GBI PRJ (CK7)

Pagi ini kita belajar bagaimana membangun karakter yang kuat sebagai murid Kristus yang terus beriman dan menaruh pengharapan kepada Tuhan, dan bukan kepada yang lain, sehingga dapat bertumbuh menjadi murid-murid yang memiliki kedewasaan rohani. 

Ada tiga hal yang dapat kita pelajari untuk menjadi murid yang setia (faithful disciple), antara lain :

1. Belajar memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Hubungan yang baik dengan Tuhan dibangun di atas dasar iman yang benar kepada Tuhan.

Ibrani 11 : 1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Belajar dari Abraham, dikatakan karena iman Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya, karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak dan cucu, karena Iman, maka Abraham tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. (Ibrani 11 : 8 - 17)

Hubungan yang baik dengan orang lain mencerminkan hubungan yang baik dengan Tuhan Yesus.

Ketaatan pada Tuhan berarti melepaskan dan belajar hanya mengandalkan Tuhan. Abraham bisa melakukan semua itu karena ia memiliki hubungan yang baik dan sangat mengenal Tuhan Allah Israel. 

Belajar untuk mengandalkan Tuhan dengan melepaskan. Apa saja yang perlu kita lepaskan ? Melepaskan kenyamanan, melepaskan hak, dan melepaskan hal paling berharga. Diperlukan iman yang teguh dan ketaatan dengan memegang janji-janji Tuhan.

Kita harus merelakan kehidupan lama kita untuk diisi dengan kehidupan baru (firman Tuhan). Firman Tuhan bukanlah salah satu solusi tapi satu-satunya solusi dalam menjalani kehidupan.

2. Belajar membedakan true and false signal.

Kejadian 16 : 2
Berkatalah Sarai kepada Abram : Engkau tahu, Tuhan  tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak. Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Seorang Kristen yang dewasa hendaknya mampu membedakan true dan false signal atau signal yang benar atau salah, berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Kita perlu menyelaraskan pikiran dan kehendak kita dengan pikiran dan kehendak Tuhan. 

Dari kisah Abraham kita belajar membedakan True Signal vs False Signal :
True Signal :
- Dua-tiga orang mendapatkan hal yang sama dari Tuhan

- Ada kemudahan, ada damai sejahtera, ada sukacita

False Signal :
- Sarat hawa nafsu dan kedagingan

- Sarat perpecahan, kebingungan, keributan dan keraguan

Rajin berdoa dan berpuasa akan melatih manusia rohani kita. Manusia roh yang terbangun akan membuat kita bisa menemukan true signal.

Hidup itu bukan hanya soal menerima berkat, melainkan juga soal bekerja. Karena itu, isilah hidup ini dengan bekerja maksimal, sehingga berkat yang kita terima juga maksimal. Tuhan menghendaki kita memiliki karakter bekerja keras. 

3. Belajar bertanggung jawab.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau memperbesar kapasitasnya, mengambil kesempatan lebih lagi dengan segala resiko akan setiap keputusan tersebut.

Kejadian 14 : 14
Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.

Tuhan mempercayakan orang sesuai kapasitas masing-masing. Berbicara mengenai tanggung jawab, berkaitan juga dengan menjaga orang lain yang ada di bawah kita dan bergantung kepada kita.

Kita sendiri pun bertanggung jawab untuk menjaga tubuh, jiwa, roh. Ada hukum-hukum Tuhan yang harus kita taati. Tuhan meminta kita belajar menjaga kekudusan. Tanda murid bertanggung jawab adalah menggantungkan hidup dan harapan hanya kepada Tuhan.

Matius 25 : 21
Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Tuhan Yesus Memberkati