GBI PRJ (CK7)

Peristiwa Pentakosta adalah peristiwa yang penting dan besar bagi kehidupan orang percaya. Tugas Roh Kudus adalah turun ke dunia. Begitu gemuruhnya keadaan di surga ketika Roh Kudus mau turun ke dunia. Roh Kudus begitu excited karena tubuh kita adalah tempat kediaman baginya. Ketika Pentakosta pertama, Petrus berkhotbah dan seketika itu juga tiga ribu orang bertobat dan percaya kepada Yesus. Berapa banyak dari kita yang berbahasa roh? Dan berapa banyak orang yang bertobat karena kita?

Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.(Kis. 5:1-11)

Di era pentakosta pertama waktu itu, ada api dari Roh Kudus yang begitu besar sehingga segala kuasa yang menyebabkan mujizat dan penuaian terjadi. Namun penyingkapan juga terjadi. Ananias dan Safira terinspirasi untuk berbuat jahat memanfaatkan situasi ini. Tujuan Barnabas pada waktu itu adalah untuk melayani sesama orang percaya. Namun tujuan Ananias Safira adalah melayani diri mereka sendiri. Motivasi mereka berdua pada awalnya adalah bagus untuk memberi. Namun akhirnya mereka tergoda oleh uang yang begitu banyak yang mengakibatkan keserakahan. Motivasi mereka berubah sehingga mementingkan reputasi.  Petrus yang dipenuhi Roh Kudus akhirnya mengingatkan mereka akan dusta mereka berdua.

Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.(Gal. 1:10)

Cara hidup kita hari-hari ini diisi dengan banyak hal palsu. Media sosial adalah contoh dari kepalsuan. Kita merasa bahagia apabila dilihat orang banyak. Ubahlah cara pikir kita. Ingat bahwa kita adalah umat tebusan Yesus. Hidup kerohanian kita jangan palsu seperti Ananias dan Safira yang penuh motivasi yang salah dan tidak memiliki rasa takut sama sekali. Bagaimana nanti pada saat kita diadili di hadapan Tuhan? Hiduplah menjadi orang-orang kesukaannya Tuhan.

Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.(Rom. 2:1-5)

Kesalahan kedua Ananias dan Safira adalah mereka membohongi Tuhan. Kebohongan kita mungkin tidak diketahui orang lain, namun Tuhan maha tahu. Apabila kita mulai untuk membohongi dan mencobai Tuhan, kita sudah menimbun murka.

Kematian yang terjadi pada Ananias dan Safira sampai hari ini masih menjadi tafsiran. Tiga kematian yang dialami Ananias Safira.

1. Nama baik yang menjadi buruk.

2. Mati akan Roh Kudus.

Kita tidak dapat memakai kuasa Roh Kudus, tidak dapat mengalami kuasa mujizat-Nya.

3. Mati secara Roh (Gal. 3:3)