetiaan.

1 Raja-Raja 11 : 1 (FAYH)
RAJA Salomo mencintai banyak perempuan asing. Selain menikah dengan putri Mesir, ia juga memperistri perempuan-perempuan asing yang berasal dari negeri-negeri penyembah berhala -- dari Moab, Amon, Edom, Sidon, dan Het. 

Perbuatan raja Salomo yang menikahi perempuan-perempuan asing yang berasal dari negeri-negeri penyembah berhala membuat hatinya serong, dan tidak setia menyembah kepada satu-satunya Tuhan, Allah Israel.

Semua perbuatan memiliki konsekuensi yang bisa mengakibatkan kehilangan hal-hal yang berharga dalam kehidupan. Beberapa konsekuensi kompromi yang tidak benar :

•    Kehilangan perkenanan Tuhan.

1 Samuel 13 : 13 - 14
Kata Samuel kepada Saul : "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

•    Kehilangan kehidupan.

2 Samuel 12 : 13 - 14 (FAYH)
"Aku telah berdosa terhadap TUHAN," kata Daud kepada Natan. Nabi Natan menjawab, "Ya, TUHAN telah mengampuni engkau, dan engkau tidak akan mati karena dosa itu. Tetapi engkau telah memberikan peluang yang besar kepada musuh-musuh TUHAN untuk menghina serta menghujat TUHAN, maka anak yang lahir bagimu itu akan mati."

•    Kehilangan legacy (warisan).

1 Raja-raja 11 : 9 - 11
Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo : "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.

Bagaimana sebaiknya sikap hati dan pilihan kita agar Tuhan membuat kita menjadi seseorang yang tidak berkompromi terhadap dosa, sehingga semua rencana-Nya tergenapi secara sempurna dalam hidup kita : 
 
1.    Mau bersabar menunggu waktunya Tuhan.

Mazmur 37 : 7 
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

2.    Memiliki tujuan hidup yang menyenangkan hati Tuhan.

2 Samuel 7 : 12
Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

3.    Mempersembahkan diri sebagai persembahan yang kudus, layak, dan berkenan.

1 Samuel 16 : 14
Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. 

(But the Spirit of the Lord departed from Saul and evil spirit from the Lord troubled him.)

Kiranya, kita menjauhi setiap kompromi yang tidak benar dalam kehidupan ini, menjauhi pergaulan yang buruk, terutama tidak berkompromi terhadap dosa ataupun berbuat hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, melainkan hiduplah kudus, berintegritas, serta menjadi terang dan teladan bagi banyak orang (Efesus 5 : 8 - 21).

Tuhan Yesus Memberkati