Ps. Johan Lumoindong pernah membagikan dua hal mengapa orang Kristen, anak-anak Tuhan dapat jatuh dalam dosa. Yaitu:
1 Korintus 10 : 5 & 8, "Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun … Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang."
1 Korintus 10 : 6, "Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat."
Namun, godaan serta pencobaan akan selalu ada sampai akhir napas hidup kita. Tetapi, kita tidak mesti menyerah kalah. Lagipula, dicobai itu bukanlah dosa, melainkan menyerah pada godaan dan pencobaan itulah dosa. Alkitab mengatakan Yesus dicobai dalam segala hal, sama seperti kita, namun Dia tidak pernah berbuat dosa.
Karena itu, tentukanlah pilihan. Kita mau memilih untuk menolak godaan, ataukah malah menyerah padanya. Jika menyerah dan dicocok oleh godaan, itu akan merugikan kita—waktu, tenaga, perhatian, dan lainnnya. Sebaliknya, tiap kali memilih untuk berbuat baik, pencobaan justru menjadi batu loncatan untuk pertumbuhan karakter.
1 Korintus 10 : 13 (FAYH), "Tetapi, ingatlah bahwa keinginan jahat yang masuk ke dalam hidup Saudara bukanlah hal yang baru. Banyak orang yang hidup sebelum Saudara, menghadapi masalah yang sama. Tidak ada cobaan yang tidak dapat diatasi. Dan percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkan cobaan menjadi demikian berat, sehingga Saudara tidak dapat menahannya. Ini adalah janji-Nya dan Ia akan melakukan apa yang dijanjikan-Nya. Ia akan mengajar Saudara bagaimana menghindar dari cengkeraman cobaan, supaya Saudara dapat menanggungnya dengan sabar. (FAYH)
For no temptation (no trial regarded as enticing to sin), [no matter how it comes or where it leads] has overtaken you and laid hold on you that is not common to man [that is, no temptation or trial has come to you that is beyond human resistance and that is not adjusted and adapted and belonging to human experience, and such as man can bear]. But God is faithful [to His Word and to His compassionate nature], and He [can be trusted] not to let you be tempted and tried and assayed beyond your ability and strength of resistance and power to endure, but with the temptation He will [always] also provide the way out (the means of escape to a landing place), that you may be capable and strong and powerful to bear up under it patiently. (AMP)
No test or temptation that comes your way is beyond the course of what others have had to face. All you need to remember is that God will never let you down; he'll never let you be pushed past your limit; he'll always be there to help you come through it. (MSG)
Ingat, kita dapat menanggung segala pencobaan maupun akan menemukan jalan keluar jika benar-benar menginginkannya serta bergantung penuh pada kuasa, pertolongan, serta kasih setia Allah, Bapa kita, dalam Tuhan Yesus.
Ibrani 4 : 15 (TSI), "Meskipun Imam Agung kita itu ada di surga, Dia bisa turut merasakan semua kelemahan kita, karena Dia pernah hidup di dunia ini dan mengalami segala macam pencobaan sama seperti kita. Bedanya, Dia tidak pernah berdosa."
Imam Besar kita ini memahami kelemahan kita, sebab Ia juga pernah mengalami cobaan seperti kita, meskipun Ia tidak pernah kalah sehingga berdosa. (FAYH)
We don't have a priest who is out of touch with our reality. He's been through weakness and testing, experienced it all--all but the sin. (MSG)
~ FG