Pdt. Johan Lumoindong pernah menyampaikan tentang tiga contoh tokoh iman yang mungkin perlu kita pelajari, yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub. Mungkin ketiga bukanlah pribadi yang sempurna, melainkan pernah melakukan kesalahan, dan memiliki kelemahan, namun iman mereka sungguh-sungguh luar biasa kepada Tuhan.
Mungkin keadaan Abraham belum berubah saat ia menaati perintah Tuhan, namun ia mau menaati Dia. Bagaimana dengan kita, apakah kita hanya taat supaya menerima jawaban doa maupun setelah keadaan kita berubah? Ataukah, mau tetap taat dan bertindak sesuai kehendak-Nya, apa pun yang terjadi?
Kejadian 12:1-4, "Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: 'Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.' Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran."
Ishak pernah menabur benih di tempat yang diperintahkan oleh Tuhan, yaitu sebagai pendatang, pedagang, ataupun berladang di negeri asing, Dia pun berjanji menyertai dan memberkatinya, maka ia menuai hasil yang besar, seratus kali lipat. Jika Tuhan memerintahkan kita untuk menabur, entahkah itu dana, waktu, perhatian, tenaga, doa, maupun lainnya, taatilah. Jikalau kita juga masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk menjadi berkat bagi orang lain, lakukanlah. Apa pun yang kita tabur, akan kita tuai.
Kejadian 26:12 (FAYH), "Tahun itu hasil panen Ishak luar biasa banyaknya, seratus kali lipat daripada yang telah ditaburnya, karena TUHAN memberkati dia."
Then Isaac sowed seed in that land and received in the same year a hundred times as much as he had planted, and the Lord favored him with blessings. (AMP)
Isaac planted crops in that land and took in a huge harvest. GOD blessed him. (MSG)
Seperti halnya Yakub yang pernah bergumul dengan Allah, mungkin kita pun akan menghadapi pergumulan demi pergumulan, namun apabila sungguh-sungguh mencari Dia dan kasih karunia-Nya, tidak lagi mengandalkan diri sendiri, kita akan menang pada akhirnya. Sebab terkadang, iman yang besar juga dihasilkan dari pergumulan yang besar.
Kejadian 32:27-28, "Bertanyalah orang itu kepadanya: 'Siapakah namamu?' Sahutnya: 'Yakub.' Lalu kata orang itu: 'Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.'"
Adakah ketaatan, menabur benih, serta tindakan iman yang perlu kita lakukan hari ini?
Lukas 18:8 (TSI), "Aku sungguh-sungguh berkata kepada kalian: Allah akan segera memutuskan semua perkaramu dengan adil. Biarpun begitu, ketika Aku datang kembali sebagai Sang Anak Adam, masih adakah orang-orang yang percaya kepada-Ku di dunia ini?"
Ya, Ia akan menjawab mereka dengan segera! Tetapi persoalannya ialah: Apabila Aku, Mesias, kembali, berapa banyak orang yang akan Kudapati beriman? (FAYH)
I assure you, he will. He will not drag his feet. But how much of that kind of persistent faith will the Son of Man find on the earth when he returns? (MSG)
~ FG