Ada tiga pilihan terkait permasalahan, yakni apakah kita mau menjadi seorang yang mau menghadapi serta berupaya menyelesaikan (problem-solver), ataukah hanya mencari-cari serta menghakimi orang lain (problem-finder), dan apakah malah justru menjadi sumber dan biang masalah itu sendiri (problem-maker).
Manakah kita, dan manakah yang mau kita pilih?
Apakah seperti orang-orang, bahkan mungkin terhadap murid-murid-Nya sendiri yang Ia tegur?
Lukas 6 : 41 (TSI), "Jangan menyalahkan orang lain karena kesalahan kecil. Kalau kamu melakukan itu, kamu seolah melihat kuman di seberang lautan, tetapi gajah di pelupuk matamu tidak kamu lihat. Dengan sombong kamu ingin memperbaiki kesalahan kecil orang lain tanpa menyadari kesalahanmu sendiri yang lebih besar. Hai orang munafik! Bereskanlah dahulu kesalahanmu sendiri, sesudah itu barulah kamu bisa melihat dengan jelas dan memperbaiki kesalahan saudaramu."
Kiranya, kita dapat memilih serta memiliki inisiatif, kerinduan ataupun kepedulian untuk menjadi seorang penyelesai masalah bersama pertolongan Tuhan, seperti halnya Yusuf maupun hamba-hamba-Nya yang lainnya.
Kejadian 40 : 6 – 8, "Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu: 'Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?' Jawab mereka kepadanya: 'Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya.' Lalu kata Yusuf kepada mereka: 'Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku.'"
Keesokan harinya, ketika Yusuf bertemu kedua pegawai istana itu, mereka kelihatan sedang bersusah hati. Lalu bertanyalah Yusuf akan kedua pegawai Firaun, yang sertanya dalam penjara di rumah tuannya itu, katanya: Mengapa mukamu tampak susah pada hari ini? Jawab mereka, "Tadi malam kami bermimpi, tetapi tidak ada yang bisa mengartikan mimpi-mimpi kami." Jawab Yusuf, "Hanya Allah yang tahu arti mimpi. Ceritakanlah kepada saya, dan dengan pertolongan-Nya, saya akan menerangkan arti mimpi kalian." (TSI)
Joseph went to them the next morning and saw that the two men were worried. He asked them, "Why do you look so worried today?" The two men answered, "We both had dreams last night, but we don't understand what we dreamed. There is no one to explain the dreams to us." Joseph said to them, "God is the only one who can understand and explain dreams. So I beg you, tell me your dreams." (ERV)
~ FG