GBI PRJ (CK7)

Bagi sebagian orang, MENGAMPUNI itu MUDAH. Bagi sebagian orang lainnya, MENGAMPUNI itu SULIT!

Hari-hari ada banyak ujaran kebencian, hoaks, dan sebagaianya. Hal tersulit untuk kita terima & tangani dalam berhubungan dengan orang lain adalah ketika kita disakiti & dikecewakan. Misalnya dalam hubungan keluarga, pekerjaan, pelayanan dan komunitas (COOL). Sebagai anak-anak-Nya, ketika kita disakiti atau dikecewakan, kita harus mengampuni. Mengampuni tergantung pada tingkat kedewasaan, kerohanian dan kepribadian masing-masing orang.

Matius 18:21-22, "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: 'Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?' Yesus berkata kepadanya: 'Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.'" Petrus merasa mengampuni menghitung sebanyak tujuh kali itu sudah banyak. Kita pun sering seperti Petrus yang merasa terlalu sering dan banyak mengampuni orang lain. Tetapi Yesus mengajar kita mengampuni terus-menerus.

CARA BISA MENGAMPUNI:

1. Bandingkan antara KESALAHAN kita yang Telah DIAMPUNI TUHAN dengan KESALAHAN Orang Lain yang Harus kita AMPUNI!

2. Bandingkan UNTUNG RUGI Antara MENGAMPUNI dengan Terus MENDENDAM!

3. Bayangkan Betapa NIKMATNYA Hidup BEBAS dari KEBENCIAN!

Matius 18:33, "Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" Kita HARUS mengasihi orang lain sama seperti Dia telah mengasihi kita. BANDINGKAN antara KESALAHAN Anda yang telah DIAMPUNI TUHAN dengan KESALAHAN Orang Lain yang HARUS ANDA AMPUNI. Kesalahan kita saja sudah banyak diampuni Tuhan, tetapi mengapa kita tidak mudah mengampuni? Mengampuni bukanlah memakai perasaan ataupun pemikiran, namun memakai keputusan atau pilihan kita!

Menurut versi Amplifield (AMP): Utang hamba tadi 10.000 Talenta (setara $10.000.000 = Rp140 miliar!), sedangkan utang temannya hanyalah 100 dinar (setara $20 = Rp300.000). Matius 18:34, "Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya."

Bandingkan UNTUNG RUGI antara MENGAMPUNI dengan terus hidup dalam DENDAM. Saat kita mengampuni, kita membebaskan orang lain yang kita ampuni itu dari dalam penjara, dan orang itu sering kali adalah diri kita sendiri. Kerugian tidak mengampuni:

- Membangkitkan Murka Tuhan dan Harus Kembali Menanggung Utang yang Telah Dihapus

- Dijebloskan ke dalam Penjara (bukan sekadar fisik, melainkan kebencian, dll.)

- Hidup Disiksa para Algojo (penyakit, hidup dalam dendam & kepahitan membuat hidup tidak tenang)

Matius 18:35, "Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Ada dua tanda kita belum sepenuhnya mengampuni: 1) ketika ingat lagi peristiwa itu, tiba-tiba ada rasa benci; 2) berusaha menghindar dari orang yang telah merasa diampuninya, bukannya mau berdamai. Seratus kebaikan yang orang lain pernah lakukan bagi kita, namun begitu ia berbuat satu kesalahan terhadap kita, mengapa kita berfokus pada 1 kesalahan itu? Mengampuni bukanlah menunggu orang lain yang berbuat salah itu minta maaf, melainkan karena kita menaati Tuhan untuk mau mengampuni. Hati Tuhan senang saat kita memberi pengampunan.

Bayangkan betapa nikmatnya hidup bebas dari kebencian:

- Hubungan dengan TUHAN & SESAMA Tetap Baik!

- Tidur NYENYAK, Makan pun NIKMAT!

- Hidup BAHAGIA & MAKSIMAL!

Amber Guyger pernah membunuh Botham Jean, namun BRAND JEAN saudaranya mau mengampuni AMBER GUYGER di Pengadilan Dallas, Texas. Walaupun mengampuni itu sulit, tetapi kita harus tetap mau mengampuni kesalahan orang lain 70 x 7 kali. Ada sebuah perubahan setelah pengampunan, yaitu sukacita dan bahagia.