Di tengah dunia yang mungkin teramat sibuk mengejar kekuatan fisik, kesuksesan materi, dan pencapaian pribadi, Yesus memberikan satu pernyataan yang mengguncang akar eksistensi manusia.
Yohanes 6:63 (BSD), "Yang membuat manusia hidup adalah Roh Allah. Manusia sendiri tidak bisa membuat manusia hidup. Kata-kata yang Kuucapkan kepadamu adalah kata-kata Roh Allah, kata-kata yang memberi hidup."
The Spirit can make life. Sheer muscle and willpower don't make anything happen. Every word I've spoken to you is a Spirit-word, and so it is life-making. (MSG)
Life is spiritual. Your physical existence doesn't contribute to that life. The words that I have spoken to you are spiritual. They are life. (GWV)
Yesus sedang menjelaskan bahwa kehidupan sejati—yang melampaui sekadar bernapas dan bergerak—datangnya bukan dari usaha manusia, melainkan dari Roh Allah. Semua upaya manusia tanpa Roh akan kosong, tak bernyawa, dan sia-sia. Kita bisa memiliki segalanya di dunia ini, tapi tanpa Roh Allah, kita hanya seperti tubuh tanpa jiwa.
Dan lebih jauh, Yesus berkata bahwa kata-kata-Nya adalah kata-kata Roh dan hidup. Firman Tuhan bukan sekadar informasi rohani atau nasihat moral. Firman itu mengandung kuasa yang menghidupkan, yang menyalakan iman, memberi pengharapan, menyegarkan jiwa, dan membangkitkan semangat yang nyaris padam.
Pertanyaannya bagi kita, apa sumber hidup kita hari ini? Apakah kita hanya bergantung pada kekuatan sendiri, atau mengizinkan Roh Allah yang menghidupkan dan menuntun kita berjalan dalam hidup yang sejati. Apakah kita mendekat serta melekat pada firman-Nya setiap hari? Ataukah hanya mencarinya ketika kita kehabisan daya?
~ FG