GBI PRJ (CK7)

Tuhan memberi makan bangsa Israel selama 40 tahun melalui manna yang berasal dari embun dan menjadi roti dan itu merupakan berkat bagi mereka. Untuk mengambil manna bangsa Israel harus memungutnya dengan cara berlutut (sujud) di waktu subuh. Ini berbicara tentang membangun hubungan dengan Tuhan lewat doa.

“Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir." Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun." Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan. Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.” (Kel. 16:32-36)

Manna tidak bisa disimpan lebih satu hari kecuali pada hari Sabat, tapi kali ini perintah dari Tuhan berbeda. Ia menyuruh mereka untuk menyimpan segomer penuh. Cara mereka mengambil manna dengan cara memungut dengan sujud berlutut.

Ada orang yang bekerja dengan susah payah, namun dapat lenyap dengan segera. Tuhan tidak akan membuat kita rugi kalau kita memberi waktu kepada-Nya. “Segomer penuh untuk disimpan turun-temurun” pada ayat diatas berarti investasi. Firman ini akan sangat berguna terutama bagi calon ayah dan pengusaha yang ingin anaknya meneruskan usahanya. Di jaman padang gurun Sin waktu itu, tugas ayah adalah mengambil manna. Namun mereka juga mengajak anak-anaknya ketika mengambil manna. Kesalahan para ayah dalam dunia kerja adalah dia mengambil sendiri manna mereka, dan tidak melibatkan anak. Pada hari-hari yang tidak terlalu sibuk, bawalah anak ke tempat kerja atau usaha anda. Bangkitkan rasa tertarik mereka akan apa yang anda kerjakan. Orang Yahudi terkenal hebat dalam mentransferkan cara pandang dan tradisi sejak dini kepada anak mereka. Namun yang terpenting adalah mereka mendoakan keturunan mereka. Belajarlah dari orang Yahudi.

Ukuran dari segomer adalah sepersepuluh efa. Simpanlah segomer penuh bukan berarti uang, namun cara berpikir, berdoa, dan menyembah kepada Tuhan. Mengapa banyak ayah lebih mengejar segomer daripada kepenuhan akan tabung panah anaknya? Kebanyakan dari kita punya waktu namun kita tidak punya hati untuk anak kita. Bagaimana cara orang tua untuk mengejar segomer penuh manna harus diketahui oleh anak. Peran ibu saja dalam keluarga tanpa peran ayah tidak cukup bagi anak. Peran ayah sebagai imam dalam keluarga sangat penting karena mereka yang membangun pondasi fundamental bagi anak. Peran ayah adalah pendoa syafaat yang pertama bagi keluarga baru diikuti oleh ibu.

Ada suatu waktu manna akan kadaluarsa, namun ayah sudah menyimpan manna segomer penuh. Akan ada bisnis yang suatu waktu akan ketinggalan zaman. Kedepan mungkin ada bisnis atau usaha yang mati. Kita bisa saja meneruskan bisnis kita pada anak, atau suatu waktu bisnis kita akan mati karena ketinggalan zaman. Namun ketika kita pernah mengajak anak kita mengambil manna, mereka akan meneruskan bisnis kita dengan ide yang baru dan berbeda. Mereka akan mengajari kita hi-tech business. Akan terjadi pembaharuan yang revolusioner lewat tangan mereka, dan itu terjadi karena dari kecil anda sudah mengajak mereka mengambil manna.

Jangan pernah tinggalkan kehidupan doa kita, namun turunkan kepada anak-anak kita. Pastikan kita menurunkan dengan konsisten. Tidak ada orang yang lebih tahu yang terbaik untuk para anak kecuali ayah dan ibu mereka sendiri.