Filipi 4:8 (TSI), "Akhirnya Saudara-saudari, arahkanlah pikiranmu kepada ajaran-ajaran yang benar dan apa pun yang mulia, yaitu semua yang baik, yang memimpin kepada hidup yang benar dan terhormat, serta hal-hal yang murni, indah, dan terpuji."
Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita. (FAYH)
My fellow believers, there is one more thing I want you to do. Whatever is true, whatever is worthy of respect, whatever is right, whatever is morally pure, whatever is pleasing, whatever is admirable, whatever is good, whatever deserves praise, those are the things that you should continually think about. (DEIBLER)
Pikiran akan menciptakan tindakan. Karena itu, perhatikan betul apa yang kita pikirkan. Mengapa?
Sebab, tindakan yang berulang-ulang kali, maka akan menghasilkan kebiasaan.
Dan kita tahu, kebiasaan akan membentuk karakter.
Jadi, bukankah sebaiknya untuk jagalah mulai dari apa yang kita pikirkan, karena itulah yang akan cenderung membentuk hidup kita.
Rut 1:20 (FAYH), "Tetapi Naomi berkata kepada mereka, 'Jangan panggil aku Naomi! Panggillah aku Mara karena Allah Yang Mahakuasa telah memberi aku pengalaman yang pahit.' (Naomi artinya 'Menyenangkan'; Mara artinya 'Pahit'.)"
~ Yuliana Sondakh