Habakuk 1:1 (Shellabear), "Kemudian mereka melintas seperti angin dan berlalu. Mereka bersalah karena mendewakan kekuatan mereka sendiri."
Kemudian mereka meninggalkan tempat itu seperti angin dan pergi memerangi tempat yang lain. Satu-satunya yang disembahnya hanya kekuatannya. (VMD)
Then suddenly they disappear like a gust of wind--those sinful people who worship their own strength. (CEV)
Akankah kita memilih untuk menjadi seperti orang-orang Kasdim ataupun bangsa Babel yang mengandalkan kekuatan mereka sendiri?
Walaupun Allah dapat saja memakai mereka sebagai "alat"-Nya untuk mendisiplinkan orang Israel, umat-Nya, yang berdosa agar berbalik kepada-Nya, namun pada akhirnya Ia akan menghukum bangsa yang sombong itu karena mengandalkan, mendewakan, bahkan menyembah kekuatan mereka sendiri.
Di masa-masa yang mungkin tidak mudah ini, maukah kita mengandalkan Roh Allah saja, berjalan dalam hikmat serta tuntunan-Nya setiap hari saat mengerjakan berbagai hal yang ada?
Untuk pemimpin musik. Dengan iringan gitit. Mazmur Daud. Ya TUHAN, TUHAN kami, betapa agung nama-Mu di seluruh bumi! Engkau telah menetapkan kemuliaan-Mu yang mengatasi langit. (Mazmur 8:1 KSZI)
~ FG