Bila bersifat angkuh, agaknya percuma saja menjadi seorang pemimpin yang mengaku terpelajar ataupun berpendidikan tinggi-tinggi. Sebab, tidak mau untuk belajar rendah hati, ataupun mungkin mengakui kesalahan, dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki.
Amsal 11:2, "Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati."
Pada akhirnya, "hadiah terbesar" untuk orang yang angkuh adalah cemooh.
Obaja 1:3, "Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: 'Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?'"
Seperti katak dalam tempurung, selalu membenarkan diri, untuk menutupi kekurangannya menganggap enteng perbuatan yang salah ataupun kegagalan, maka sesungguhnya yang pasti orang yang angkuh akan sulit berkembang dalam karakter maupun potensinya yang sejati. Mengapa? Karena ia hanya omong besar, merasa yang paling benar, bahkan seolah rendah hati.
Obaja 1:4, "Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, demikianlah firman TUHAN."
Amsal 13:10, "Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat."
Orang yang angkuh juga pada akhirnya pasti memiliki banyak musuh, oleh karena dijauhi ataupun tidak disukai banyak orang, itu sebabnya perjalanan hidupnya "terganjal", serta penuh dengan masalah.
1 Yohanes 2:16, "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."
Karena semua yang berasal dari dunia ini menjauhkan kita dari Allah. Sifat-sifat duniawi adalah hawa nafsu badani, keinginan untuk memiliki apa yang kita lihat, dan kesombongan atas apa yang kita miliki. Ketiga sifat itu bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia ini. (TSI)
Karena segala perkara dunia ini, keinginan-keinginan jahat ini -- kegilaan seks, keinginan membeli segala sesuatu yang menarik hati, dan kecongkakan yang datang dari kekayaan dan kebesaran -- bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia yang jahat ini. (FAYH)
Ingat, keangkuhan hidup adalah hal yang sia-sia, sebab sesungguhnya tidaklah ada satu pun yang pantas atau bisa untuk kita banggakan, sebab hidup adalah anugerah semata-mata. Jadi pertanyaannya, masih adakah sikap angkuh dalam hati kita?
~ IHT