GBI PRJ (CK7)

Yesus adalah Tempat perteduhan dan dapat memberi ketenangan yang luar biasa bagi kita saat kita menyembah Dia. Ujian hidup datang tanpa pemberitahuan, jadi teruslah belajar dalam perjalan hidup ini bersama Dia. Dia tak pernah meninggalkan kita sendirian, amin.

Tuhan pun menginginkan kita mengucap syukur tiap-tiap hari untuk apa pun, suami atau istri kita, anak-anak, orangtua, karena UCAPAN SYUKUR MENANDAKAN KITA MEYAKINI TUHAN TETAP BEKERJA DALAM HIDUP KITA, serta menolong kita untuk tidak mengeluh. Di mana ada Yesus pasti ada jawaban dan mukjizat, sebab Dia tidak pernah membiarkan kita berjuang sendiri.

Tuhan Yesus juga TIDAK HANYA MEMPERHATIKAN KEHIDUPAN ROHANI KITA, MELAINKAN JUGA KEHIDUPAN JASMANI KITA. Jadi jangan setengah-setengah dalam pelayanan, melainkan betul-betul celupkan diri kita, jangan satu kaki di bumi (memikirkan perkara duniawi), jangan satunya lagi di surga (memikirkan perkara ilahi). Pengetahuan dan pengalaman kita pun seharusnya diletakkan di bawah kekuatan dan kuasa Tuhan.

Tuhan Yesus yang kita sembah adalah ALLAH YANG MENGHARGAI KITA, karena itu layani Dia dengan penuh kesungguhan & yang terbaik. Ingat baik, sesederhana apa pun pelayanan kita, Tuhan mencatat itu. Ia menghargai apa pun yang sederhana dari hidup kita, seperti 5 roti & 2 ikan yang dipersembahkan anak kecil tadi. Dia pun memberi kita lebih bukan untuk menikmatinya sendiri / hidup untuk diri sendiri, melainkan untuk orang lain juga.

Yesus bukan saja mengajar dengan kata-kata bijak, melainkan KUASA YANG LUAR BIASA sehingga banyak orang yang mau mengikuti Dia. Apa yang Yesus lakukan pun merupakan teladan & menjadi berkat bagi banyak orang. Kita pun jika mau menjadi teladan dan berkat, maka banyak orang akan bertanya pada kita apa yang menjadi rahasianya, dan kita bisa memperkenalkan Yesus pada mereka.

Dalam pelayanan-Nya, Yesus tidak memikirkan diri sendiri, melainkan orang-orang lain yang haus dan lapar akan kebenaran. Sebab Dia pun begitu mengasihi umat manusia. Jika pelayanan kita pun bukan berlandas pada belas kasihan, kita akan kecewa sebab pasti banyak orang yang berbeda dengan kita. Yesus jarang berdiam diri tempat pada waktu pelayanan-Nya, melainkan bertemu dengan banyak orang karena fokus-Nya adalah manusia, bukan benda! Kita pun sebagai gereja & jika sudah diselamatkan, fokus kita bukanlah materi, bahkan yang lainnya melainkan manusia. Setiap orang dapat menjadi saudara kita dalam iman karena Yesus pun telah mati bagi kita semua. Kalau Tuhan pun percayakan sesuatu pada kita, itu adalah anugerah.

"Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: 'Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?' Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: 'Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.' Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 'Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?'" (Yoh. 6:1-9)

Kalau Yesus hadir dalam hidup kita, kita akan melihat hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, tangisan akan menjadi sukacita, dan kita yang sakit menjadi sembuh.