Bayangkan sebuah ruangan. Bukan ruangan biasa, melainkan Anechoic Chamber di markas Microsoft di Seattle, yang tercatat sebagai tempat paling sunyi di bumi menurut Guinness World Record. Desainnya menyerap 99.99% suara dan terisolasi dari dunia luar. Begitu sunyinya hingga detak jantung kita sendiri terdengar begitu kencang. Tanpa distraksi suara dari luar, yang tersisa hanyalah suara dari dalam diri.
Banyak orang mencoba berada berlama-lama di ruangan itu, namun tidak tahan lebih dari beberapa menit. Kesunyian yang justru menjadi beban, karena manusia modern begitu terbiasa dengan kebisingan yang konstan.
Kehidupan kita sehari-hari mungkin sering kali bising, penuh dengan keramaian. Suara notifikasi ponsel, deru mesin, obrolan, musik, tuntutan pekerjaan, hiruk-pikuk media sosial, kekhawatiran kita sendiri, dan lainnya. Semua kebisingan yang berulang-ulang ini mungkin mengaburkan dan menenggelamkan justru suara yang paling penting. Suara-Nya, suara yang hanya bisa didengar dalam keadaan sunyi dan tenang.
Kita perlu menyediakan waktu khusus untuk benar-benar berdiam diri. Matikanlah ponsel, tinggalkan layar, dan berhenti sejenak dari aktivitas. Duduklah dalam keheningan di hadapan hadirat Tuhan. Justru dalam keheningan itulah, suara Sang Gembala menjadi paling jelas.
Mazmur 46:10, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
Allah berkata, "Jangan berkelahi dan ketahuilah Akulah Allah. Hanya Akulah yang menaklukkan bangsa-bangsa. Hanya Akulah yang menguasai dunia." (VMD)
Step out of the traffic! Take a long, loving look at me, your High God, above politics, above everything. (MSG)
~ FG