
Salah satu hal yang paling kita takuti adalah apabila Roh Allah undur dari pada kita. Meskipun sebagai umat Perjanjian Baru, Roh Kudus tetap dalam kita, namun kita dapat saja mendukakan hati-Nya.
Meskipun Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan orang percaya, dosa kita mungkin saja "memadamkan Roh Kudus" (1 Tesalonika 5:19) atau "mendukakan Roh Kudus" (Efesus 4:30). Dosa selalu memiliki konsekuensi dalam hubungan kita dengan Allah. Meskipun hubungan kita dengan Allah aman di dalam Kristus, dosa yang tidak diakui (1 Yohanes 1:9) dalam hidup kita dapat menghalangi persekutuan kita dengan Allah dan memadamkan karya Roh Kudus dalam hidup kita. Jadi, meskipun Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan kita, manfaat dan sukacita dari kehadiran-Nya justru dapat meninggalkan kita!
Dalam versi Terjemahan Baru 2 (TB2), terkait Saul yang beberapa kali tidak menaati Allah, sehingga Roh Tuhan mundur, menyingkir dari Saul, menarik sekali bahwa kata yang digunakan untuk menggantikan frasa 'roh jahat yang dari pada Tuhan' adalah 'roh yang menyusahkan'. Bahkan kita membaca, sampai empat kali frasa tersebut tertulis, menandakan penegasan.
1 Samuel 16:14 (TB2), "Sementara itu, Roh Tuhan telah menyingkir dari Saul, dan ia tersiksa oleh roh yang menyusahkan dari Tuhan."
Saya tidak tahu bagaimana dengan Saudara, tetapi tentu kita tidak menginginkan dampak yang baik serta sukacita dan damai sejahtera dari kehadiran-Nya itu meninggalkan kita, bukan? Karena itu, janganlah sampai mendukakan hati, memadamkan api karya Roh Kudus, menghalangi Dia bekerja dalam diri kita, tidak menaati-Nya.
Roh TUHAN telah meninggalkan Saul. Dan TUHAN membiarkan roh jahat mengganggu Saul sehingga jiwanya tertekan dan ia selalu ketakutan. (1 Samuel 16:14, FAYH)
Now the Spirit of the LORD had left Saul, and the LORD sent a tormenting spirit that filled him with depression and fear. (NLT)
At that very moment the Spirit of GOD left Saul and in its place a black mood sent by GOD settled on him. He was terrified. (MSG)
Efesus 6:10-12 (TSI), "Saudara-saudariku, sebagai pesan terakhir, hendaklah kamu semua menjadi kuat, karena kamu sudah bersatu dengan Tuhan Yesus dan terus berharap penuh pada kuasa-Nya. Sama seperti seorang tentara memakai perlengkapan perangnya, kamu pun harus memakai semua perlengkapan perang yang Allah berikan. Dengan begitu kamu bisa menolak tipuan iblis. Karena peperangan kita bukan melawan orang-orang di bumi ini, melainkan roh-roh jahat dan semua kuasa yang memerintah roh-roh jahat itu. Merekalah yang sekarang menguasai dunia yang gelap ini dari langit di atas."
Akhirnya ingin saya peringatkan bahwa kekuatan Saudara hendaknya datang dari kuasa Tuhan di dalam diri Saudara. Pakailah segala perlengkapan senjata Allah, sehingga Saudara tangguh menghadapi segala tipu muslihat Iblis. Sebab kita tidak berperang melawan manusia, melainkan pribadi-pribadi yang tidak berjasad, penguasa-penguasa dunia yang tidak kelihatan, setan-setan yang berkuasa, dan penghulu-penghulu kegelapan yang memerintah dunia ini; dan melawan roh-roh jahat yang sangat besar jumlahnya. (FAYH)
And that about wraps it up. God is strong, and he wants you strong. So take everything the Master has set out for you, well-made weapons of the best materials. And put them to use so you will be able to stand up to everything the Devil throws your way. This is no afternoon athletic contest that we'll walk away from and forget about in a couple of hours. This is for keeps, a life-or-death fight to the finish against the Devil and all his angels. (MSG)
~ FG