Pengkhotbah besar, Dwight L. Moody pernah mengadakan kegiatan untuk mengumpulkan dana demi menolong para korban sebuah kebakaran kota.
Pada saat itu, seorang pria yang kaya bertemu dengannya, dan merasa tergerak oleh keadaan para korban tersebut, lalu menyerahkan cek bernilai sejumlah besar uang. Tidak hanya itu, ia pun mengajak beberapa orang kerabat serta kenalannya untuk juga memberikan sumbangan.
Penginjil besar itu sangat berterima kasih atas kebaikan hati mereka, dan berkata kepada pria dermawan tadi bahwa apabila kelak berjumpa lagi, Dwight L. Moody berjanji akan membalas budi untuk kebaikan dan pertolongannya.
Namun, pria murah hati itu hanya menjawab, "Tuan, tidak perlu menantikan kedatangan saya. Jika Bapak ingin membalasnya, tolong balaslah dengan menolong orang pertama yang mjungkin membutuhkan pertolongan yang Bapak temui dalam perjalanan." Moody sangat terkesan dengan perkataannya serta pengalaman itu. Mengingatkannya pada cerita tentang orang Samaria yang baik hati.
Lukas 10:35-37 (BIS), "Keesokan harinya ia mengambil dua keping uang perak dan memberikannya kepada pemilik losmen itu serta berkata, 'Rawatlah dia, dan kalau ada ongkos-ongkos lain, akan saya bayar nanti apabila saya kembali ke mari.' Kemudian Yesus mengakhiri cerita itu dengan pertanyaan ini, 'Dari ketiga orang itu yang manakah, menurut pendapatmu, yang bertindak sebagai sesama dari orang yang dirampok itu?' Guru agama yang ditanyai itu menjawab, 'Orang yang telah menolong orang itu.' 'Nah, pergilah dan perbuatlah seperti itu juga!' kata Yesus."
Keesokan harinya ia mengambil dua keping uang perak dan membayar pemilik penginapan itu. "Terimalah uang ini," katanya. "Tolong rawat dia. Kalau ada ongkos-ongkos lain, akan saya bayar nanti apabila saya kembali ke sini." Sesudah mengakhiri cerita itu, Yesus memandang guru agama yang tadi ingin menjebak-Nya itu. Yesus berkata, "Bagaimana pendapatmu? Siapakah dari mereka yang mengasihi orang yang dirampok itu?" Guru agama itu menjawab, "Orang yang menolong dia!" "Nah, pergilah dan cintailah orang lain seperti yang dilakukan oleh orang Samaria itu!" kata Yesus. (BSD)
The man who studied the Scriptures replied, "The one who acted mercifully toward him." Jesus said to him, "You go and act like that toward everyone whom you can help!" (ay. 37, DEIBLER)
Pertanyaannya, apakah kita mempunyai hati seperti orang Samaria--maupun orang kaya tadi--yang bermurah hati, ingin menolong orang lain, tanpa hitung-hitungan ataupun memandang rupa; ataukah kita sekadar mengetahui banyak hal baik bahkan firman, namun tanpa pernah benar-benar mempraktikkannya dalam kehidupan nyata?
Bersyukurlah untuk orang-orang yang bertindak senyata cerita tentang orang Samaria yang murah hati yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, Orang Samaria yang paling murah hati.
~ FG