GBI PRJ (CK7)

Kita akan belajar dari satu perikop dalam Alkitab yang berjudul Sida-sida dari tanah Etiopia yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 8 : 26 - 40.

Kisah Para Rasul 8 : 29 - 33 (TB2)
Lalu kata Roh kepada Filipus, pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu ! Filipus bergegas ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu ? Jawabnya, Bagaimana aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku ? Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi sebagai berikut, Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian. Seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya, keadilan tidak diberikan kepada-Nya. Siapa yang akan menceritakan asal usul-Nya ? Sebab, nyawa-Nya diambil dari bumi.

Karunia yang indah dari Allah dalam hidup kita, yaitu ketika kita memiliki Kristus Yesus dan Alkitab. Yesaya 40 : 8, Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi Firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya, amin. 

Siapakah Filipus ? Dia adalah salah satu dari diaken pertama yang dipilih Rasul. Filipus pergi ke Samaria untuk memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus. Ia dipakai Tuhan untuk memenangkan dan mempertobatkan orang-orang di kota Samaria. Ia dipimpin oleh Tuhan melalui malaikat-Nya melewati padang gurun, ke tempat yang begitu sepi namun bukan untuk memberitakan Injil kepada banyak orang lagi melainkan untuk memberitakan Injil, yaitu kepada seorang sida-sida Etiopia : hanya kepada satu orang saja. Kita belajar bahwa kadang kala Allah membuka pintu pelayanan bagi para hamba-Nya di tempat yang tidak terpikirkan, Allah tidak selalu memakai Filipus untuk pekerjaan yang “besar”, Allah juga memakai dia untuk pekerjaan yang “kecil”. Jadi, andaikata hanya ada satu jiwa yang perlu diselamatkan menurut rencana Tuhan, maka Tuhan sanggup mengirim seseorang untuk melayaninya. Prinsipnya bagi kita, kita adalah duta pembawa pesan Allah, harus siap diutus kemana saja oleh Tuhan.

Lalu, siapakah sida-sida istana ? Dia adalah seorang pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya setelah ia menyelesaikan ibadahnya di Yerusalem. Pada dasarnya dia ingin mengerti lebih dalam tentang Kristus Yesus. Dan luar biasa, ada sebuah pengakuan bahwa dia tidak mengerti akan apa yang dipelajarinya dan tentang siapa yang harus ia percayai. 

Ada 2 hal yang menjadi garis besar dari renungan pagi ini :

1. Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu ?

1 Korintus 8 : 2 (BIMK)
orang yang menyangka bahwa ia tahu banyak, sebetulnya belum mengetahui yang sedalam-dalamnya. 

Bagian penting dalam iman kita adalah kerendahan hati untuk mengakui bahwa banyak hal yang tidak kita ketahui. Di saat itu sida-sida itu dengan giat membaca firman Tuhan, walaupun ia tidak mengerti maknanya, Filipus mendengar apa yang dibacanya, seketika itu ia sadar bahwa yang sedang dibaca adalah nubuat dalam kitab Yesaya; yang tidak mudah dipahami, merujuk kepada Yesus Kristus, dalam ketundukkan-Nya dituntun untuk disalib, yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk menghapus dosa dunia; alasannya adalah, semua karena kasih-Nya yang besar bagi umat-Nya. 

Kita harus jujur, orang-orang Kristen saat ini, memiliki Alkitab tetapi kurang memiliki waktu untuk membaca Alkitab. Dan banyak orang Kristen mengatakan, berencana membaca Alkitab tetapi mereka terlalu sibuk dan terjebak dalam gangguan dunia. Tidak membaca Alkitab itu sangat bermasalah, terlebih lagi, ada orang-orang yang salah mengerti, itu menjadi bahaya. 

Jika kita tidak tertarik akan Firman Tuhan, bisakah kita benar-benar tertarik akan Tuhan ? Jika kita tidak mencintai Alkitab, bisakah kita mengatakan mencintai Tuhan ? Memang, penting untuk memiliki semangat membaca dan menghafalnya, tetapi ada hal yang tak kalah penting yaitu membaca hati, pikiran dan perasaan Tuhan melalui firman-Nya. Kita belajar, ketika kita tekun membaca hati Tuhan, menjadi umat yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkannya itu siang dan malam, kita semakin mengerti bahwa Tuhan Allah memberkati kita dengan berbagai jalan dan memberikan hikmat-Nya melebihi apapun juga. 

2. Bagaimana aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku ?

Roma 10 : 17
Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. 

Selain memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa banyak yang tidak kita ketahui, kiranya kita juga memiliki kerendahan hati untuk bertanya atau tidak merasa malu untuk diajar orang lain. Sida-sida itu memberikan respon dengan rendah hati atas pertanyaan Filipus; bagaimana aku dapat mengerti ? Ia memperlihatkan akan kebutuhan dalam dirinya untuk dibimbing, namun bukan Roh Kudus yang langsung mengajarinya. Jadi, bagaimana cara Roh Kudus bekerja ? Roh Kudus memberikan kepekaan serta ketaatan kepada Filipus yang sedang bekerja di Samaria segera pergi ke padang gurun untuk mengajar dan Roh Kudus memberikan ketekunan kepada sida-sida itu untuk membaca.

Hasil dari ketekunannya membaca, adalah tumbuh keyakinan dalam dirinya. Ketika Filipus menjelaskan isi firman Tuhan yang dibaca, hal ini memotivasi dirinya untuk dibaptis dan menyatakan dengan tegas imannya Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.

Tantangan :
Ketika Yesus menghadapi Iblis, senjata Tuhan Yesus selalu dimulai dengan perkataan “ada tertulis…”. Tuhan Yesus datang, hidup, mati, bangkit, dan naik ke sorga sebagaimana yang tertulis. Kemudian, Dia duduk sebelah kanan Allah Bapa dan akan datang kembali, sebagaimana yang tertulis. Pagi ini akan menjadi tantangan yang sesungguhnya, karena tidak akan mudah, sebab kita semua memiliki hal-hal dalam hidup yang menghalangi kita untuk membaca Alkitab. Namun, keputusan kita adalah pilihan yang berharga dalam hidup, kita tidak akan menyesalinya. Mari ambil keputusan untuk membaca, merenungkan dan menghidupi firman-Nya. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya. Melalui Alkitab, kita mengetahui siapakah Allah, siapakah manusia dan bagaimana watak dari si Iblis. 

Ketika kita berdoa, kita sedang berbicara kepada Tuhan, dan ketika kita membaca firman-Nya, saatnya kita berdiam dan membiarkan Tuhan berbicara kepada kita.

Jangan mencari gereja yang paling dekat dengan rumah Anda. Carilah gereja yang paling dekat dengan Alkitab. - Paul Washer (seorang pendeta dan misionaris Kristen)

Kita bersyukur gereja kita memiliki suatu program besar yang sangat memberkati, Bible Study online CK7, di mana kita belajar tentang Alkitab, setiap hari Senin s/d Jumat pada Pk.  20.00 s/d 20.45 WIB. Setetes air di sungai kering tidak memiliki kekuatan apapun untuk mencapai laut, namun apabila setetes air itu terlempar ke aliran air sungai yang besar, tetesan air yang kecil itu mampu mencapai laut. Banyak orang yang tidak menyelesaikan sampai akhir jika sendirian membaca Alkitab karena ketegaran hatinya goyah. Namun, jika banyak orang membacanya bersama-sama, mereka yang kurang tegar itu mampu membaca keseluruhan Alkitab secara mudah. 

Hari ini adalah hari baru dan kita bisa mempercayai Allah untuk membantu kita melewati proses ini. Mari tekun belajar bersama-sama melalui program Bible Study Online CK7, sebab tujuan dari belajar Alkitab bukanlah untuk melatih “kekuatan otak” atau untuk menunjukkan sejauh mana pengetahuan kita, tetapi sebagai murid-murid-Nya yang sudah diselamatkan, kita belajar firman-Nya karena kita menaati Tuhan. Memang, adakalanya firman Tuhan sepertinya tidak mudah dimengerti tetapi akan semakin tidak dimengerti bila tidak dibaca atau dipelajari. 

Pesan Firman Tuhan :

1. Dengan membaca firman-Nya, kita tahu mana yang benar dan tidak benar menurut standar Allah. Firman Tuhan adalah pelita yang menerangi kehidupan kita. Setiap kata dari firman yang kita baca, dampaknya adalah membuat hidup kita bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. - Matius 5 : 16 -

2. Tuhan membutuhkan Filipus-filipus lainnya, meski banyak halangan, tetap banyak yang siap menerima pewartaan Injil dari kita. Mungkin kita tidak mempunyai kepandaian untuk menjelaskan, selalu terbuka kemungkinan Tuhan menghantar kita ke jalan yang sunyi, untuk mengabarkan Injil kepada satu orang saja, Tuhan tetap bisa memakai hidup kita, cara pergaulan kita, malahan senyum kita pun berguna untuk memperkenalkan Kristus, kepada tetangga dan teman kita di kantor atau jemaat.

Tuhan Yesus Memberkati