Adakah saat ini dari antara kita yang sedang sakit, dalam keadaan lemah, ataupun pergumulan lainnya? Mungkin ini tidak mudah, namun semoga kita semua dapat menemukan kekuatan dari firman Tuhan serta hanya berharap pada-Nya. Sebab Tuhan adalah bagian kita.
Artinya apa?
Mazmur 73 : 26 (FAYH), "Kesehatanku mundur; semangatku patah, namun Allah tetap sama. Dialah kekuatan hatiku. Dialah milikku untuk selama-lamanya."
Sekalipun jiwa ragaku menjadi lemah, Engkaulah kekuatanku, ya Allah; hanya Engkau yang aku perlukan selama-lamanya. (TMV)
Mungkin pikiran dan tubuhku akan menjadi lemah, tetapi Allah adalah Batu karang hatiku. Ia milikku selama-lamanya. (VMD)
Dialah kekuatan kita, dasar yang teguh bagi hidup kita, Dialah Harta kita yang sesungguhnya. Pilihlah untuk tetap percaya, dan perkatakan janji firman Tuhan agar jiwa kita mendengarnya serta beroleh pengharapan dan kekuatan yang baru.
Dr. Robert Godrey pernah menjabarkan arti dari 'Tuhan adalah bagianku'. Menurut beliau, terutama banyak bagian dalam Mazmur, itu bermula ketika bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, di mana suku-suku yang ada memperoleh bagian atau warisan tanah, kecuali suku Lewi—Tuhanlah yang menjadi Bagian mereka, yang memelihara kehidupan mereka melalui persembahan-persembahan oleh orang Israel.
Jadi, ketika kita percaya Tuhan adalah bagian kita, maka kita akan merasa cukup atas apa pun yang Tuhan beri maupun sediakan bagi kita, sehingga kita tidak mencari ataupun puas terhadap hal-hal lainnya, selain Dia saja.
Ratapan 3 : 24 (BIS), "TUHAN adalah hartaku satu-satunya. Karena itu, aku berharap kepada-Nya."
"Bagianku adalah Tuhan", kata jiwaku. "Pada-Nyalah aku bergantung." (KSKK)
I'm sticking with GOD (I say it over and over). He's all I've got left. (MSG)
Ayub 2 : 10 (FAYH), "Tetapi Ayub menjawab, 'Engkau berbicara seperti perempuan yang tidak mengenal Allah. Apakah hanya hal-hal yang menyenangkan saja yang mau kita terima dari Allah, sedangkan yang tidak menyenangkan tidak mau kita terima?' Maka dalam keadaan sedemikian itu pun Ayub tidak berdosa melalui perkataannya."
Ayub menjawab istrinya, "Engkau berbicara seperti perempuan bodoh. Allah telah memberikan yang baik kepada kita, dan kita telah menerimanya, jadi kita juga harus menerima kesusahan dan tidak mengeluh." Dalam semuanya itu, Ayub tidak berdosa. Ia tidak menyalahkan Allah yang melakukan sesuatu yang salah. (VMD)
He told her, "You're talking like an empty-headed fool. We take the good days from God--why not also the bad days?" Not once through all this did Job sin. He said nothing against God. (MSG)
~ FG