Dalam dua hari ke depan ini, kita akan sedikit belajar sama-sama dari pengalaman hidup raja Uzia, yang pada awalnya mengalami keberhasilan, namun sayang akhirnya mengalami kegagalan.
Apa yang menyebabkannya berhasil, apa yang membuatnya sampai gagal, terpuruk, terasingkan?
Hari pertama ini kita akan mengetahui rahasia keberhasilannya.
Tentu, ada banyak resep untuk berhasil, sukses, ataupun menang menurut cara-cara dunia. Walau hal itu sah-sah saja bagi banyak orang lainnya, namun oleh karena kita adalah anak-anak Tuhan, maka semestinya kita menjalani proses menuju kemenangan maupun keberhasilan tersebut sesuai cara-cara-Nya.
2 Tawarikh 26 : 3 – 5 (BIS), "Sesudah Amazia meninggal, seluruh rakyat Yehuda memilih Uzia putranya menjadi raja. Pada waktu itu ia berumur 16 tahun. Ibunya bernama Yekholya, wanita Yerusalem. Uzia memerintah di Yerusalem 52 tahun lamanya. Dialah yang merebut dan membangun kembali kota Elot. Seperti ayahnya, Uzia pun melakukan yang menyenangkan hati TUHAN. Zakharia adalah penasihat rohaninya. Selama Zakharia masih hidup, Uzia dengan setia beribadat kepada TUHAN sehingga TUHAN memberkatinya."
Ia memerintah di Yerusalem selama lima puluh dua tahun. Ibunya bernama Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar dalam pandangan TUHAN seperti Amazia, ayahnya. Pada masa hidup Zakharia, Raja Uzia selalu berusaha untuk hidup benar dalam pandangan TUHAN. (Zakharia dikaruniai penglihatan-penglihatan khusus dari Allah.) Selama Raja Uzia mengikuti jalan Allah apa pun yang dilakukannya berhasil, karena Allah memberkati dia. (FAYH)
Uzziah was sixteen years old when he became king and reigned for fifty-two years in Jerusalem. His mother was Jecoliah from Jerusalem. He behaved well in the eyes of GOD, following in the footsteps of his father Amaziah. He was a loyal seeker of God. He was well trained by his pastor and teacher Zechariah to live in reverent obedience before God, and for as long as Zechariah lived, Uzziah lived a godly life. And God prospered him. (MSG)
Kita melihat bahwa, meski usianya masih muda sewaktu ia menjadi raja, yakni 16 tahun, Uzia mengalami keberhasilan, atau lebih tepatnya diberkati serta dibuat berhasil oleh Tuhan dalam segala usahanya ialah karena ia hidup benar di mata Tuhan, ia mencari Allah, serta takut akan Dia.
Maukah kita juga melakukannya? Supaya kita berhasil, dan diberkati oleh-Nya.
Takut akan Allah, mencari Dia melalui saat teduh maupun doa, pujian, penyembahan, pembacaan, perenungan serta melakukan firman Tuhan, dan melakukan apa yang benar di hadapan-Nya. Itulah rahasia keberhasilan yang sejati bagi kita, anak-anak-Nya.
~ FG