GBI PRJ (CK7)

Yeremia 17 : 9
Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu : siapakah yang dapat mengetahuinya ?

Hati (Lev) bukan hanya pusat emosi tetapi juga tempat di mana pikiran, kehendak dan keputusan manusia berada. Permasalahan dunia yang disebabkan oleh masalah hati :

* Krisis identitas dan kecemasan diri

* Kecanduan pada pornografi, narkoba, belanja, atau bahkan media sosial

* Kehilangan empati

* Rusaknya relasi dan keluarga

* Ketamakan/kerakusan untuk mendapatkan keuntungan pribadi

* Gaya hidup materialistis, hedonis

* Meningkatnya berbagai bentuk kekerasan, kriminalitas, dsb

Banyak orang hanya mengikuti keinginan hati, padahal keinginan hati tidak pernah ada kepuasan.

Kata "licik" (עָקֹב - aqob) : penuh tipu daya menggambarkan sifat hati manusia yang rusak dan penuh dosa.

Mengapa masalah hati menjadi serius ?

1. Kedalaman dosa dalam hati manusia

Hati manusia sangat rusak oleh dosa sejak kejatuhan Adam, hal ini memengaruhi seluruh kehidupan manusia, termasuk pikiran, kehendak, dan tindakan. Contoh : Gideon, seorang yang penakut menjadi pemberani dan pahlawan, namun pada akhirnya membawa bangsa Israel menyembah berhala.

2. Ketidakmampuan manusia mengatasi masalah ‘hati’

Tidak ada manusia yang benar-benar bisa memahami kedalaman hatinya sendiri, seringkali tertipu oleh keinginan dan motivasi yang terasa atau terlihat benar, padahal salah. Solusi yang dunia tawarkan tidak bisa menyentuh akar masalah hati manusia. Hanya sementara, tetapi tidak bisa menyembuhkan dan memulihkan secara permanen. Contoh: Yudas Iskariot, tampak religius di luar tapi hatinya busuk.

3. Pentingnya intervensi Ilahi

Hanya Tuhan, melalui regenerasi oleh Roh Kudus, bisa mentransformasi hati manusia. Contoh : Petrus dan Paulus mengalami pemulihan hati oleh kuasa Tuhan.

Lalu harus bagaimana ?

1. Mengakui kondisi hati yang berdosa

Akui bahwa hati manusia licik dan penuh dosa. Berhenti mencari alasan, mulai mengakui dan menerima tanggung jawab atas kesalahan yang kita telah lakukan. Kita tidak dapat mencegah apa yang orang lain lakukan kepada kita, tetapi kita bisa putuskan untuk menjaga hati kita dan mau mengalami pemulihan.

2. Meminta Allah untuk membaharui hati

Aktif berdoa meminta pembaruan hati oleh Roh Kudus melalui proses-proses kehidupan kita setiap hari. Terbuka terhadap pekerjaan dan pimpinan Roh Kudus. 

3. Jaga hati dengan segala kewaspadaan

Secara aktif mengembangkan kehidupan doa. Secara konsisten merenungkan Firman Tuhan. Hati yang terkoneksi dengan Firman Tuhan akan dikalibrasi, dibimbing, dan dituntun ke dalam kebenaran. Secara aktif dan konsisten menolak dan menjauhi hal-hal yang dapat mencemari hati. 

Amsal 4 : 23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

4. Komunitas dan pembaruan hati
Komunitas gereja berfungsi sebagai tempat untuk saling menasihati, berdoa, dan mendukung dalam proses pembaruan hati. Kita perlu orang lain dalam perjuangan melalui proses, menghadapi masalah dan pergumulan hidup.

Pesan firman :
* Masalah terbesar manusia ada di hati yang rusak oleh dosa, dan hanya Tuhan yang bisa menyembuhkan hati ini.

* Serahkan hati kita kepada Tuhan, meminta pembaharuan dan kekuatan dari-Nya.

* Konsisten dalam doa dan merenungkan firman Tuhan, agar pikiran, perilaku, dan perkataan kita bisa selalu diselaraskan dengan arahan dan kehendak-Nya dalam hidup kita. 

Tuhan Yesus Memberkati