Hal ketiga, apa yang terjadi apabila kita sungguh-sungguh hanya berharap pada Tuhan?
Kita telah belajar, yang pertama, Tuhan memberi kita kekuatan yang baru, serta kedua adalah Ia membimbing jalan hidup serta menjaga kita. Sebab sebagai orang-orang percaya, sekalipun kehidupan kita sekiranya berkenan kepada-Nya, masih saja kita bisa terjatuh dalam berbagai macam kegagalan, persoalan, maupun pencobaan.
Karena itulah, yang ketiga, kita perlu mengandalkan Tuhan semata-mata, supaya Ia memberkati kita, serta dapat tetap hidup yang memberi dan menghasilkan buah—kasih, sukacita, damai sejahtera, pengharapan, dan hal baik lainnya.
Yeremia 17 : 7 – 8 (BIS): "Tapi orang yang berharap kepada-Ku akan Kuberkati selalu. Ia bagaikan pohon di tepi sungai yang mengalir; akarnya merambat sampai ke air. Ia tak takut musim kemarau, daun-daunnya selalu hijau. Sekalipun negeri dilanda kekeringan, ia tak gelisah sebab ia selalu menghasilkan buah."
But blessed is the man who trusts me, GOD, the woman who sticks with GOD. They're like trees replanted in Eden, putting down roots near the rivers--Never a worry through the hottest of summers, never dropping a leaf, Serene and calm through droughts, bearing fresh fruit every season. (MSG)
Berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN karena Tuhan akan menunjukkan kepadanya bahwa TUHAN dapat dipercayai. Mereka menjadi kuat seperti pohon yang ditanam dekat air, yang akarnya merambat ke air. Pohon-pohon tidak takut apabila hari panas terik. Daun-daunnya tetap hijau dan tidak pernah khawatir biarpun hujan tidak turun dalam setahun. Pohon itu terus menghasilkan buah. (VMD)
Siapa pun kita, tua muda, pria wanita, mari tetap berharap serta belajar untuk sungguh-sungguh hanya mengharap pada Tuhan dan mengandalkan Dia, bukan pada manusia yang hanya sebatas embusan napas.