GBI PRJ (CK7)

Dalam pelayanan-Nya selama masih di bumi, Yesus senantiasa bertindak dan bergerak dalam kasih, demi mencari manusia-manusia yang terhilang. Adalah hal yang sangat menyenangkan hati-Nya apabila ada orang   yang bertobat dan memberi diri untuk percaya pada-Nya, sebab seisi surga akan bersorak-sorai.

Demikian pula dengan kita sebagai orang percaya, harus memiliki kerinduan untuk membawa jiwa-jiwa yang belum bertobat kepada Allah. Mungkin sulit, namun bukan tidak mungkin. Undangan untuk datang kepada-Nya masih berlaku sampai sekarang. Sukacita Tuhan akan diterima oleh orang-orang yang datang pada-Nya, bukan seperti sukacita yang dari dunia yang bergantung pada keadaan. Itulah yang dialami oleh Zakheus.

Lukas 19 : 1 - 10 
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata : "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya : "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan : "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya : "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Kebahagiaan sejati tidak didapatkan dari hal lainnya, selain hanya di dalam Yesus Kristus. Bukan uang, jabatan, koneksi, maupun materi, sebab ada satu kekosongan paling mendasar di dalam hati setiap manusia yang tidak akan bisa diisi oleh apa pun selain oleh Tuhan Yesus Kristus. Itulah yang sebelumnya dialami Zakheus, yang meskipun kaya raya, tetapi merasa kesepian dan kosong dalam hatinya.

Sesungguhnya dalam hidup ini, Tuhanlah yang terlebih dahulu mencari kita, bukan sebaliknya, seperti yang dialami Zakheus.

Bagaimana dengan hidup kita saat ini, apakah hanya berulang begitu saja dalam rutinitas, ataukah seperti Yesus yang bergerak mencari jiwa-jiwa ?

Zakheus waktu itu berupaya melihat seperti apakah Yesus itu. Namun, Yesus tahu apa yang dilakukan Zakheus. Yesus ingin makan bersama di rumahnya. Meski hal itu mengundang cemooh dari sejumlah orang, terutama yang membenci Yesus, namun Yesus datang ke dunia bukan untuk orang benar dan suci, melainkan untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang berdosa.

Peristiwa perjumpaan pribadi itu mengubahkan kehidupan Zakheus secara pribadi. Pendekatan Yesus adalah kasih, sementara itu pendekatan orang-orang Farisi dan ahli Taurat adalah menghakimi. Yesus tahu banyak orang membutuhkan belas kasihan. Zakheus juga akhirnya menerima Yesus bukan dengan terpaksa, melainkan dengan penuh sukacita. Bagaimana dengan kita, apakah masih menerima Yesus dalam hati dan mengakui diri sebagai orang Kristen, apa pun risiko yang akan kita alami ? Masihkah kita memiliki kasih yang mula-mula dengan Dia setelah sekian lama mengikut Tuhan ?

Cintailah Tuhan Yesus dengan sepenuh hati dan jangan main-main dengan Tuhan, melainkan bersungguh-sungguhlah. 

Itulah yang dilakukan oleh Zakheus. Kita pun hendaknya demikian, mengasihi, dan melayani, Dia dengan  sukacita, bukan dengan paksaan. Dengan begitu Tuhan Yesus akan mengajarkan perkara-perkara ilahi, sebab Dialah Guru Agung kita, yang setia dan senantiasa mengajar kita, seperti halnya terhadap Zakheus. “Kelas kehidupan-Nya” selalu terbuka dan tersedia. 

Perubahan yang besar juga terjadi dalam diri Zakheus (ayat 8). Sebelumnya ia hanya mengambil, menerima, dan meminta; namun setelah pertobatannya ia mulai memberi. Ketika seseorang berjumpa secara pribadi dengan Yesus dan dikuasi oleh kasih Yesus, ia akan beraksi, bertindak, dan bergerak dalam kasih. 

Imamat 6 : 1 - 5  
TUHAN berfirman kepada Musa : "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya, atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya, dan ia bersumpah dusta dalam perkara apapun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu, 6:5 atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya.

Kasih bukan hanya sebuah slogan, melainkan benar-benar dilakukan dalam tindakan. Tinggalkanlah ego kita, mintalah kepada Tuhan supaya kita menjadi alat-Nya untuk bertindak dalam kasih, mencari, menjangkau, dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang haus akan Tuhan dan rindu akan pertobatan yang sejati. Persembahkanlah hidup kita kepada-Nya untuk menjadi alat-Nya bagi kemuliaan Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati