Seseorang suatu hari digigit oleh seekor anjing. Beruntung bukan anjing liar. Tentu, orang itu tidak mau balas mengigit, sebab bila demikian mungkin akan viral dan masuk TikTok, karena anjing gigit manusia itu biasa, tetapi kalau orang gigit anjing itu berita. Biarlah hanya naturnya anjing yang mengigit maupun saling membalas gigit dengan hewan maupun anjing lainnya, tetapi kita manusia dapat memilih untuk tidak seperti demikian.
Sayangnya, sering kali kita melihat ataupun mungkin melakukan dan mengalaminya sendiri, bahwa kita ingin membalas dan menyerahkan kendali emosi kita kepada orang lain. Di jalan, kantor, sekolah, tempat kuliah ataupun tempat kerja, bahkan di rumah.
Ps. Zifky Priatelna pernah mengingatkan, kita mestinya mengatasi dan menang terhadap perbuatan jahat ataupun kesalahan orang lain terhadap kita. Jangan biarkan kejahatan maupun sifat-sifat orang lain yang mengendalikan sikap kita. Ibarat menyerahkan "remote sikap" kita kepada mereka.
Kejadian 50 : 18 – 21, "Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: 'Kami datang untuk menjadi budakmu.' Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: 'Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.' Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya."
Bayangkan seandainya Yusuf, putra Yakub, itu tidak mau mengampuni saudara-saudaranya, mungkin saja bangsa Israel takkan ada sampai saat sekarang. Puji Tuhan, karena Yusuf mengatasi dan menang atas kejahatan-kejahatan maupun kesalahan kakak-kakaknya, maupun orang lain yang juga pernah berbuat jahat ataupun tidak menghargai dirinya.
Ia tidak menyerahkan "remote sikapnya" kepada orang lain, dan hanya menyerahkan kepada Allah yang berdaulat atas segala sesuatu.
Roma 12 : 19 (TSI), "Saudara-saudari yang saya kasihi, janganlah membalas dendam kepada orang yang berbuat jahat kepadamu. Biarlah Allah yang membalas kejahatan orang itu dengan murka-Nya. Karena dalam Firman TUHAN tertulis, "Hanya Aku yang berhak memberikan hukuman. Setiap orang yang melakukan kejahatan, Akulah yang akan membalasnya!"
My dear friends, do not seek revenge, but leave a place for divine retribution; for there is a text which reads, "Vengeance is mine, says the Lord, I will repay." (REB)
Don't insist on getting even; that's not for you to do. "I'll do the judging," says God. "I'll take care of it." (MSG)
~ FG