GBI PRJ (CK7)

“oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel." (Ula. 32:51-52)

Apa yang kita lakukan ketika kita hanya boleh melihat berkat tetapi tidak dapat memilikinya? Karena dalam hidup ada tiga fase yaitu menjalani, menikmati dan mensyukuri hidup. Bagi Musa pada ayat diatas, dia hanya dapat melihat tanah Kanaan tanpa dapat menikmatinya.

Dunia boleh menyingkirkan kita, tetapi berkat Tuhan selalu ada dalam hidup kita. Kita sudah melewati tahun 2018 dan masuk di tahun 2019. JanjiNya selalu ada bagi kita. Tuhan tidak akan pernah salah dan gagal kalau telah berjanji. Berkat Tuhan itu lebih dari segalanya dan tidak bisa dibandingkan dengan tawaran dunia. Pembelaan dan perlindungan terus menerus berlangsung dalam hidup kita. Mungkin saat ini hidup kita biasa-biasa saja, namun percayalah Tuhan sudah memilih kita dan janjiNya di sepanjang hidup kita lebih besar.

Apa yang kurang dari Musa? Dia adalah seorang nabi yang besar, bahkan dipilih oleh Tuhan sendiri.

Apakah kesalahan Musa sehingga dia tidak masuk ke tanah perjanjian?

1. Tidak Taat Pada Perintah Tuhan

TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya. Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."(Bil. 20:7-8,11-12)

Firman Tuhan kepada Musa sangat jelas. Banyak orang Kristen menyalahkan Firman karena tidak lengkap dan tidak sempurna. Kesalahan Musa adalah karena dia tidak taat pada perintahNya (mengetuk batu bukan memerintah batu seperti yang Tuhan perinahkan). Konsekuensi karena ketidaktaatan Musa adalah dia tidak masuk ke tanah perjanjian. Belajar taat pada perintah Tuhan dan kita akan menerima janjiNya.

2. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi dan Kemarahan

“Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.” (Bil. 20:9)

Musa memang mengambil tongkat sesuai yang disuruh Tuhan. Namun dia mengambilnya disertai emosi sehingga pada akhirnya dia memukul batu itu dengan tongkat dua kali. Kebanyakan dari kita tidak bisa menerima ketika ditegur. Ketika kita tidak bisa mengendalikan emosi kita, maka kita mengorbankan masa depan.

Dua hal penting bagi kita adalah kita harus taat pada perintah Tuhan dan mampu mengendalikan diri. Kata-kata Tuhan merupakan jaminan bagi hidup kita. Kata-kata Tuhan juga harus kita percayai. Bangkit, berdiri, dan berjalan untuk menjadi orang yang taat dan mampu mengendalikan diri