Semakin mengasihi firman Tuhan, saat membacanya, terkadang ada kata-kata yang seolah "melompat" di mata kita atau memikat minat baca dan perhatian kita. Lagipula, membaca firman-Nya itu jangan sambil-lalu atau buru-buru, melainkan mesti "memamah biak" atau mencernanya secara perlahan dan merenungkannya. Apalagi, bukan hanya menjadi pengetahuan, melainkan sungguh-sungguh menerapkannya dalam kesehari-harian.
Misalnya, untuk ayat firman Tuhan berikut ini. Adakah yang menarik perhatian Saudara?
1 Petrus 1:15, "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu."
Kalau bagi saya pribadi, adalah kata-kata 'dalam seluruh hidupmu'.
Mungkinkah? Bisakah? Menjaga kekudusan dalam seluruh—SELURUH—aspek serta area hidup kita? Termasuk tidak melirik perempuan lain, tidak termakan rayuan korupsi atau mencuri uang, tidak ugal-ugalan di jalan, tidak mau mencontek teman saat ujian, berkata-kata serta berpikir yang baik terhadap mertua, dan lainnya.
But be holy in every detail of your lives, as he, whose servants you are, is holy. (BBE)
As obedient children, let yourselves be pulled into a way of life shaped by God's life, a life energetic and blazing with holiness. (MSG)
Because it is (someone/Moses has) written in the Scriptures that God said, "You must be holy/separate from evil because I am holy/separate from evil."
Dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Pendek kata, perbuatan, kelakuan, cara hidup kita. Dan mungkin yang lebih penting ialah menjaga yang tidak terlihat oleh orang lain, yaitu hati kita. Bersyukurlah karena Allah yang memampukan serta melayakkan kita. Kekudusan pun berarti menuruti segala perintah-Nya, dan bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan oleh bantuan Roh Kudus dalam diri.
Hanya oleh kasih karunia dan pertolongan Roh Kudus, kita tidak harus memilih terjatuh dalam perbuatan dosa, sekalipun tidak mungkin seumur hidup kita terbebas seratus persen dari pencobaan maupun kemungkinan untuk berdosa.
Dalam Perjanjian Baru, pengudusan tidak digambarkan sebagai proses meninggalkan dosa sedikit demi sedikit, melainkan suatu tindakan tegas yang melaluinya orang percaya, oleh kasih karunia, langsung memutuskan hubungan dengan dosa supaya hidup bagi Allah. Di saat bersamaan, pengudusan merupakan proses seumur hidup, kita terus-menerus—TERUS-MENERUS—mematikan perbuatan daging dan menjadi semakin serupa dengan Dia.
Intinya, menjalani kehidupan yang berkenan kepada-Nya.
Wayne Grudem mengatakan, kekudusan adalah mempertahankan kegembiraan naluriah dalam Allah dan kekudusan-Nya sebagai arus terpendam dari hati dan pikiran.
Mazmur 19:12-13 (VMD), "Tidak ada orang yang dapat melihat kesalahannya sendiri, jadi janganlah biarkan aku melakukan dosa yang tersembunyi. Janganlah biarkan aku melakukan yang aku tahu salah. Jangan biarkan dosa berkuasa atasku. Jika Engkau menolong aku, aku dapat menjadi murni dan bebas dari dosa."
Tetapi bagaimana aku tahu tentang dosa-dosa yang tersembunyi dalam hatiku? Sucikan aku dari kesalahan-kesalahan yang tersembunyi ini. Jauhkan aku dari kesalahan-kesalahan yang disengaja; tolong aku untuk berhenti melakukannya. Dengan demikian aku akan bebas dari perasaan bersalah dan terhindar dari melakukan pelanggaran yang besar. (FAYH)
Otherwise how will we find our way? Or know when we play the fool? Clean the slate, God, so we can start the day fresh! Keep me from stupid sins, from thinking I can take over your work; Then I can start this day sun-washed, scrubbed clean of the grime of sin. (MSG)
Yang kurindukan hanya Kau Yesus
Nyatakan pribadi-Mu dalam hidupku
Yang kudambakan menjadi s'perti Kau Yesus
Di dalam perkataan, pikiran, perbuatan
Menjadi s'perti Kau Yesus
Menjadi s'perti Kau Yesus
Menjadi sempurna dalam seluruh hidupku
~ FG