Menjadi murid adalah panggilan agung dari Yesus sendiri. Pemuridan adalah kunci bagi kekristenan. Yesus mengharapkan jika kita mau menjadi murid-Nya, maka hidup kita harus berubah dan berbeda dari orang-orang yang bukan atau belum jadi murid-Nya.
Pengertian guru dalam Alkitab dan di sekolah itu sangat berbeda. Murid yang di sekolah bertemu guru untuk belajar ilmu pengetahuan tertentu, dan relas mereka sebatas mengisi pengetahuan. Sementara, murid Yesus yang terdapat dalam Alkitab bertemu dengan Yesus sebagai Guru adalah murid yang meneladani hidup-Nya, dan murid juga menyerahkan hidupnya untuk dipimpin oleh Sang Guru. Relas kita dengan Yesus juga adalah hubungan yang berdasarkan kita mengasihi Dia, karena Ia sudah terlebih dulu mengasihi kita.
Ada banyak orang yang mengaku menjadi orang percaya atau Kristen. Pertanyaannya, berapa banyak yang menjadi murid Kristus ? Tujuan Tuhan menghendaki kita menjadi murid adalah agar sampai akhirnya kita setia dan tidak bercacat cela. Karena itu, mari sama-sama belajar menjadi murid-murid yang berkenan di hadapan Tuhan dari Yohanes 1 : 35 – 51.
Yohanes 1 : 35 – 38
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : "Lihatlah Anak domba Allah !" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka : "Apakah yang kamu cari ?" Kata mereka kepada-Nya : "Rabi (artinya : Guru), di manakah Engkau tinggal ?"
1. Motivasi.
Yang pertama dan terpenting adalah apa motivasi kita menjadi murid Yesus ? Motivasi adalah kekuatan yang melatarbelakangi tindakan seseorang. Yesus ingin tahu dengan jelas apa maksud dan tujuan kita menjadi murid. Karena kadang-kadang motivasi yang salah menyelinap dalam tujuan kita menjadi murid-Nya. Jadi, fondasi itu sangat penting.
Fondasi adalah dasar, ketika dasar kita tidak benar, maka jalan-jalan ke depan berikutnya pasti tidak benar. Kalau fondasi bangunan sudah benar, maka berapa pun tingkat yang akan kita bangun, tidak akan goyah oleh apa pun.
Karena itu, apa yang kita cari menjadi murid Yesus ? Ada banyak jawaban, namun Yesus ingin kita menjadi murid-Nya adalah satu kerinduan, yaitu karena kita mencintai Tuhan, ingin belajar sehingga serupa dengan Dia. Orang lain mungkin melihat sesuatu yang kita kerjakan, tetapi Allah melihat dasar, fondasi, atau alasan dan motivasi kita mengerjakannya.
2. Mengenal.
Mengenal Tuhan dengan sebatas sampai emosi dan perasaan, kadang-kadang membuat kita salah menilai Tuhan, gagal melihat keseluruhan rancangan-Nya yang baik karena tidak sungguh-sungguh mengenal Dia. Jadi, setelah motivasi kita benar, maka kita makin kenal dan percaya. Bukan sekadar merasa tahu ataupun cukup hanya di pikiran, melainkan mengenal-Nya dengan segenap hati.
Dengan mengenal Tuhan lebih dalam lagi, kepercayaan kita kepada-Nya semakin meningkat. Penderitaan apa pun yang terjadi tidak akan membuat kita meninggalkan Tuhan, atau kecewa pada-Nya karena kita sangat mengenal Tuhan Yesus.
Hati-hati, kadang-kadang kita hanya bicara tentang Tuhan lebih banyak daripada berbicara dengan Tuhan. Berapa banyak dari kita tidak pernah mengenal Tuhan karena kita tidak pernah berbicara dengan Dia ? Sering dan senanglah berbicara dengan Dia supaya kita semakin mengenal Dia. Mengenal Tuhan juga bisa melalui ibadah, komunitas COOL, apa saja. Ada banyak sarana yang disediakan oleh gereja kita seperti Doa Fajar, Menara Doa, dan banyak lagi.
3. Mengalami.
Yohanes 1 : 39 – 41
Ia berkata kepada mereka : "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya : "Kami telah menemukan Mesias (artinya : Kristus)."
Mereka sudah mengalami Tuhan, sehingga mereka mengatakan Yesus adalah Mesias, karena mereka punya pengalaman bersama Yesus selama mereka tinggal dengan Dia. Bagaimana dengan pengalaman kita ? Apakah kita mengalami masalah, kesulitan, penderitaan, pergumulan, atau apa pun yang kita anggap tidak enak ? Kadang melalui itu semua, Yesus sanggup memperkenalkan kasih-Nya, kebaikan, kesetiaan, karakter, dan keilahian-Nya kepada kita. Kalau hari ini kita sedang mengalami hal-hal yang tidak enak, sadarilah ini adalah satu momen Yesus ingin supaya kita punya pengalaman rohani dengan Dia, mengalami Dia bukan kata orang, tetapi kita sudah merasakannya sendiri.
Pengalaman kita pasti berbeda-beda, walaupun begitu respons mesti sama, yaitu tetap mengatakan bahwa apa pun yang terjadi, Tuhan Yesus baik. Sehingga, lewat pengalaman hidup kita bersama dengan Tuhan, ada perjumpaan pribadi dengan Dia. Mungkin kita masuk dalam pengalaman yang masih itu-itu saja, karena respons kita tidak benar. Karena itu, sebagai apa Dia dalam hidup kita ? Apakah sebagai Allah yang hidup, Allah yang nyata, Allah yang baik ?
4. Perubahan.
Yohanes 1 : 42
Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata : "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya : Petrus)."
Arti nama ‘Simon’ adalah ilalang, gampang diombang-ambingkan, sedangkan Petrus artinya batu karang. Tuhan terkadang mengubah nama seseorang yang lama menjadi nama yang baru. Di sini Tuhan ingin kita sebagai murid-murid-Nya mau berubah. Ada kelahiran baru dalam hidup kita ketika kita mengaku sebagai murid.
Karena itu, izinkan Tuhan mengubah kita, dan tundukkan hati kita. Tinggalkan dan tanggalkan manusia lama kita menjadi manusia yang baru. Tidak penting berapa lama kita sudah mengikut Tuhan, tetapi sebagai murid Tuhan, Dia ingin kita mengalami perubahan. Jangan sampai hidup kita tetap menjadi manusia lama. Yang pelit tetap pelit, yang sombong tetap sombong, yang emosian tetap emosian.
Sebagai murid, Tuhan ingin kita mengalami perubahan karakter karena sangat penting. Talenta dan karisma itu anugerah, tetapi karakter itu yang harus kita usahakan untuk bekerja sama dengan Roh Kudus. Terutama, karakter yang dewasa seperti Kristus. Perubahan barulah disebut perubahan bila terjadi perubahan. Kita lebih senang di zona nyaman, hidup stabil, rohani datar-datar saja, tetapi Tuhan sangat menghargai suatu perubahan.
5. Mengikut Yesus.
Yohanes 1 : 43
Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya : "Ikutlah Aku !"
Mengikuti Yesus artinya gaya hidup dan tindakan kita sama seperti Yesus. Manusia mengecewakan karena tidak ada yang sempurna. Dan sering kali kita jatuh pada cara pandang kita sendiri yang negatif, tetapi tidak dengan cara pandang Tuhan. Sewaktu kita mengikuti Yesus, kita tidak akan gampang menyerah, gampang kecewa, ataupun gampang mundur karena yang kita ikuti adalah Pribadi yang sempurna. Jadi, fokus kita adalah mengikuti Tuhan, sehingga ketika ada orang-orang yang lemah, mengecewakan, dan yang menurut kita tidak layak, itu bukan lagi fokus kita, melainkan fokus kita hanyalah kepada Tuhan Yesus.
6. Perkara besar.
Yohanes 1 : 50 – 51
Yesus menjawab, kata-Nya : "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya ? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Ada perkara yang besar dan di luar logika kita yang bisa kita alami dan nikmati, dan disediakan sebagai murid Yesus. Ketika lima hal di atas tadi kita kerjakan, motivasi yang benar, semakin mengenal, mengalami, mengikut Dia, dan ada perubahan karakter dari kita, maka ada perkara besar yang menunggu. Sesuatu yang belum pernah kita pikirkan, dengar, ataupun timbul dalam hati kita, itulah yang disediakan oleh Tuhan bagi kita yang sungguh-sungguh mengasihi Dia dan terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.
Perkara besar bagi setiap pribadi mungkin berbeda-beda, dan menurut orang lain tidak besar, atau biasa-biasa saja, namun setiap pribadi akan menerima dan mengalami yang namanya perkara besar sesuai ukuran serta kualitas mereka.
Mazmur 91 : 11
Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Karena itu, janganlah pernah bosan menjadi seorang murid. Dan tidak ada kata pensiun dalam belajar, tetapi demikian juga dalam perkara besar juga tidak akan pernah pensiun dalam hidup kita. Pemuridan sering kali sudah bergeser sebatas pengajaran, hasilnya orang akan semakin banyak yang tahu dalam kesombongan, tetapi tidak dalam kualitas karakter dan kehidupan. Padahal, pemuridan adalah suatu proses untuk dilatih supaya menjadi serupa dengan Kristus, menikmati dan mengalami perkara yang besar. Kiranya, kita setia mengikut Dia seumur hidup kita, dan tidak pernah pensiun belajar menjadi murid-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz