Apakah saat ini kita sedang merasa murung, susah hati, serta kelelahan dan ingin menyerah?
Namun, apakah yang dapat menjadi kekuatan kita? Ke manakah kita berlari untuk mencari kekuatan yang baru?
Apakah hiburan-hiburan luar, kekuatan fisik pribadi, suplemen dan obat-obatan, sekadar sekadar backingĀ-an ataupun koneksi yang kita miliki?
Kadang yang dapat menjadi kekuatan sejati kita ialah sukacita. Sukacita yang datangnya dari Tuhan.
Nehemia 8:11 (VMD), "Nehemia mengatakan, 'Pergi dan nikmatilah makanan yang enak dan minuman yang manis itu. Dan berikan makanan kepada orang yang tidak menyediakan makanan. Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Tuhan. Jangan sedih karena sukacita yang dari TUHAN akan membuat kamu kuat.'"
Inilah saat untuk bersukacita, untuk menikmati makanan dan minuman, dan untuk kamu membagi-bagikan sebagian dari kelebihanmu itu kepada orang-orang yang berkekurangan -- karena sukacita TUHAN adalah kekuatanmu. Janganlah kamu murung dan bersedih hati. (FAYH)
Sekarang pulanglah; makanlah dan minumlah dengan gembira. Berilah sebagian dari makanan dan anggurmu kepada mereka yang berkekurangan. Hari ini hari yang khusus bagi Tuhan kita, jadi jangan bersusah. Kegembiraan yang diberikan TUHAN kepada kalian akan menguatkan kalian. (BIS)
Janji firman Tuhan serta kesungguhan untuk ingin menaatinya akan menghasilkan sukacita yang mendalam. Sukacita-Nya ibarat benteng pertahanan yang menjaga kita saat menghadapi kesusahan maupun pencobaan setiap hari, serta kekuatan dari dalam diri untuk bertekun dalam iman.
Mari, sudah lupakah kita untuk selalu kembali pada kaki Tuhan, berdoa, menangis, dan berseru pada-Nya memohon kekuatan?
"If you have no joy, there's a leak in your Christianity somewhere" (Jika tidak memiliki sukacita saat ini, mungkin kita sedang membuka celah terhadap dosa). ~ Billy Sunday
~ FG