-
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
-
09 Mei 2024
-
Ibadah Live Streaming 1
-
Pk. 07:00 WIB
Yesus mati untuk menebus kita dari dosa. Dia dikuburkan, tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Setelah Ia bangkit, selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan Diri kepada lebih dari 500 murid-Nya untuk membuktikan bahwa Dia hidup! Setelah memberikan pesan terakhir (Kisah Para Rasul 1 : 8), dengan disaksikan murid-murid-Nya, Ia terangkat ke surga.
Mungkin kalau berada di sana waktu itu, kita pasti sama dengan murid-murid-Nya, yang melihat Tuhan Yesus naik bertambah tinggi. Kaki-Nya sudah tidak menyentuh tanah lagi, dan Ia terangkat ke surga. Sementara terheran-heran melihat ke atas, ada dua orang berpakaian putih di dekat mereka, berkata: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.” (Kisah Para Rasul 1 : 11)
Kalau yang melihat Yesus naik ke surga adalah murid-murid-Nya, maka yang akan melihat Dia kembali dari surga juga nanti adalah murid-murid Tuhan Yesus! Sekarang Ia ada di surga. Apa yang dilakukan Tuhan Yesus di surga?
Yohanes 14 : 1-3
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Pesan ini ditujukan bagi murid-murid-Nya. Karena itu, kalau kita mau mengalami pengangkatan oleh Tuhan (rapture), kita mesti menjadi murid Tuhan Yesus yang hidup sama seperti Ia telah hidup. Dengan demikian, kita akan makin serupa dengan Dia. Jadi, gol kita sebagai orang percaya adalah menjadi serupa dengan-Nya, yaitu murid Tuhan Yesus.
Roma 8 : 29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Hal kedua yang dilakukan Tuhan Yesus di surga adalah menjadi Pengantara, sebagai Pendoa syafaat bagi kita, supaya kita selamat secara sempurna!
Ibrani 7 : 25
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Berbicara tentang keselamatan, ada tiga hal yang harus diperhatikan:
• Bisa kehilangan keselamatan.
Kita bisa saja kehilangan keselamatan. Ini peringatan bagi hamba-hamba Tuhan, yang sedang dipakai oleh-Nya agar pelayanan yang diberikan oleh Tuhan semata-mata untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Bukan kemuliaan diri sendiri, mencari keuntungan, popularitas—ini semua bisa mengakibatkan hilangnya keselamatan jiwa dalam kekekalan yang kita terima dari Tuhan Yesus!
Matius 7 : 21 - 23 (TB2)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, hai Kamu yang melanggar perintah Allah!
Contoh yang kehilangan keselamatan adalah Yudas Iskariot, ia mengikut Yesus begitu lama, bahkan tercatat dalam Lukas 9:1-6, ia bersama murid-murid yang lain pernah melakukan berbagai mujizat, dan pelayanan kesembuhan. Namun, akhirnya ia memilih meninggalkan Tuhan, maka hilanglah keselamatannya.
• Hampir-hampir tidak diselamatkan.
1 Korintus 3 : 10 - 15 berkata, kita membangun hidup kita ini dengan dasar Yesus Kristus. Pertanyaannya, “bahan” apa yang kita gunakan untuk membangun kehidupan kita? Apakah “emas, perak, batu permata”? Ataukah “kayu, rumput kering, dan jerami”? Semuanya akan tampak ‘pada hari Tuhan’ kelak, saat pekerjaan kita ‘diuji dengan api’.
Jika kehidupan kita tahan uji, artinya tidak terbakar karena terbuat dari bahan emas, perak, dan batu permata, maka kita akan memperoleh upah. Sebaliknya, kalau terbakar, karena terbuat dari kayu, rumput kering, atau jerami, maka akan menderita kerugian. Memang selamat, tetapi seperti keluar dari dalam api! Artinya, hampir-hampir tidak diselamatkan.
Hampir-hampir tidak diselamatkan, sesuai 1 Korintus 3 : 15, dapat diartikan: kehilangan upah atau pahala, kedudukan yang rendah di surga, kehilangan kesempatan pelayanan dan kekuasaan di surga, kehilangan kemuliaan dan kehormatan di hadapan Allah. Karenanya, perhatikan serius pekerjaan maupun pelayanan kita, termasuk kualitas kehidupan kita. Jangan jadi orang Kristen yang acuh tak acuh.
• Selamat dengan sempurna.
Tuhan Yesus berada di surga, berdoa syafaat bagi kita agar mendapatkan keselamatan yang sempurna, bukannya kehilangan keselamatan, ataupun hampir-hampir tidak diselamatkan. Karena itu, sesuai 2 Petrus 1 : 5 - 11, kita harus sungguh-sungguh berusaha menambahkan pada iman kita kebajikan, artinya berbuat baik; kemudian ditambahkan lagi pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan atau hidup kudus, lalu kasih pada saudara-saudara seiman, hingga kasih terhadap semua orang.
Kalau kita melakukannya dengan sungguh-sungguh, kita akan lebih mengenal Tuhan Yesus, dan tidak akan pernah “tersandung”. Dengan demikian, kita dikaruniai hak penuh untuk memasuki kerajaan kekal, yaitu kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, artinya kita mendapatkan keselamatan yang sempurna.
Hal ketiga yang dilakukan Tuhan Yesus di surga adalah mencurahkan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 1 : 8
Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Setelah memberikan pesan terakhir tersebut, Tuhan Yesus naik ke surga. Setelah itu, murid-murid-Nya ke Yerusalem, dan berkumpul di ruang atas atau kamar loteng, karena Tuhan Yesus yang menyuruh mereka agar tidak meninggalkan kota itu, sebab mereka akan diperlengkapi dengan kuasa dari surga. Tuhan Yesus berkata, Yohanes membaptis dengan air, tetapi mereka akan segera dibaptis dengan Roh Kudus.
Murid-murid yang berkumpul berjumlah sekitar 120 orang. Kisah Para Rasul 1 : 14a berkata, mereka semua bertekun dengan sehati berdoa bersama-sama, memuji, dan menyembah Tuhan, dalam unity (kesatuan hati) siang dan malam. Inilah prinsip Restorasi Pondok Daud, dan Menara Doa.
Pada hari raya Pentakosta, atau sepuluh hari setelah mereka berkumpul, tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, tempat mereka terduduk. Lalu, tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Penuhlah mereka dengan Roh Kudus, dan mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Itulah bahasa roh! Orang yang dibaptis dengan Roh Kudus atau dipenuhi oleh Roh Kudus tanda awalnya adalah berbahasa roh. Setelah itu, murid-murid Tuhan Yesus dipakai secara luar biasa untuk melakukan Amanat Agung. Tanda dan mujizat menyertai pelayanan mereka. Peristiwa ini disebut Pentakosta Pertama.
Pentakosta Pertama ini dahsyat, sebab dalam kurun beberapa ratus tahun, sekitar 70% dari populasi dunia waktu itu, yang berada di bawah kekaisaran Romawi, menjadi Kristen. Pertanyaannya, apakah Amanat Agung selesai? Belum. Karena itu, pada 1906, Roh Kudus dicurahkan di Azusa Street, yang disebut Pentakosta Kedua. Ciri-ciri Pentakosta Kedua ini adalah penekanan dalam hal berbahasa roh, mujizat, dan kesembuhan, meski seluruh karunia roh juga dicurahkan. Pentakosta Kedua ini dahsyat, karena melahirkan Gerakan Pentakosta, dan Karismatik. Saat ini, sekitar 700 juta orang diberdayakan oleh Roh Kudus. Pertanyaannya, apakah Amanat Agung selesai? Belum!
Hari-hari ini, pencurahan Roh Kudus lebih dahsyat terjadi. Ini disebut Pentakosta Ketiga. Seperti pada Pentakosta Pertama dan Pentakosta Kedua, maka berbahasa roh dan kesembuhan juga begitu intens. Dengan Pentakosta Ketiga, dan selesainya Amanat Agung, Tuhan Yesus akan segera datang kembali.
1 Korintus 14 : 5a
Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh.
1 Korintus 14 : 18
Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dalam bahasa roh lebih daripada kamu semua.
Saya mengamini apa yang dikatakan rasul Paulus. Saya juga berdoa, agar itu juga terjadi pada kita. Apa yang terjadi kalau kita berbahasa roh?
• Yang pertama, kita akan lebih berani bersaksi tentang Yesus.
Ingat Petrus, sebelum ia dibaptis Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa roh, ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Setelah dibaptis Roh Kudus dan berbahasa roh, ia berani bersaksi tentang Yesus, tidak peduli disesah ataupun dipenjara.
• Yang kedua, kita akan membangun iman.
Sesuai 1 Korintus 14 : 4a, Siapa yang berkata-kata dalam bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri. Artinya, kalau kita berbahasa roh, kita akan membangun iman kita.
• Yang ketiga, kita akan lebih merasakan hadirat-Nya dan kian intim dengan Dia.
Karena ketika kita berbahasa roh, kita berkata-kata kepada Allah, bukan manusia.
• Yang keempat, kita akan bisa berdoa lebih lama lagi.
• Yang kelima, kita akan berdoa, menyanyi, dan memuji dalam roh.
Sesuai 1 Korintus 14 : 14 - 15, Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku ; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. Kalau menghendaki agar roh kita berdoa, menyanyi, dan memuji, kita harus berbahasa roh. Sedangkan, kalau dengan akal budi atau jiwa, kita menggunakan bahasa yang dimengerti.
Sekarang Tuhan Yesus berada di surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Tuhan Yesus berpesan kepada kita, “Aku datang segera.” Sewaktu Tuhan Yesus ditanyai murid-murid-Nya mengenai tanda kedatangan-Nya, dan kesudahan dunia ini, salah satu jawaban-Nya seperti tertulis dalam Matius 24 : 14, Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. Tuhan Yesus memberikan tugas kepada kita, sebagai murid-murid-Nya, untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Inilah Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
Sebuah visi dari Empowered21, adalah pada waktu hari Pentakosta tahun 2033, maka setiap orang akan mendapat kesempatan untuk berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan kehadiran Roh Kudus. Rick Warren dari Aliran Gereja Baptis, menyatakan bahwa tahun 2033 adalah gol untuk menyelesaikan Amanat Agung. Karena itu, marilah perhatikan sungguh-sungguh satu dekade ke depan, yaitu 2024 sampai 2033.
Tahun 2033 adalah peringatan 2.000 tahun kematian, kebangkitan, dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Kemudian, peringatan pencurahan Roh Kudus, yang berarti peringatan hari ulang tahun yang ke-2.000 bagi gereja-Nya, serta peringatan 2.000 tahun diberikan-Nya Amanat Agung. Untuk menuntaskan Amanat Agung, tidak bisa memakai kekuatan sendiri, melainkan dengan kuasa Roh Kudus. Karena itu, kita harus penuh Roh Kudus. Jika Saudara rindu untuk dibaptis Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa roh, berdoalah, dan memintalah kepada Allah.
Tuhan Yesus Memberkati