Cukup menyedihkan dan miris rasanya, bukan, apabila mendengar berita tentang KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga hari-hari ini? Belum lagi bila kita sendiri memiliki pengalaman yang mungkin buruk terkait hal itu, maka saat melihat ataupun mendengar kejadian serupa, entah akan merasa trauma, marah, ataupun bisa saja berempati yang sangat mendalam.
Pdt. Roy Raymond Tanudjaja pernah membagikan sesuatu yang sangat baik mengenai rumah tangga. Beliau menyebutkan tentang "KDRT" yang lain, yakni daripada kekerasan dalam rumah tangga, alangkah lebih indahnya menjadi kasih dalam rumah tangga. KDRT yang buruk sebenarnya bukan hanya soal kekerasan fisik, melainkan juga perkataan yang membuat pasangan ataupun anggota keluarga sakit hati dan kecewa. Nah, bagaimana supaya sebaliknya terwujud "KDRT" yang lain, atau kasih dalam rumah tangga kita? Pdt. Roy Raymond menyampaikan tiga hal berikut ini:
Cinta mungkin bisa memudar dalam perjalanan sebuah pernikahan, tetapi kasih Tuhan tidak akan pernah pudar. Orang yang mencintai mungkin belum tentu mengasihi, tetapi orang yang mengasihi dengan kasih-Nya sudah pasti akan mencintai pasangannya, suami atau istrinya.
Dalam kehidupan berumah tangga, pasti akan terjadi dan menghadapi konflik, tetapi Tuhan mau supaya kita mengubahnya dan percaya serta berharap bahwa melalui konflik pun justru dapat menjadi berkat. Namun, bagaimana cara mengurangi risiko konflik? Jangan merendahkan, menjelekkan pasangan kita atau merasa lebih hebat daripadanya, dan tidak ada rasa dendam.
Dalam hal apa saja kita saling terbuka, misalnya keterbukaan komunikasi untuk keuangan, ataupun yang lainnya.
1 Korintus 13:4-7 (FAYH), "Kasih itu sangat sabar dan baik hati, tidak pernah cemburu atau iri hati, tidak pernah sombong atau tinggi hati. Tidak pernah angkuh, mementingkan diri sendiri atau kasar. Kasih tidak ingin menang sendiri. Kasih tidak pemarah dan tidak mudah tersinggung. Kasih tidak menaruh dendam dan tidak memperhatikan kesalahan orang lain. Kasih tidak gemar akan ketidakadilan, tetapi bersukacita bilamana kebenaran menang. Kalau Saudara mengasihi seseorang, Saudara akan tetap setia kepadanya, apa pun yang terjadi. Saudara akan tetap mempercayainya, selalu mengharapkan yang terbaik dari dia, dan Saudara akan selalu membelanya."
Love never gives up. Love cares more for others than for self. Love doesn't want what it doesn't have. Love doesn't strut, Doesn't have a swelled head, Doesn't force itself on others, Isn't always "me first," Doesn't fly off the handle, Doesn't keep score of the sins of others, Doesn't revel when others grovel, Takes pleasure in the flowering of truth, Puts up with anything, Trusts God always, Always looks for the best, Never looks back, But keeps going to the end. (MSG)
~ FG