Seorang hamba Tuhan, D. A. Carson pernah menyatakan sesuatu yang menarik menurut saya, yaitu bahwa banyak orang—mungkin kita juga beberapa di antaranya—yang mengkhawatirkan akan apa yang orang lain nilai kurang atas kita, namun rasul Paulus berbeda, ia malah khawatir atau takut-takut kalau orang-orang lain terlalu berlebihan memikirkan, menilai berlebih tentang dirinya.
Bagaimana dengan Saudara dan saya?
Kalau saya, jujur, kadang ataupun sering kali menjadi seperti yang pertama. Mengkhawatirkan kalau-kalau orang-orang menilai kurang tentang diri saya.
Padahal, firman Tuhan mengingatkan kita hari ini, bahwa janganlah kita terlalu memusingkan tentang hal itu.
Filipi 2:3 (BSD), "Janganlah berbuat sesuatu hanya untuk menyenangkan diri sendiri, atau supaya orang lain menganggap kalian hebat. Sebaliknya, kalian harus bersikap rendah hati satu sama lain dan selalu menganggap orang lain lebih baik daripada kalian sendiri."
Do nothing from factional motives [through contentiousness, strife, selfishness, or for unworthy ends] or prompted by conceit and empty arrogance. Instead, in the true spirit of humility (lowliness of mind) let each regard the others as better than and superior to himself [thinking more highly of one another than you do of yourselves]. (AMP)
Don't push your way to the front; don't sweet-talk your way to the top. Put yourself aside, and help others get ahead. (MSG)
Maukah kita untuk mulai berhenti memikirkan, mengkhawatirkan jika orang-orang kurang dalam menilai yang baik akan diri kita, dan belajar melihat hal-hal yang baik saja pada diri mereka, lebih mengutamakan dan memperhatikan mereka?
Roma 12:10 (TSI), "Sebagai saudara-saudari seiman yang sudah bersatu dengan Kristus, hendaklah kamu semua saling mengasihi dengan sepenuh hati. Juga, hendaklah kamu berusaha menghormati semua saudara seiman melebihi diri sendiri."
Be good friends who love deeply; practice playing second fiddle. (MSG)
Love one another as members of the same family do; and in regard to honoring one another, you should be …the first ones/eager to do it! (DEIBLER)
*playing second fiddle: mau berada di posisi kedua ataupun yang tidak terlalu penting, maupun mau menjadi pendukung, dan bukan pusat perhatian.
~ FG