Kita bukan mesin. Kita perlu beristirahat. Kita butuh waktu untuk memulihkan tenaga dan menenangkan diri sebelum kembali mengerjakan sesuatu. Jika sebuah kendaraan saja terus-menerus dipacu, tanpa pernah sama sekali memelan sejenak atau mengerem sesekali, justru membahayakan serta berisiko cepat rusak.
Kita tentu ingat apa yang pernah dialami Musa ketika mengurusi semua hal atau perkara yang diperhadapkan oleh orang-orang Israel dengan cara mencoba mengatasi maupun menyelesaikannya seorang diri saja! Akhirnya, Yitro mertuanya datang menasihati serta memberikan solusi yang lebih baik, dan puji Tuhan menantunya itu mau mendengarkan serta menerapkannya.
Keluaran 18 : 17 – 18 (TMV), "Kemudian Yitro berkata kepada Musa, 'Kamu tidak melakukan tugas ini dengan cara yang betul. Dengan cara ini, kamu akan meletihkan dirimu dan juga semua orang itu. Tugas ini terlalu berat untuk kamu lakukan seorang diri.'"
"Caramu itu tidak baik!" kata mertuanya. "Lama-kelamaan engkau akan terlalu lelah; dan kalau sampai demikian, apakah yang akan terjadi dengan bangsa ini? Pekerjaan ini terlalu berat bagimu untuk ditangani seorang diri saja. (FAYH)
His father-in-law said to him, "This is not the best way to do it. You will only wear yourself out and wear out the people who are here. The task is too heavy for you; you cannot do it alone." (REB)
Tidak hanya Musa, hamba-hamba Tuhan besar lainnya pun, apalagi di era modern ini, seperti John C. Maxwell (yang pernah mengalami serangan jantung), Rick Warren, dan lainnya telah menyadari pentingnya serta perlunya beristirahat, mengambil sela ataupun hari Sabat. Rick Warren pernah mengakui, "Ketika kami memulai pelayanan Gereja Saddleback di awal-awal, saya memporsir waktu kerja saya 18 jam sehari. Kami pun membuka ibadah di rumah kami dua kali dalam seminggu. Tiap minggunya. Pernah saat hari Minggu di awal tahun, saya hendak berdiri untuk menyampaikan firman, namun pingsan. Saya waktu itu benar-benar lelah secara fisik, roh, serta hubungan yang sehat dengan orang lain,"
Tuhan bukan hanya tersenyum saat melihat anak-anak-Nya bekerja giat serta melayani Dia, namun juga pasti sewaktu kita beristirahat dan menikmati kebaikan-Nya. "Resistance to rest," atau sikap yang selalu menolak untuk beristirahat, ujar Rick Warren, "is immaturity," ialah tanda masih adanya ketidakdewasaan rohani dalam diri seseorang.
Matius 8 : 24 (BSD), "Di tengah danau tiba-tiba datang angin ribut yang hebat sekali dan perahu mereka hampir tenggelam dipukul ombak."
Tiba-tiba datanglah badai yang hebat sekali, dan ombak menjadi lebih tinggi daripada perahu itu. Tetapi Yesus sedang tidur. (FAYH)
The next thing they knew, they were in a severe storm. Waves were crashing into the boat--and he was sound asleep! (MSG)
Markus 4 : 38 (FAYH), "Yesus sedang tidur di atas bantal di buritan kapal. Dengan panik murid-murid-Nya membangunkan dia sambil berseru, 'Guru, tidakkah Guru peduli kalau kita mati tenggelam?'"
Now he was in the stern asleep on a cushion; they roused him and said, "Teacher, we are sinking! Do you not care?" (REB)
And Jesus was in the stern, head on a pillow, sleeping! They roused him, saying, "Teacher, is it nothing to you that we're going down?" (MSG)
~ FG