GBI PRJ (CK7)

Visi Gembala Sidang di tahun 2019 adalah Tahun Kelahiran yang Baru yang berbicara bahwa akan ada sesuatu yang baru (1 Kor. 2:9).

“Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yer. 29:10-11)

Ayat diatas diberikan Tuhan melalui Yeremia bagi bangsa Israel. Sebelum janji Tuhan digenapi, pasti ada proses yang akan dialami. Untuk menuju suatu kelahiran yang baru, ada proses yang harus dilalui. Di dalam proses penggenapan janji Tuhan, kita harus tetap beraktivitas dan produktif dan berdampak ketika melalui proses. (Yer. 29:4-9)

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yes. 55:8-9)

“Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.” (Yer. 17:5-6)

Kita hanya bisa tahu bahwa pada akhirnya kita akan menang bersama Tuhan. Tidak ada pilihan lain selain kita harus bersandar kepada-Nya. Bagaimana caranya kita bisa menang? Satu-satunya cara untuk mengalami kelahiran yang baru adalah bersandar kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan dengan sepenuh hati.

Segala sesuatu yang kita dapatkan melalui kekuatan manusia hasilnya akan sia-sia. (Ula. 28:30-31,38-40). Masalah akan tetap datang di tahun 2019, tapi kalau kita mengandalkan Tuhan kita tidak perlu takut karena Dia akan terus menuntun kita. (Yer. 17:7-8)

 “Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku. Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya." (Hak. 7:2-3,7).

Gideon pada awalnya memiliki 32.000 pasukan (100% kekuatan manusia) namun setelah melalui proses dari Tuhan pada akhirnya dia hanya memiliki 300 pasukan (kekuatan dari Tuhan). Ada dua hal penting dari kisah Gideon yaitu kita harus setia pada perkara kecil dan mengandalkan Tuhan. Saat Tuhan beracara, mereka mengalami kemenangan dalam perang.

HOW TO TRUST IN GOD?

1. Kenali Tuhan kita melalui Alkitab (2 Tim. 3:16-17)

2. Fokus kepada tuntunan Tuhan, bangun keintiman (Maz. 123:2, Maz 32:8)

3. Masuk dalam komunitas, bangun iman kita (Kis. 2:42,46–47)

4. Taruh Tuhan sebagai yang terutama dalam hidup kita (Rm 11:36)

Put GOD F.I.R.S.T in your

1. Finances (keuangan)

2. Interests (hobi)

3. Relationships (hubungan)

4. Schedules (kegiatan dan aktivitas)

5. Troubles (pergumulan)