GBI PRJ (CK7)

Menurut kalender Ibrani, dari 03 Oktober 2024 sampai 23 September 2025, kita memasuki Tahun 5785 (Pey Hey = 85). 'Pey' = angka 80. 'Hey' = huruf ke-5 dari alfabet Ibrani. Memasuki tahun Pey Hey ini, yang merupakan tahun pencurahan Roh Kudus, serta pencurahan 'kasih karunia ganda', kita juga diingatkan tentang cara dalam memandang harta ataupun materi dan kekayaan yang Tuhan percayakan bagi kita dengan hati-hati, yaitu supaya kita menyenangkan hati Tuhan.

Terkait berkat maupun kekayaan yang Tuhan percayakan, teologi gereja kita bukanlah menganut "teologi kemakmuran" ataupun "teologi kemiskinan" (penderitaan), melainkan teologi penatalayanan. Dengan kata lain, seimbang dalam mengelola talenta maupun kekayaan yang Tuhan berikan dan percayakan.

Apa saja perbedaan ketiga ajaran tersebut mengenai beberapa hal berikut ini?

1. Pandangan terhadap kekayaan :

• Teologi Kemiskinan : Dosa.
• Teologi Kemakmuran : Kebenaran.
• Teologi Penatalayanan : Tanggung jawab.

2. "Saya bekerja untuk" :

• Teologi Kemiskinan : Sekadar memenuhi kebutuhan.
• Teologi Kemakmuran : Ingin menjadi kaya.
• Teologi Penatalayanan : Melayani Tuhan.

3. Orang berdosa adalah :

• Teologi Kemiskinan : Kaya.
• Teologi Kemakmuran : Miskin.
• Teologi Penatalayanan : Orang yang tidak setia.

4. "Saya memberi karena" :

• Teologi Kemiskinan : Kewajiban.
• Teologi Kemakmuran : Untuk mendapat sesuatu nantinya.
• Teologi Penatalayanan : Mengasihi Tuhan.

5. Dalam penggunaan uang :

• Teologi Kemiskinan : Diliputi rasa takut dan terpaksa.
• Teologi Kemakmuran : Tidak hati-hati dan konsumtif ataupun boros.
• Teologi Penatalayanan : Berdoa dan bertanggung jawab.

Amsal 28:20 (FAYH), "Orang yang setia akan mendapat banyak berkat. Tetapi orang yang ingin cepat kaya akan segera menemui kegagalan."

Someone of steady character will enjoy many blessings, but one in a hurry to get rich will not go unpunished. (REB)

A faithful man shall abound with blessings, but he who makes haste to be rich [at any cost] shall not go unpunished. (AMP)

Kita juga diingatkan untuk memberi bukan karena kewajiban atau sekadar paksaan, ataupun supaya mendapatkan sesuatu sebagai imbalan dan balasan nantinya, melainkan oleh karena kita lebih mengasihi Tuhan. Jangan sampai seperti anak muda kaya raya yang lebih mengasihi hartanya daripada mengasihi Tuhan. Mengapa? Sebab hatinya telah melekat erat pada hartanya.

Matius 19:22 (TSI), "Mendengar jawaban Yesus, orang muda itu pergi dengan sedih karena dia sangat kaya dan tidak mau melepaskan hartanya."

That was the last thing the young man expected to hear. And so, crestfallen, he walked away. He was holding on tight to a lot of things, and he couldn't bear to let go. (MSG)

Mazmur 62:11b (KSKK), "Sekalipun harta kekayaanmu bertambah, jagalah supaya hatimu tidak melekat padanya."

Walaupun kekayaanmu bertambah, jangan bergantung kepadanya. (KSZI)

And if your wealth increases, don't make it the center of your life. (NLT)

~ FG