Masih ingat dulu sewaktu SMP ayah saya membacakan sebuah kutipan di buku tulis dalam bahasa Inggris, "Don't wait until tomorrow what you can do today."
Namun, sayangnya apa? Sepertinya banyak orang maupun mungkin juga kita yang melakukannya. Menunda-nunda.
Padahal, itu adalah salah satu turunan dari rasa malas, apalagi jika kita sering melakukannya, sehingga pekerjaan menumpuk, entah karena terdistraksi ataupun memang sekadar ingin menunda-nunda.
Amsal 18:9 (FAYH), "Kemalasan sama buruknya dengan perbuatan seorang perusak."
He who does not give his mind to his work is brother to him who makes destruction. (BBE)
Being lazy is no different from being a troublemaker. (CEV)
Bagaimana dengan kita hari-hari ini, baik dalam pekerjaan di kantor, pendidikan di sekolah, pelayanan di gereja, ataupun lainnya?
Ingat, jangan menunggu sampai esok hari untuk melakukan apa yang sesungguhnya dapat kita kerjakan hari ini.
Pengkhotbah 5:12 (MILT), "Orang yang melayani, tidurnya lelap, entahkah dia makan sedikit ataupun banyak. Namun kekenyangan bagi orang kaya, tidak akan membiarkannya tidur."
Orang yang bekerja keras nyenyak tidurnya, apakah ia makan sedikit ataupun banyak, tetapi orang kaya susah tidur (karena menghadapi banyak kekuatiran). (FAYH)
Hard and honest work earns a good night's sleep, whether supper is beans or steak. But a rich man's belly gives him insomnia. (MSG)
~ FG