Kadang kala, kita merasa tidak puas dengan keadaan kita di tahun-tahun yang telah lalu, maupun pada masa-masa sekarang ini. Tetapi, ingatan akan pertolongan Allah pada masa lalu juga masih akan dapat memberikan semangat yang baru bagi jiwa dan kehidupan kita.
Hari ini, kita akan belajar dari pengalaman umat Israel ketika mengalami pertolongan dari Tuhan, dan Samuel mendirikan sebuah batu atau tugu peringatan serta menamainya Eben-Haezer yang artinya Batu Pertolongan (‘Rock of Help’). Eben : batu; Haezer : penolong. Eben Haezer juga dapat berarti sampai di sini Allah menolong kita; atau bahwa Tuhan menolong kita sepanjang perjalanan sampai ke tempat ini; dan sesungguhnya sampai sekarang Tuhan telah menolong kita !
Namun pertanyaannya, apakah hanya sampai di sini ? Bagaimana dengan sesudahnya ? Yang pasti, kasih setia Allah tidak berubah, dan pertolongan-Nya ada bagi kita. Itulah janji-Nya.
1 Samuel 7 : 4 - 14
Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada Tuhan. Lalu berkatalah Samuel : Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada Tuhan. Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan Tuhan. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana : Kami telah berdosa kepada Tuhan. Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa. Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah mereka terhadap orang Filistin. Lalu kata orang Israel kepada Samuel : Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada Tuhan, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu. Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada Tuhan bagi orang Israel, maka Tuhan menjawab dia. Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu Tuhan mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel. Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar. Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya : Sampai di sini Tuhan menolong kita. Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan Tuhan melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
Eben Haezer adalah sebuah pengakuan atas pertolongan Tuhan Allah, yang sudah dimulai, dan akan terus berlanjut, bahwa pembuktian kekuatan Allah yang selalu siap membantu umat-Nya dalam menghadapi segala tantangan hidup.
Yesaya 41 : 10
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Eben Haezer yang pertama (1 Samuel 4 : 1 - 22) adalah nama tempat peperangan antara Israel melawan Filistin. Israel mengalami kekalahan-kekalahan yang besar, sehingga membuat mereka bertanya-tanya, Mengapa Tuhan membuat kita kalah oleh orang Filistin ?
1 Samuel 4 : 3
Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel : Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini ? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian Tuhan, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.
Eben Haezer yang kedua (1 Samuel 7 : 1 - 14) merupakan tempat saat Samuel menegakkan batu peringatan di antara Mizpa dan Yesana, di mana merupakan peristiwa 20 tahun setelah kalah perang, umat Israel bersedia mendengarkan pengajaran Samuel, serta rela bertobat.
1 Samuel 7 : 12
Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya : Sampai di sini Tuhan menolong kita.
Kemenangan seperti apa yang terjadi dan dialami oleh umat Israel waktu itu ? Keselamatan, pertolongan, serta kemenangan besar terhadap bangsa Filistin oleh Allah dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di luar pikiran manusia, yaitu sebuah fenomena di mana Allah mengguntur bunyi yang sangat kuat layaknya gempa bumi dahsyat, serta mengacau-balaukan tentara Filistin, ini sama seperti peristiwa saat matahari berhenti dan bulan tidak bergerak ketika Yosua berbicara kepada Tuhan pada hari Ia menyerahkan orang Amori kepada Israel (Yosua 10 : 12 - 15).
Efesus 3 : 20
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.
Ada tiga hal terkait Eben Haezer yang dapat diterapkan atas kehidupan kita, sesuai apa yang pernah dialami oleh bangsa Israel, yaitu :
• Eben Haezer terjadi saat ada kerendahan hati (ayat 4-5).
Selama 20 tahun waktu itu, hati mereka tanpa Allah, selama itu kerohanian mereka begitu kering, hidup dalam persungut-sungutan. Salah satu tanda kita mulai keras hati, dan jauh dari Dia adalah kita lebih mengandalkan kekuatan diri sendiri dibanding Tuhan. Ingat, semakin kita menjauh dari Tuhan, maka berkat Eben Haezer Allah juga akan makin jauh dari kita. Bukan karena Ia tidak sanggup memproteksi atau memberkati kita, namun karena kita tidak merendahkan hati terhadap Dia.
1 Samuel 7 : 4 - 5
Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada Tuhan. Lalu berkatalah Samuel : Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada Tuhan.
Yeremia 17 : 5
Beginilah firman Tuhan : Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !
• Eben Haezer menghasilkan pertobatan (ayat 6).
Pengakuan bangsa Israel terjadi, “Kami telah berdosa kepada Tuhan,” dan mereka mau bertobat. Tanda pertobatan mereka adalah menyingkirkan berhala-berhala, serta beribadah hanya kepada Tuhan. John Charles Ryle pernah mengatakan, “Tidak ada pertobatan di dalam kubur; tidak ada pertobatan setelah napas terakhir ditarik. Sekarang adalah waktunya untuk percaya kepada Kristus, dan untuk menerima hidup yang kekal. Sekarang adalah waktunya untuk beralih dari kegelapan ke terang, dan untuk memastikan panggilan serta pemilihan kita.” Hati-hatilah, ada banyak orang yang berada di dalam gedung gereja, tetapi hati dan hidupnya tidak benar-benar mau berada di dalam Kristus.
1 Samuel 7 : 6
Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan Tuhan. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana : Kami telah berdosa kepada Tuhan. Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa.
• Eben Haezer memberikan pemeliharaan yang besar (ayat 13 - 14).
Dalam segala situasi hidup kita, sesungguhnya akan selalu ada campur tangan Tuhan yang menolong. Hanya orang yang percaya penuh kepada Yesus, serta menaruh pengharapannya kepada Allah, yang menerima berkat dari Allah. Semua pertolongan-Nya pada masa yang lalu-lalu dapat menjadi seperti sebuah batu peringatan, Eben Haezer bagi kita.
1 Timotius 4 : 10
Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
1 Samuel 7 : 13 - 14
Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan Tuhan melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
Sebuah peribahasa dari suku Batak menyatakan : Sahat saha ni solu, Sahat ma tu bontean ni Tigaras. Leleng ma hita mangolu, diramoti Tuhan, torkis jala horas-horas.” Artinya : ibarat sebuah perahu (‘solu’) dalam perjalanannya dari satu tempat menuju dermaga (‘bontean’), membutuhkan waktu yang lama karena pergerakan perahu hanya mengandalkan kayuhan dayung, dan perasaan cemas, letih, lelah, tidak nyaman dihadapi sepanjang perjalanan. Namun demikian, semua orang yang ada di perahu tersebut berpengharapan akan dilindungi (‘diramoti’) oleh Tuhan, serta dapat tiba di dermaga dalam kondisi sehat.
Dengan kata lain, segala keberhasilan, berkat-berkat surgawi tersedia dan diberikan bagi orang-orang yang sungguh-sungguh berpengharapan kepada Allah di dalam pertolongan Nya. Pesan firman Tuhan hari ini : Kasih karunia-Nya cukup bagi kita semua untuk hari ini, dan hidup kita sebagai manusia semestinya tidak menyerah ataupun berhenti hanya karena keadaan serta pergumulan.
Sampai di sini Tuhan telah menolong kita, dan masih akan terus menolong kita, umat-Nya. Jangan pernah tergoda untuk meragukan kesetiaan Tuhan. Bila kita sempat goyah, ingatlah Tuhan Yesus yang setia memikul salib-Nya sampai di Golgota, mati ganti bagi kita, demi menebus dosa suluruh umat manusia.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz